Hari ini adalah salah satu di antara hari-hari di mana Haruto harus pulang sekolah kesorean. Alasan yang sama seperti yang sudah-sudah, karena latihan sepak bola. Sebentar lagi akan ada pertandiangan antar sekolah U-17, sehingga semua tim hadus lebih sering latihan dari biasanya.
Haruto melewati depan minimarket milik Lisa dan pemuda itu tersenyum memikirkannya. Seperti dejavú. Waktu yang sama, tempat yang sama.
Karena kesibukan belakangan ini, Haruto jarang bertemu dan mengusili Lisa. Sudah seminggu ini Haruto tidak masuk kelas untuk belajar, tetapi harus mengulang materi sendiri di rumahnya. Itu artinya sudah seminggu pula tidak bertemu Lisa.
Haruto membuang nafas berat. Entah kenapa kadang kangen juga tidak menganggu gadis itu. Tanda kutip "kangen untuk menganggu", bukan kangen yang lain. Ekspresi Lisa terlalu lucu ketika dia sedang kesal. Teringat waktu terakhir mentraktir teman-teman kelasnya yang kedua kali. Lisa hampir menangis ketika Haruto menggodanya untuk membayar semua makanan itu. Tapi, pada akhirnya Haruto berhenti dan menggunakan uangnya sendiri untuk membayar. Jika diingat-ingat lagi, Haruto rasanya ingin tertawa kencang karena Lisa.
Memikirkan hal itu membuat Haruto akhirnya mendapatkan ide untuk menganggu Lisa. Pemuda itu sengaja berbelok dan masuk ke dalam minimarket.
"Selamat datang..."
Nada sopan dan ceria Lisa berhenti di tengah jalan kala melihat siapa yang muncul dari balik pintu.
Senyum menyebalkan Haruto menyambut Lisa yang langsung menatapnya masam.
Lisa tidak peduli dia kadang merasa kesepian bangku di sampingnya kosong dan terasa sepi tanpa kehadiran Haruto. Tapi, melihat senyum menyebalkan dan ekspresi aneh Haruto, Lisa yakin sekali akan terjadi sesuatu yang tidak diinginkannya sebentar lagi.
"Pacar..."
Lisa melempar tatapan sinis. Tuh kan, mulai deh.
"Bisa gak sih, kamu berhenti soal drama pacaran itu."
Haruto menyandarkan tubuhnya tepat di depan meja kasir yang artinya di depan Lisa. Pemuda itu menggeleng kencang.
"Hiburan gue cuma itu satu-satunya." ujarnya santai dan tersenyum lagi kemudian matanya mulai menjelajah sekeliling tempat seperti mencari sesuatu.
"Rokok mana?"
Mata Lisa membulat mendengar itu. "Heh! Udah dibilangin kamu tuh di bawah umur!"
Yang dibentak malah tersenyum dan rasanya ingin semakin menggoda Lisa.
"Bukan gue, itu di luar ada yang minta dibeliin."
Lisa mengalihkan pandangannya ke luar berusaha menemukan orang-orang yang Haruto maksud.
Dalam hati Haruto merasa bersalah melihat Lisa mencari-cari sosok yang sebenarnya tidak ada.
"Suruh masuk. Aku mesti tahu mereka udah cukup umur atau enggak. Aku gak akan menjual rokok ke kamu. Yang mengkonsumsi dan yang membeli sama-sama gak boleh di bawah 18 tahun."
Haruto mengangkat sebelah alisnya. Ingin tertawa kencang sebenarnya melihat bagaimana konsistennya Lisa terhadap prinsip tersebut. Memang patut dihargai.
"Enggak. Sebenernya--"
"Woy! Lo anak SMA yang waktu itu, kan?"
Sial!
Haruto menatap pintu masuk minimarket dan menemukan dua orang laki-laki yang waktu itu menyuruhnya membeli rokok dan mengejarnya habis-habisan.
Sial betul. Padahal hanya ingin mengerjai Lisa, kenapa malah jadi sungguhan?
KAMU SEDANG MEMBACA
My Treasure [END]
Fanfictiona story of how i found you Genre: Romance, School, Fanfiction AU Rate: PG-13 Pairing: Haruto Treasure X Lisa Blackpink