Extra Bonus

2.4K 238 48
                                        

Derap langkah cepat menghiasi kamar seseorang. Itu adalah langkah dari seorang pria manis yang tengah berlari. Sepagi ini sudah berkali-kali keluar masuk ke toilet di kamarnya.

"Hooekk! Hooekk!"
Lendir putih keluar dari bibir manisnya. Sekian kali gara-gara muntah pria manis itu harus terduduk lemas di depan kloset yang terbuka. Wajahnya pucat pasi dengan bibir putihnya.

"Astaga Xiao Zhan" pekik pria lain yang mendapati dirinya tergeletak lemas tidak berdaya. "Hei. Kau muntah lagi?"

"Hiks.. Pres-dir.. Huuk" Xiao Zhan lelah jika harus terus muntah. Makanan yang dia konsumsi hanya bubur putih dan air mineral. Tetap saja kembali keluar. Alhasih tubuhnya lemas seperti ini.

"Ayo bangun"
Titah Yibo sedikit memegang tubuh Xiao Zhan.

"Tidak bisa.. Gendong" tangan pria manis itu mengerat leher yang harum. Dia suka dengan baunya, mampu mengobati pusing berlebihan.

Wang Yibo akhirnya menggendong pria manisnya hingga di atas ranjang. Dia menjajarkan kedua kaki tersebut, memijatnya sebentar sebelum dia menatap tidak tega wajah yang selalu berseri kini berubah pucat.

"Boohh.." ujar Zhan sedikit manja. Bibirnya mengerucut maju.

"Apa?" sahut pria itu. Lalu berganti duduk disamping tubuh Zhan yang bersandar di kepala ranjang. Tangan kiri Wang Yibo meraih tubuh kecilnya, membelai ujung kepala secara lembut. Memberi akses Xiao Zhan agar kepalanya masuk ke dadanya. Bersandar disana.

"Dia tidak membiarkanku makan"

"Bukan begitu. Ini wajar bukan ketika hamil di awal pasti sulit memakan sesuatu"

Kini Xiao Zhan sedang mengandung anak ketiganya. Umurnya baru satu bulan, dan itu cukup membuat Yibo kalang kabut karena Zhan tidak bisa menerima makanan sedikitpun. Apapun yang dimakan pasti akan kembali keluar. Air pun harus memilih. Xiao Zhan hanya mau meminum air dari rebusan yang dibuat Yibo.

"Ini lebih parah dari sebelumnya." dumal Xiao Zhan lemas.

"Bagaimana jika ke rumah sakit?" Yibo menunduk untuk melihat reaksi pria di pelukannya.

"Aku tidak suka rumah sakit"

"Ya sudah. Hari ini akan aku temani istri cantikku di rumah"

Bugh!
Xiao Zhan memukul keras dada kanan suaminya. Tidak suka dipanggil cantik. Padahal memang cantik. Katakan jika Zhan hanya malu sekarang.

"Astaga tenaga mu lumayan juga ketika sakit"

"Ish." Zhan mendesis kesal, Yibo semakin banyak membual akhir-akhir ini. Xiao Zhan mengusap perutnya. "Lapar~"

"Kau ingin makan apa?"

"Emm.. Kari ayam buatan ibuku"

"Hem.. Kenapa kau harus meminta itu?"

"Kenapa..apa aku tidak boleh?"
Iris hitam si manis meredup. Genangan air di pelupuk mengintip, sebentar lagi akan jatuh.

"B-bukan begitu, sayang. Tapi ibumu baru saja pulang bukan ke Chongqing. Kasihan jika disuruh kemari lagi"

"Ya sudah. Aku dan bayiku tidak akan makan. Pergilah."

"Hei. Kenapa kau mengusirku, Zhan?"

"Pergi! Jangan tidur disini nanti malam"

"Astaga."

Kata siapa ketika sudah menikah akan mulus saja tidak ada masalah. Rabun mungkin seseorang yang hanya melihat sisi bahagianya orang lain ketika berumah tangga. Dipikir mudah? Yibo berani taruhan jika dirinya sekarang dilanda pusing berat. Wang Yibo harus menyiapkan segalanya di pagi hari semenjak beberapa minggu ini. Jawabannya karena Zhan hanya terbaring lemas di kasur. Sekarang harus mendengar istrinya mengidam yang sedikit merepotkan, ditambah merajuknya jangan lupa.

Sweet Lao Gong (Yizhan)✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang