EPILOGUE

3.1K 274 31
                                    

...

Epilogue

Lagi lagi harus menunggu sang kakak yang masih di dalam kelasnya. Jelas-jelas siang itu sangat terik tapi untuk Meiling sendiri tidak masalah karena dia sedang menunggu di bawah pepohonan. Duduk di kursi panjang dengan sesekali melantunkan lagu yang dinyanyikan Zhan.

Kakinya bergelantung ke depan ke belakang. Mengimbangi suara merdunya ketika melantunkan syairnya.

"Hai gadis kecil kenapa kau sendiri disini?"

Meiling mendengar seseorang bersuara berat berbicara. Dia pun memastikan siapa orangnya dengan mendongak. Dan ternyata dia pemuda tampan berkulit sedikit gelap tapi masih terlihat putih. Pemuda itu malah tersenyum padanya. Tentu saja membuat bulu kakinya berdiri. Tapi Meiling tidak mempunyai bulu kaki.

"Gege berbicara padaku?" gadis itu bertanya. Memastikan benar jika dia yang diajak bicara, karena kalau bukan. Malu lah, meskipun dia berandalan tapi juga mempunyai malu.

"Tentu saja. Siapa yang kau tunggu? Kakak?" pemuda tampan itu ikut duduk di samping Meiling. Dia bertanya karena ada anak TK sendirian berada di kawasan sekolah  anak SMP

"Ya, Gege siapa? Sekolah disini?"

"Iya, Aku Zhang Chen Lu. Wait. Kau.. Aku pernah melihatmu"

"Sungguh? Ais. Pasaran sekali wajahku" Meiling sarkas sekali ketika berbicara.

"Siapa namamu gadis kecil?"

"Namaku Wang Meiling"

"Hm nama yang bagus. Nampaknya Mamaku pernah menyebut namamu. Jadi apa kita pernah bertemu?"

Meiling menelisik seluruh wajah tampan itu. Ya benar sedikit familiar di matanya. Tapi Meiling tidak terlalu tertarik untuk mengenal pemuda tersebut. Jika dilihat dia seperti anak sekolah pada umumnya. Memakai seragam, bertingkah sombong, ya juga ceria.

"Entahlah, mungkin. Siapa nama ibumu memang?"

"Jing Tian, ayah ku Zhang Vin" jawan pemuda itu.

"Wait. Berarti ibumu teman ayahku."

" wah keren. Hei Wang Meiling, siapa nama kakakmu? Apa dia cantik? Tinggikah? Siapa tahu aku mengenalnya."

Meiling seketika ingin tertawa mendengar pemuda itu antusias tentang kakaknya.

"Kau pikir kakakku perempuan?"

"Bukan berarti. Apa berarti kakakmu laki-laki?"

"That's Right. He is a lion!"

Genap mereka berbicara ternyata Yuan sudah berdiri di belakang mereka dengan berwajah garang. Tapi Meiling sepertinya hanya bersikap biasa beda dengan Chen Lu yang sudah tersenyum girang.

"Wang Meiling!!!"

"Tada. He is coming."

Yuan mendekati keduanya.
"Siapa yang menyuruhmu datang?!"

"Emm. Aku bosan di mobil! Lelucon Pak Yu sangat membosankan. Mommy sedang mengurus YiXiao. Aku menunggumu saja disini"

"Yak, kau ternyata adiknya Yaun?!"
Pemuda itu kaget karena ternyata gadis itu adik dari teman sekelasnya. Yang dia tahu Yuan tidak punya ibu hanya orang tua sesama jenis. Fyi jika dia sering mengejek Yuan karena tidak punya ibu, tapi itu dulu sekarang hanya mengusili saja.

Namun sepertinya Chen Lu salah menyebutkan nama  membuat Yuan geram ( si Chenlu lu tu musuhnya Yuan dulu pas SD soalnya gak punya ibu. skrang Yuan masih dijahili juga sama dia cuman gak ngolok2)

Sweet Lao Gong (Yizhan)✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang