Lima Belas

616 110 44
                                    

Lisa menatap Haruto lekat-lekat. Jantungnya serasa akan mencelos dari tempatnya. Apakah mungkin Haruto ingat padanya? Atau sedikit saja ada memori tentang Lisa di dalam otaknya?

Haruto malah kemudian mendengus sambil menyeringai, lalu detik berikutnya menghempaskan lengan Lisa begitu saja membuat Lisa merasa hatinya semakin hancur karena salah berharap.

"Bisa gak lo jauh-jauh dari pandangan gue? Ganggu tau gak."

Sial...

Haruto mengutuki dirinya sendiri setelah mengatakan itu? Mengapa kebingungannya justru membuatnya malah menyakiti gadis ini ketimbang bertanya langsung padanya mengapa dia merasakan perasaan aneh ini?

Lisa menangis. Dan Haruto merasa menjadi orang paling buruk sedunia. Sial! Sial!

"Oke." lirih Lisa susah payah sebelum berbalik dan beranjak pergi.

Haruto yakin sekali, Lisa pasti seseorang yang dikenalinya. Sebab tidak mungkin hatinya bisa sesakit ini setelah melihat Lisa pergi meninggalkannya begitu saja.

***

"Si Ruto beneran gak inget Lisa anjir."

Semua penghuni kelas berembuk di dalam kelas. Kebetulan Lisa dan Haruto sedang keluar entah ke mana.

Rosé menggebrak meja keras. "Ruto brengsek! Beraninya nyakitin hati Lisa!"

"Udah Lisa move on aja! Emang Haruto doang yang ganteng di sekolah ini?" tambah Somi tak kalah geram.

"Menurut gue justru sebaliknya."

Semuanya menatap Yoshi setelah mengatakan itu. Pemuda tampan itu mengedarkan pandangan ke arah teman-temannya.

"Haruto bikin rusuh hari ini justru karena dia bingung merasa dirinya mengenal Lisa tanpa tahu alasannya."

Dari semuanya memang hanya Yoshi dan Yedam yang selalu rebutan peringkat kelas. Pemuda itu cemerlang dengan paras yang tak kalah menawan.

"Ruto memang lupa dengan Lisa, tapi soal hati," Yoshi menunjuk dadanya kuat. "gak ada yang bisa membuat perasaan seseorang hilang begitu saja. Di hatinya selalu ada tempat buat Lisa yang membuat dia selalu penasaran dan ingin dekat dengan orang yang dicintainya."

Semuanya mengangguk setuju. Para gadis berbinar menyadari masih ada harapan di antara keduanya.

"Kayak sinetron receh banget banget gak sih?"

"Khawatir gue kalo Ruto sampe bikin Lisa move on dari dia, temen gue itu bakal hamcur banget gak sih? Gue tau banget gimana bucinnya Haruto ke Lisa. Semoga aja mereka bisa balikan deh."

Meski sering jahil dan tidak sepaham dengan Haruto, Jeongwoo kasihan juga memikirkan nasib temannya itu.

"Tugas lo berdua, gimana caranya Lisa tetep setia ama Haruto." usul Yedam menunjuk Rosé dan Somi yang terpaksa diangguki keduanya.

Tepat ketika diskusi mereka berakhir, dua sosok yang menjadi topik mereka muncul dari arah yang berbeda. Haruto lewat pintu belakang kelas, Lisa masuk lewat pintu depan.

"Ketahuan banget anak badung yang mana, masuk lewat belakang." bisik Jungwoo.

Tatapan Haruto sejenak memperhatikan Lisa. Sayangnya gadis itu jangankan menatapnya, tahu Haruto ada di kelas saja mungkin tidak.

Haruto menelan ludah berat, berusaha menghilangkan kekecewaannya dengan menegur teman-temannya.

"Bahas apaan?"

"Bahas lo ama Lisa." jujur Doyoung polos.

Semua mata menatap Doyoung terkejut sekaligus tidak percaya. Ada ya manusia kayak gini hidup di dunia.

My Treasure [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang