CHAPTER-14

1.1K 95 11
                                    

.
.

Setelah kejadian dimana singto tidak pulang malam itu , semuanya nampak berubah , entah hanya perasaan krist saja atau memang singto mulai menjauhinya , lebih tepatnya menghindarinya .

Singto selalu berangkat pagi sebelum krist bangun dan pulang sangat larut , hingga krist sudah tertidur karena menunggunya .

.
.
Singto yang malam ini pun pulang sangat larut , dan memasuki kamarnya , seketika dirinya tersenyum melihat gundukan besar yang ada di atas ranjangnya , krist tertidur dengan membungkus dirinya dengan selimut tebal . Singto menghampiri krist yang tertidur , memandangi wajah damai istrinya , seketika membuat nya merasa bersalah untuk kesekian kalinya . Dipandanginya wajah krist seraya mengusap pipi krist lembut dengan jarinya .

" Phi sing " Krist sedikit terusik dengan sentuhan tangan singto dipipinya .

" Sudah pulang ? maaf aku tertidur " Ucapnya hendak bangun , seketika itu juga singto menahannya .

" Tidurlah " Sambil menepuk nepuk sisi badan krist , memberikan kenyamanan dan membuat mata krist yang memang mengantuk itu pun terpejam kembali , singto tersenyum melihat krist yang kembali tertidur .

Setelahnya singto langsung membersihkan dirinya , dan ikut bergabung di samping istrinya .

.
.
.
Keesokan paginya sama hal seperti kemarin kemarin , saat krist terbangun , singto sudah tidak ada di sampingnya . Dia heran dengan tingkah suaminya yang seperti ini sudah sepekan lamanya .

Krist mengirimkan pesan singkat kepada singto , tetapi tidak ada respon .

Apakah krist harus kekantor suaminya dan bertanya langsung , karena menunggu dirumah itu tidak akan mendapatkan jawaban apapun , karena singto selalu menghindarinya . Krist sadar akan hal itu , seperti ada yang coba di sembunyikan singto belakangan ini .

.
.
Krist sampai di kantor singto , sebenarnya krist tidak tau dikantor mana singto saat ini , dia hanya menggunakan feeling nya saja , dan semoga kali ini tidak salah , batinnya .

Saat resepsionis melihat kehadiran krist , dia langsunh ingin mengantarkan krist ke ruangan singto , tetapi krist berkata jika dia bisa sendiri menuju keruangan suaminya .

tepat di depan ruangan , krist membuka pintu itu secara perlahan , sebelum menyapa suaminya , krist melihat ada Nacha di ruangan itu juga , nampaknya mereka sedang membahas hal serius , dan itu terlihat dari raut wajah singto yang seolah sangat serius saat ini .

Bisa krist dengar samar ...

" Bisakah kau meninggalkannya ? aku mencintaimu sing " Lirihnya

" Kau gila , sudah ku katakan beberapa kali padamu , aku mencintainya " Ucap singto tegas

" Tapi malam itu kita melakukannya " Nacha mencoba  membuat singto merasa bersalah .

" Kau menjebak ku , dan aku sudah melupakannya "

Melakukan apa , apa yang dilupakan ? Menjebak , apa ini , batin krist .

Dan seketika sadar singto melihat krist yang berdiri di depan pintunya , dia langsung berjalan ke arah krist , krist tidak sadar karena sibuk dengan pemikirannya saat ini .

" Sayang "

Krist pun tersadar dari lamunannya ..

" Phi sing , apa aku mengganggumu ? jika iya aku akan kembali " Jawabnya

" Tentu tidak , kenapa tidak mengabariku jika kau ingin kesini " Ucap singto seraya menarik tangan krist untuk masuk .

" Aku sudah mengirimimu pesan , tapi belum phi baca "

Do You Love Me ? Please !!!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang