Chapter 34

174 11 8
                                    

Happy Reading👑

.
.

34.Salah siapa?
Yogyakarta, 29 Maret 2024
Typo manusiawi yaa, langsung coment aja biar aku benerin. Tencu gaiss:*


________________________________
_____________________________________________






Udara dingin sisa semalam mulai hilang digantikan sinar matahari yang terasa hangat. Embun di pucuk dedaunanpun perlahan mulai menguap. Pagi hari yang tampak cerah disambut kicauan burung yang bertengger di pohon-pohon sekitar makam.

King mengusap sebuah nisan dengan ukiran nama Geisha Aruna Dominitri. Bibirnya tampak rapat, namun hatinya terus mengajak bicara si pemilik nisan. Setelah beberapa menit terlewati, ia menutupnya dengan sebuah doa. Doa yang berasal dari lubuk hati yang paling dalam, berharap hal tersebut dapat menembus langit dan dikabulkan oleh Sang Pencipta.

"Siapa?"

Suara lirih seorang gadis di samping King membuatnya tersenyum tipis. King beralih menatap Queen yang masih menggunakan piama tidur berwarna hitam polos. Meski dengan perban yang melilit kepala, gadis itu terlihat tidak terganggu sama sekali. Bahkan gadis itu tetap percaya diri dengan penampilannya yang baru bangun tidur, sudah pasti rambut panjangnya kusut dan berantakan.

"Mama Gabriel," jawab King berbisik.

Tanggal terakhir di bulan ini mengingatkan kegiatan wajib yang inti Scorpio rutin lakukan. Mengunjungi makam milik mama Gabriel menjadi penutup setiap bulan yang mereka lalui. Hal ini sudah mereka lakukan dari umur mereka masih anak-anak. Awal sekali mereka melakukan ini karena Gabriel sering menangis jika mengingat mamanya, Gabriel kecil sering iri melihat teman-temannya yang lain memiliki mama yang selalu ada bersama mereka.

"Jangan sedih Gabliel, walaupun mama Gabliel enggak celalu ada di camping Gabliel tapi mama Gabliel pati celalu jagain Gabliel dali atas cana. Walaupun enggak pelnah cium dan peluk Gabliel tapi mama Gabliel pasti cayang banget cama Gabliel makanya Tuhan titipin Gabliel sama kita. Mama kita juga mama Gabliel kok. Jangan cedih ya nanti kita temenin Gabliel ke tempat mama Gabliel," ucap Louis kecil kemudian memeluk Gabriel diikuti inti Scorpio yang lain. Hal ini menjadi awal mula kegiatan rutin mereka setiap akhir bulan.

Meski orang tua dari inti Scorpio yang lain sudah berusaha berperan menjadi mama untuk Gabriel tapi ternyata hal itu belum cukup, atau lebih tepatnya tidak akan pernah cukup. Walau mereka tidak pernah membeda-bedakan mereka tapi nyatanya kekosongan di hati Gabriel memang tidak bisa mereka isi. Karena ruang itu adalah milik mama Gabriel secara mutlak.

"Pulang?" tanya King.

"Aku bisa bilang Gabriel beruntung?" tanya Queen menatap bunga yang baru saja mereka taburkan.

"Sakit?" tanya King menyentuh dahi Queen pelan.

"Gabriel beruntung walaupun mamanya pergi dia masih dikelilingi banyak orang yang sayang sama dia," ucap Queen mengabaikan pertanyaan King.

"Aku sayang kamu."

"Aku iri sama kamu."

"Hm?"

"Kamu punya hidup yang sempurna."

"Nggak sesempurna yang kamu lihat."

"Kamu punya orang tua yang sayang sama kamu. Mereka peduli sama sikap, kelakuan, pergaulan, semua hal tentang kamu dan apresiasi setiap apa yang kamu dapat. Kamu juga punya teman-teman yang sepeduli itu sama kamu."

King menarik pelan pergelangan tangan Queen untuk segera beranjak dari tanah merah tersebut. Melindungi pucuk kepala milik gadisnya agar tetap aman King mendorong pelan tubuh Queen untuk masuk ke dalam mobilnya.

King & QueenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang