31

4.8K 646 85
                                    

Kawinan nih, jangan lupa kondangan.

Jeremy menunaikan janjinya untuk berlari di GBK hanya menggunakan celana dalam.

"Gila! Cuma buat lo doang, Has. Harga diri seorang Jeremy Novalda hancur"

"Sukurin! Masih mending gue baik masih gue izinin lo pakai celana boxer!"

Nana dan Mark hanya tertawa melihat perdebatan dua orang ini.

"Mampir makam yuk. Kangen banget gue sama abang gue yang satu itu"

Mereka mampir ke makam Dika dan Jeremy duduk di samping makam kakaknya itu.

"Lo lagi ngetawain celana pink yang lagi gue pake kan bang? Ngaku lo" Jeremy menyentil nisan batu yang terpasang di depannya

"Kena karma adik kamu gara-gara ngeledek aku terus. Jibril gak ikut mas, nanti kapan-kapan aku kesini lagi"

Mark duduk di samping Hasna dan mengelus makam kembarannya.

"Kita berdua bakalan nikah bentar lagi, gue janji gue bakalan jagain Hasna dan Jibril. Jagain mama papa juga. Lo jangan khawatir"

Nana menaburkan bunga di atas makam kakak iparnya dan mereka berdoa bersama.

Jeffryan buru-buru menyembunyikan foto masa kecil anak-anaknya saat Tya masuk kamar.

"Hasna sama Mark gak mau nikah di hotel aja?" Tanya Tya

"Kata mereka kan keluarga aja yang diundang sama kerabat kerja. Di hall yang kemarin aja, katanya cuma 300 an orang"

"Lega aku mas waktu Hasna bilang dia nerima lamaran Dika. Aku gak kebayang kalau Hasna menikah sama orang lain dan pergi dari rumah ini, pasti kita sedih banget"

"Iya... Aku udah anggap Hasna sama Nana kaya anak kita. Kita hebat ya Tya, bisa ngebesarin mereka sampai ketemu jodohnya"

Tya mengangguk dan memeluk suaminya.

"Makasih kamu gak pernah nyerah buat ngeyakinin keluarga aku kalau kamu mampu" ucap Tya

"Makasih kamu udah nemenin aku berjuang, Tya. Gak kebayang kalau gak ada kamu di hidup aku"

Keluarga Jeffryan mengadakan bakar-bakar di rumah. Menyenangkan cucu-cucu mereka dengan pesta kembang api.

"Has, kamu sama Mark gak mau pesan gaun sama tuxedo?" Tanya Tya

"Kak Mark katanya nggak mau ribet, beli jadi aja katanya"

"Gaun nikahan Hasna juga masih ada kok, ma. Pakai itu aja kali" sahut Mark

"Ih, sembarangan... Nanti mama temenin beli, Has"

"Gue sama Nana aja bikin jas sama gaun baru. Kalian yang pengantin masa gak" timpal Jeremy

"Iya deh iya nanti bikin. Ke butik besok, Has" ajak Mark

Jeffryan mengabadikan semua moment di ponselnya dan mengunggah semuanya di secret account nya untuk kenang-kenangan

° ° °

Hari ini pesta pernikahan Hasna dan Mark di gelar secara tertutup dan sederhana. Semua nampak indah dengan sentuhan warna yang hangat.

"Pelan-pelan, Jer. Gemetaran gue" bisik Hasna

"Halah kaya perawan aja lo ah"

Kalau tidak ingat ini hari pernikahannya, Hasna pasti sudah memukul kepala Jeremy dengan sepatu.

Adik iparnya lah menuntunnya menemui Mark yang duduk di depan penghulu.

Mark tersenyum melihat Hasna yang cantik dan anggun dengan gaun putih sederhana dan perhiasan yang minimalis.

"Sudah siap ananda Mark?" Tanya sang penghulu

"Sudah pak"

Penghulu mulai akad nikahnya dan Mark mengikutinya dalam sekali helaan nafas. Sekarang ia dan Hasna resmi menjadi suami istri.

"CIUM WOY CIUM! HAPE UDAH STANDBY NIH!"

"Jeremy ih!" Nana mencubit paha suaminya yang heboh sendiri melihat Hasna dan Mark di depan

"Selamat ya, mama papa bahagia buat kalian" bisik Tya pada Hasna dan Mark

Tidak seperti malam pertama pernikahannya yang dulu. Hasna dan Mark tidak menginap di hotel, mereka langsung pulang ke rumah lagi.

"Mau tidur di kamar aku atau kamar kamu?" Tanya Mark

"Terserah kak Mark aja"

"Kamar kamu aja deh, kamu mandi dulu aja terus tidur. Aku juga mau mandi"

Hasna memandang punggung Mark yang berjalan ke kamarnya. Ia dan Mark belum malam pertama di hari ini.

"Nanti kita bobok bertiga kan ma sama papa?" Tanya Jibril

"Iya, mulai malam ini kita boboknya bareng terus"

Mark sudah selesai mandi dan Hasna juga sudah rapi bersiap tidur. Mark berbaring di samping Hasna.

"Foto pernikahan kamu sama Dika kemana?" Tanya Mark saat melihat kamar Hasna dan tidak ada foto-foto itu lagi

"Aku simpan, nanti foto pernikahan kita di pasang disitu"

Mark mengelus wajah Hasna dan memainkan rambutnya.

"Itu masa lalu kamu dan aku gak keberatan kok. Kamu gak perlu merubah apapun buat aku"

"Aku tahu... Tapi aku juga harus menghormati kamu sebagai suami aku sekarang"

Mark melihat Jibril di belakangnya yang sudah terlelap. Ia kemudian mencium bibir Hasna dan melumatnya.

"Udah malam, tidur yuk. Good night, Hasna"

"Good night, kak Mark"

Kemudian Mark berpindah tidur di pinggir dan Jibril ke tengah agar tidak jatuh. Mark memeluk Jibril dan tangannya menggenggam jari jemari Hasna dan sedekali ia cium.


TAMAT








TAPI BOHONG!

TEARS IN HEAVEN (MARKHYUCK)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang