[9] Mau gak?

763 156 44
                                    


Halo, jumpa sama si tengil lagi 💜

Gimna udah rindu belum?

Gue, rindu banget 😭

Gue, rindu banget 😭

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Semoga bisa ngilangin rasa kangen kalian yah 💜💜

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.



Semoga bisa ngilangin rasa kangen kalian yah 💜💜

Ayo kasih cinta yang banyak 😘😘😘



_



_




_







"Jehaan, lama banget buatin susunya! Zoe udah lapar nih!"

Jehaan panik. Teriakan Aiza dari kamar nyatanya menambah kepanikan yang terjadi didalam dirinya, belum lagi suara tangis Zoe yang semakin kuat. Tangan Jehaan hampir tersiram air panas ketika ingin menuangkan air tersebut kedalam botol susu Zoe.

"Sebentar Za! Kenapa buat susu susah gini sih!" Kesalnya sembari menutup botol susu kemudian mengocoknya.

"Jehaan! Buruan!"

Jehaan langsung meninggalkan kaleng susu yang belum tertutup, sendok yang dibiarkan diatas meja dimana bekas-bekas bubuk susu jatuh hingga berserakan pada lantai, dan menutup termos tidak rapat. Jehaan berlari menuju kamar dan menyerahkan botol susu tersebut, "ini...ini." Jehaan benar-benar panik luar biasa.

"Ini terlalu panas. Mulutnya bisa kebakar." Protes Aiza saat menuangkan sedikit susu ke tangannya, "ambilkan gelas kosong, minta tolong!"

Tanpa protes Jehaan langsung berlari ke dapur mengambil gelas sesuai yang Aiza perintahkan. Selang beberapa menit Jehaan sudah tiba lagi, "ini!" Katanya.

"Bukain botol susunya."

"Susu yang mana?" Katanya kelewat polos.

Aiza terdiam beberapa saat, Jehaan menaikkan sebelah alisnya tidak mengerti.

"Susu yang mana lagi Jehaan! Ya, susunya Zoe! Bukain!"

"Oh," Jehaan langsung dengan sigap membuka tutup botol tersebut.

'MY ENEMY'Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang