Chapter 15

375 35 5
                                    

Happy Reading👑
.
.
.

15. Balap
Yogyakarta, 17 Juli 2021


________________________________
_____________________________________________




Suara riuh sorakan yang bersahut-sahutan terdengar menggema di tengah heningnya malam. Waktu yang harusnya digunakan untuk terlelap di bawah selimut yang hangat, sepertinya tidak berlaku bagi mereka. Mereka justru membentuk kerumunan yang menghasilkan keramaian guna menghibur diri ataupun pelarian dari rasa frustrasi dan depresi.

Puluhan manusia terlihat memadati sisi jalan. Semakin larut semakin bertambah jumlahnya, menjadikannya sebuah lautan manusia. Memberi semangat untuk jagoan yang mereka dukung. Berlomba-lomba menggungkan sebuah nama dengan keras. Terlihat asik, bahkan menghiraukan waktu yang mungkin saja ditandai oleh ayam yang berkokok.

"Turun nggak?" tanya Julliant sambil menyapu pandang pada situasi sekitar.

"Gue skip lah, mau nyari cewek," ucap Louis dengan cengiran lebarnya.

"Awas lo pulang-pulang bawa ponakan!" ucap Gabriel memperingati.

"Yakali semalem langsung jadi," ucap Julliant heran.

"Buatnya kan otodidak jadi hasilnya instan," ucap Gabriel ngawur yang dihadiahi gelak tawa dari Fernand.

"Bapak lo kiper! Gue pro masalah begituan," ucap Louis sombong.

"Iya, pelajaran itu doang dia melek," sinis Alvaro.

"Bapak gue sultan ya! Satu stadion itu tinggal kedip langsung jadi punya gue," ucap Gabriel dengan wajah yang dibuat songong.

"Lo kira pak tarno!" ucap Fernand geleng-geleng kepala.

"Bukan, tapi Demian. Sempurna," ucap Gabriel menirukan jargon dari salah satu pesulap tersebut.

"Gue," ucap Arion datar.

Mereka melirik Arion yang tiba-tiba mengajukan diri. Arion dan King terhitung sangat jarang terjun langsung ke arena balap. Mereka akan turun jika lawannya sesuai target yang mereka inginkan. Mereka lebih sering menonton dalam diam.

"Tumben lo Ar? Gue liat lawannya random tuh," ucap Fernand melihat seorang pria dengan kaos berwarna hitam sedang bersandar di samping mobilnya.

"Want, kunci?" pinta Arion.

Kali ini calon lawan menggunakan mobil, mau tidak mau Arion juga harus mengimbanginya. Berhubung hanya King yang membawa kendaraan beroda empat tersebut, jadi dengan santai King melempar kuncinya ke arah Arion yang ditangkap dengan baik. Tanpa berucap lagi Arion segera masuk ke dalam mobil, kemudian menjalankannya ke arena balap. Sedangkan inti Scorpio yang lain dengan santai mengikuti dari belakang.

Melihat Arion yang menurunkan kaca mobil, seluruh penonton mulai bersorak heboh. Tidak heran, karena keberadaan Scorpio sangat terkenal di setiap sudut. Melihat kedua rival dadakan tersebut sudah siap, seorang gadis cantik dengan pakain minim maju membawa bendera kecil untuk memberi aba-aba.

"1 2 3. Go!" teriak gadis tersebut sambil melempar bendera ke udara.

Kedua rival tersebut langsung menginjak gas, melaju dengan sangat cepat. Arion terlihat tenang ketika lawannya menyalip dirinya. Jarak mobilnya terpaut lumayan jauh, namun tidak membuatnya risau. Arion hanya ingin menikmati suasana balap yang belakangan ini jarang ia pegang.

Tepat di tikungan terakhir Arion mulai menegakkan tubuhnya dengan kaki yang menginjak gas. Kecepatan penuh, membuat mobil tersebut melesat seperti angin. Bahkan rival dari Arion sampai tidak sadar bahwa mobilnya baru saja di salip. Tidak terkejar padahal beberapa meter lagi garis finish akan dicapainya.

King & QueenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang