Chapter 1

794 64 4
                                    

Happy Reading👑

.
.
.


1.Meet
8 Desember 2020

________________________________
_____________________________________________

Jalanan padat merayap di pagi hari, seolah sudah menjadi pemandangan yang biasa bagi para pengguna jalan. Tidak heran jika polusi udara ada dimana-mana. Asap kendaraan yang mendesak kemudian menyatu dengan udara yang semula bersih, seolah tidak memberi ruang bagi manusia untuk bisa menghirup udara yang sehat.

Meski begitu, manusia kerap kali menolak sadar akan keadaan yang sebenarnya cukup memprihatinkan ini. Mereka terlalu acuh pada hal-hal kecil yang dianggap sepele. Tidak ada yang peduli akan sesuatu yang tak kasat mata namun dapat merusak secara perlahan.

Berbagai alternatif sudah di gaungkan untuk menekan kerusakan yang terjadi. Namun sekali lagi, manusia tetap acuh. Mereka sibuk mengejar target tanpa mau melihat keadaan sekitar. Mereka sibuk mengumpulkan pundi-pundi rupiah tanpa mau melihat bumi yang mereka tinggali semakin tua dan rusak.

Seperti seorang gadis yang kini terlihat turut menyumbang polusi. Padatnya jalanan tidak menyurutkan kelihaian gadis dengan jaket kulit hitam itu menyalip berbagai kendaraan yang menghadang. Dengan badan yang sedikit dibungkukkan serta tangan yang sibuk menarik gas kuat-kuat. Kendaraan beroda dua itu melaju dengan kencang.

Beberapa kali umpatan dan makian terdengar dari pengendara yang merasa terganggu dengan tingkah seenaknya si gadis. Namun bukan Queen jika memikirkan hal-hal tidak penting seperti itu. Acuh, pilihan yang paling baik dari yang terbaik.

Hanya sepuluh menit untuk Queen bisa tiba di tempat tujuannya. Sekolah, tempat yang katanya digunakan sebagai sarana belajar dan membentuk karakter yang bermoral. Hal itu memang benar, dibenarkan untuk segelintir orang yang benar-benar mau belajar untuk meningkatkan taraf hidupnya.

Namun tidak bagi Queen, menurutnya sekolah hanya dijadikan formalitas. Mereka yang pergi ke sekolah tidak sepenuhnya memiliki niat belajar. Mungkin hanya 10% dari kegiatan lain seperti ajang pamer kemewahan ataupun mencari ketenaran di lingkup kecil ini. Gengsi lebih berperan di dalamnya.

Memasuki gerbang sekolah Queen langsung menjadi pusat perhatian seluruh murid yang ada. Baik siswa maupun siswi rela berhenti dari kegiatannya hanya untuk melihat pemandangan tak biasa yang ada di depan mereka. Tidak mengagumkan sebenarnya. Terkesan biasa saja, namun karena jarang ada jadi mengundang atensi berlebih.

Queen memarkirkan motornya diantara jajaran motor ninja seperti miliknya. Bahkan warnanya hampir sama black red, hanya saja miliknya dominan merah sedangkan jajaran motor di sampingnya dominan hitam. Siswa-siswi yang sejak tadi memperhatikannya tampak mulai mendekat satu sama lain kemudian membuat kerumunan. "Eh" kata yang digunakan untuk memulai gosip hangat di pagi yang cerah ini. Bisik-bisik terdengar mengalun dari satu orang ke orang lainnya.

Queen terlihat menawan ketika rambut panjangnya jatuh menjuntai saat helm full facenya dilepas. Rambut hitam yang diombre coklat dengan ujungnya yang di curly menambah kesan elegan pada dirinya. Queen menyibakkan rambut yang terasa menutupi wajahnya kemudian menyisirnya dengan jari. Perbuatannya tersebut tanpa sadar mengundang tatapan jatuh hati para siswa yang melihatnya.

Bagaimana tidak jika wajahnya nampak seperti bidadari yang membuat siapapun yang melihatnya langsung terpukau. Wajah putih bersih, bulu mata lentik, mata bulat dengan manik hitam pekat, hidung mungil, dan pipi yang lumayan berisi. Persis seperti boneka hidup.

King & QueenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang