Prolog

595 29 3
                                    


Hai semua!

Selamat datang di cerita baruku, semoga suka ya♡

Btw sebelum memulai, kalian ketemu cerita ini dari mana?



♡ H a p p y R e a d i n g ! ♡




"Kita putus, Nad."

Nadya membulatkan mata seraya terkejut mendengar pernyataan menyakitkan yang keluar dari mulut Raga, pacarnya.

Ia dan Raga sudah berpacaran selama dua tahun, dan kini ia harus mendengar kata 'putus' tersebut. Nadya tidak ingin hubungan ini berakhir, ia meraih lengan kekar Raga lalu memohon agar Raga menarik ucapannya kembali.

"Ga! Aku mohon jangan putus. Aku gak mau!" tolaknya dengan mata berkaca-kaca. Raga menghempas tangan Nadya dan menatap gadis bersurai hitam panjang itu tajam,

"Gak ada yang bisa dipertahanin, Nad! Sekeras apapun kita coba buat bertahan, orang tua gue gak akan pernah setuju sama hubungan ini. Maafin gue, Nad. Gue juga sebenarnya gak rela putusin lo. Gue terpaksa karena suruhan orang tua! Gue gak bisa bantah." ujarnya menahan rasa sakit.

Bagaimana pun juga, Nadya adalah cinta pertama Raga. Raga sangat mencintai gadis itu, melindungi gadis itu kapanpun dan dimanapun. Apalagi Nadya hidup sebatang kara, kedua orang tuanya telah meninggal akibat kecelakaan sejak Nadya masih kecil.

"Maaf." lirih Raga menundukan kepala.

"Jaga diri lo baik-baik, semoga lo selalu bahagia ya meskipun bukan bersama gue lagi. Semoga, lo juga bisa dapat laki-laki yang lebih baik dari gue, yang bisa menerima lo apa adanya." ucapnya sambil mengelus puncak kepala Nadya.

Setelah itu Raga pergi dan meninggalkan Nadya seorang diri. Gadis itu terjatuh seraya menangis tanpa suara. Ia telah kehilangan sosok Raga. Ia tidak bisa melepaskan Raga begitu saja dengan mudahnya. Banyak sekali suka duka yang telah mereka lalui bersama. Tidak mudah sebenarnya memiliki hubungan 2 tahun tersebut.

"Terima kasih Raga, aku akan merelakan kamu pergi."

Nadya berjalan kaki dengan langkah gontai menyusuri jalanan yang tampak becek akibat hujan deras siang tadi. Ia belum berminat untuk pulang, apalagi dirumah juga ia merasa kesepian tanpa ada siapa-siapa.

"Nadya!"

Gadis itu mengangkat kepala dan menoleh ke sumber suara. Ia melihat ada Nino yang merupakan sepupunya. Cowok itu melambaikan tangan dan menghampiri Nadya yang masih berpijak di tempatnya,

"Habis darimana? Gue ke rumah tadi lo gak ada." tanyanya seraya menutupi kepala Nadya dengan topi hitam miliknya. Nadya merapikan topi yang dipakaikan Nino barusan,

"Gue putus sama Raga, No." ucap Nadya lesu.

Nino melotot tidak percaya, "Hah?! Putus? Kok bisa? Siapa yang putusin?" tanya Nino bertubi-tubi. Nadya menghela napasnya berat,

"Raga yang putusin."

"Ih, kok dia putusin lo sih?! Wah kurang asem tuh cowok! Beraninya nyakitin sepupu gue!" marah Nino sambil menggulung kemejanya ke atas siku. Nadya menundukan kepala,

"Dari awal gue pacaran sama Raga, orang tuanya juga gak setuju kalau anaknya pacaran sama gue." balas Nadya menyelipkan rambut ke belakang telinga. Nino kasihan, ia memeluk tubuh mungil Nadya dengan erat,

"Udah ya, jangan sedih lagi. Gue harap lo secepatnya bisa move on dari si Raga." kata Nino.

"Susah, No. Gue pacaran sama dia udah dua tahun. Gak semudah itu gue bisa lupa. Apalagi udah banyak kenangannya." lirih Nadya ingin menangis lagi. Nino mengelus punggung Nadya yang bergetar,

"Cowok bukan dia aja, Nad. Lo harus bahagia oke! Gak boleh down hanya karena putus cinta."

♡ B e r s a m b u n g ! ♡

Jangan lupa vote dan komentnya, guys.

Follow instagram : kimyana07_
Facebook : Iyana
Twitter : ana07x_

Cerita ALVISA 2 tetap update ya! 😊

Bekasi, 11 Juli 2021.

Our Love Story  [ HIATUS! ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang