Apa aku bisa memulai? Ya, aku, aku, aku tidak bisa berkata banyak. Kalian bisa memanggilku Wang Yibo. Banyak yang tidak tahu tentang diriku. Baiklah tidak masalah.
Begini, orang tuaku sesama pria dan aku lahir dari salah satunya. Aneh? Bisa jadi. Tapi aku tidak perduli. Yang ku tahu aku menyayangi keduanya.
Ayahku memintaku untuk belajar hingga ke amsterdam. Menuntutku kuliah disana sampai waktu yang tepat aku lulus. Kembali ke China untuk mengurus perusahaan yang ayah berikan padaku. Aku tidak serta merta langsung bekerja menjadi pemegang disana. Aku harus melalui dari bawah.
Ku tempuh dahulu kuliah di China sembari bekerja di bagian devisi bawah. Melelahkan sebenarnya namun hasilnya aku bisa lulu dengan predikat terbaik. Keren bukan. Saat itu banyak yang mengajakku menikah, sangat bodoh. Aku bahkan tidak mengenal mereka semua. Aku hanya acuh. Ayahku tidak memaksaku segera menikah hanya saja ibuku terus mendesak agar aku bisa mencari wanita. Ayolah aku kasih tahu pada kalian saat itu aku tidak memikirkan apapun kecuali kuliah ku.
Lalu meneruskan pendidikanku di luar.
Kenapa? Entahlah menurutku aku ingin suasana baru dan ayahku fine.
Sepulangan ku dari luar kuputuskan untuk berjalan-jalan dahulu dengan mobil mewah kesayanganku. Menelusuri jalanan kota.
Ku tebak, di pinggir jalan ada tiga anak kecil sedang berdiri berhadapan. Dua lawan satu? Menarik. Aku perhatikan saja dari dalam mobil tak jauh dari sana.
Sampai kedua anak itu mendorong bocah gemuk di hadapan mereka. Aku tidak pernah sepenasaran ini dengan anak kecil. Dengan langkah cepatku aku mendatangi mereka.
"Hai, kalian sedang apa?"
Belum sampai aku mendengar jawaban kedua anak itu berlari. Hei? Apa aku semenakutkan ini? Ku bantu anak gemuk itu berdiri. Tidak gemuk juga, ya seperti anak TK pada umumnya. Lucu. Aku sepertinya mulai tertarik pada anak ini. Ku harap aku bisa bertemu dengannya lain waktu.
"Kau bisa berdiri?"
"Iya." ungkapnya sembari menunduk
"Kau lucu, siapa namamu?"
"Aku Yuan. Paman tidak jahat, kan?"
Aku terkekeh dia sangat lucu sungguh. Pasti ibunya mengajarkan jika tidak boleh sembarangan berbicara ketika bertemu dengan orang asing. Anak ini pun tidak menangis saat dua anak tadi mendorongnya hingga jatuh.
Beruntungnya yang memiliki Yuan. Boleh berandai? Aku ingin menggantikan posisi ayahnya sekarang agar aku bisa memeluknya sepuasku.
Tidak jauh aku mendengar ada yang memanggil nama anak ini. Suaranya merdu hingga aku tidak bisa lepas mendengarnya. Entahlah dia semakin dekat.
Dia ternyata pria. Aa tebakan ku dia adalah ayahnya Yuan. Kini aku tahu kenapa Yuan sangat manis. Karena ayahnya pun manis.
Astaga, aku baru saja memuji seseorang? Itu bukan aku kawan. Aku tidak pernah memuji orang lain selain orang tuaku.
Aku membeku di tempat. Dia menghampiri anaknya tepat di depanku hanya saja dia tidak menganggapku ada. Kenapa sesakit ini diabaikan seseorang.
Dia melihatku kita berkenalan. Ternyata namanya Xiao Zhan. Aku memaksanya agar ikut denganku. Aku antar kemanapun dia mau. Biarkan semua menganggapku seperti budak cinta toh nyatanya memang aku mulai mendekatinya.
Aku menginginkannya.
Hanya dia, sampai aku tidak tahan ingin memakannya. Ku kenalkan dia pada ibu dan ayahku.
Ayahku sepertinya menakuti calon istriku. Emm baiklah suami kecilku. Aa aku geli sendiri disini. Tapi kuharap dia akan tetap dibawah kukunganku. Astaga sepertinya aku mulai mesum padanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sweet Lao Gong (Yizhan)✔
FanficPROLOG "A-Yuan!!" Pria berparas manis dengan poni menjuntai menutupi dahinya sedang berteriak. "Dia anakmu?" pria manis itu mengangguk pelan untuk menjawab pertanyaan dari seorang yang memiliki suara berat. Cover: IG cr. Facebook edit by. Mikokuro...