Haapy Reading👑
.
.
.
5.Getaran asing
Yogyakarta, 8 April 2021________________________________
_____________________________________________Lapangan olahraga kini tampak ramai oleh siswa-siswi yang mengenakan celana training di bawah lutut dan kaos pendek berwarna hitam putih. Sembari menunggu guru olahraga datang mereka mengisi waktu kosong dengan hal-hal yang dapat membunuh rasa bosan. Seperti para siswa yang terlihat memainkan bola basket secara asal. Ataupun para siswi yang membentuk lingkaran untuk bertukar gosip terhangat yang mereka dengar.
Perbedaan yang signifikan tentunya, kaum adam yang lebih suka olahraga tubuh di tengah lapangan yang terik. Sedangkan kaum hawa yang lebih suka olahraga bibir di pinggir lapangan menghindari sinar matahari yang berpotensi merusak kulit.
Mungkin hanya Queen yang tidak termasuk dalam golongan keduanya. Kedua hal yang dianggapnya merepotkan itu membuat Queen menyingkir mencari kenyamanannya sendiri. Duduk di pinggir lapangan yang teduh jauh dari para penggosip dan pemain basket. Sekilas, ia terlihat seperti sedang dikucilkan.
Namun kenyataannya, ia sendiri yang memilih menjauh dari lingkup pergaulan. Membangun tembok tak kasat mata sebagai pemisah antara dirinya dan dunia luar. Seperti kata dadynya, hidup Queen hanya sebatas menuruti perintah Anthoni. Tidak ada teman. Miris memang, tapi itulah kehidupannya.
"Eh denger-denger hari ini pak Ibnu nggak masuk jadi XII IPA 1 bakal OR bareng kita."
"What?! Demi apa?"
"Ih serius? Gila! ini moment yang selalu gue nanti seumur-umur sekolah di sini."
"Astaga berarti kita bakal ketemu sama Scorpio dong!"
"Ahh bisa puasin-puasin nih mandang mereka."
"Mimpi apa gue semalem bisa liat King dari deket!"
"Ah mereka mana sih, nggak sabar gue."
Sepertinya Queen salah memilih tempat duduk. Masih kurang jauh agar telinganya tidak mendengar para toa penggosip yang sangat mengganggu itu. Topik yang diangkat selalu tidak berfaedah. Tidak pernah jauh-jauh dari bahasan seputar pria tampan, kasus murahan yang belum benar adanya, dan diskonan.
Daripada mengangkat topik yang monoton seperti itu, sekali-kali mereka harusnya membahas mengenai problematika dunia. Seperti emansipasi wanita, cara memajukan pendidikan di Indonesia, atau alternatif menanggulangi bencana. Mungkin Negara akan maju dan makmur jika seperti itu.
Dan benar saja, mereka langsung berdiri tegak dengan pekikan tertahan ketika tujuh pria yang digadang-gadang menjadi idaman para gadis turun langsung ke lapangan. Queen melirik sekilas, terlihat tujuh pria yang pernah berpapasan dengannya. Mereka memakai seragam OR seperti dirinya yang dengan jelas mencetak tubuh atletis mereka dengan sempurna. Pantas para siswi itu seperti cacing kepanasan yang melihat air sejuk.
Queen hanya mendengus, mengalihkan tatapannya ke arah kaki yang ia selonjorkan. Ingatannya kembali melayang pada kejadian tadi malam. Pertemuan singkat yang kurang mengenakan. Masih terbayang jelas mata tajam namun teduh yang menatapnya itu. Bahkan sampai sekarang Queen masih heran akan keberadaan pria yang tak lain adalah sang leader Scorpio di tempat itu tadi malam.
KAMU SEDANG MEMBACA
King & Queen
Teen FictionDeskripsi: Pria dengan wajah terpahat sempurna di setiap sisi namun minim ekspresi. Tenang seperti air mengalir, namun ketika jiwanya merasa terusik detik itu juga ia akan menjelma menjadi sosok mengerikan. Menarik nyawa dan memutus nafas dengan pak...