2 c

65 4 0
                                    

Leo sudah menelepon ku sedari tadi. Meminta ku menemaninya ke Bar. Karena muak dengan teleponnya yang sedari tadi mengganggu, dengan berat hati aku datang ke Bar tersebut untuk menemani Leo.

Ia terlihat sangat berantakan, walaupun belum meminum satu teguk brendi di depannya. Leo pasti sedang dalam masalah.

"Leo.. aku disini."

Tiba tiba saja Leo memelukku dengan erat. Aah pasti ia sedang dalam masalah yang besar. Aku mengelus punggungnya dengan pelan, berharap masalah yang ia pendam akan segera hilang.

"Bagaimana perasaan mu jika orang yang kau cintai meninggalkanmu untuk selamanya?"

Apa Leo baru saja ditinggal seseorang? Tapi ia tak pernah bercerita padaku tentang gadis yang ia cintai.

Leo meminum 2 gelas brendi dengan cepat. Itu adalah gelas ke 6 nya sejak kita bertemu tadi.

"Aku tidak mengalaminya. Tapi kakakku, pacar kakakku meninggal dunia. Dan ia sangat sedih sekarang. Ia mengurung dirinya di kamar. Aku bahkan tak bisa menghiburnya."

Mungkin yang ia maksudkan adalah kakak sepupunya. Bukankah Leo anak satu satunya di keluarga itu.

Leo menangis, baru kali pertama aku melihat Leo menangis di depan mataku. Selama ini mungkin aku yang menangis entah karena Kak Dennis atau kehidupan dunia yang rumit. Namun ini Leo, Leo yang selama ini ku lihat sangat kuat menghadapi segalanya. Menangis di hadapanku.

Aku menemani Leo yang bercerita malam itu, ia meluapkan semua emosi dan rasa sedihnya. Terutama pada bagian 'wanita itu berselingkuh, tapi kakakku masih saja menyimpulkan bahwa selingkuhan wanita itu hanya sekedar temannya.'

Tangisan Leo sangat menyayat Hati, sampai akhirnya aku harus membopong Leo ke dalam mobil dan.membawanya pulang. Tentu saja ke rumahku.

"Athena... Ayo berbicara dengan kakakku."

✨So I married my Best friend Brother [Kun x OC]✨Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang