CHAPTER-8

1.2K 104 4
                                    

Setelah hari sudah siang , krist bangun dari tidurnya , rasa pusing dan pedih di perutnya sudah tidak dirasakannya lagi , hanya terasa masih lemah tubuhnya saat ini, mungkin dia hanya kurang tidur saja .

Setelah selesai membersihkan diri , krist keluar dari kamarnya menuju dapur untuk menyiapkan makan siang untuknya dan suaminya . Setelah selesai memasak dan menata makanan di meja makan , krist berniat memanggil singto di ruangan kerjanya .

.
.
sebelum mengetuk pintu ruangan suaminya , krist sedikit mendengar suara singto yang terdengar seperti sedang berbicara dengan seseorang , seperti orang yang sedang menerima panggilan telfon .
Samar samar krist mendengar " Istriku sedang sakit saat ini nam , bisakah kita undur pertemuan kita , dan maaf mengecewakanmu "
Ucap singto .
" Terimakasih kau sudah mengerti , Aku menyayangimu " lanjut singto seraya mematikan telfonnya ,
Krist mendengar semua percakapan singto diluar daun pintu ruangan itu , dia tahu betul dengan siapa suaminya bicara , Namtarn , Ya wanita yang sempat singgah di hati suaminya , bahkan sampai saat ini wanita tersebut masih ada di dalam hati singto .

Tanpa mengetuk pintu , krist masuk keruangan singto , singto kaget melihat krist , tidak biasanya krist tidak mengetuk pintu dulu sebelum masuk .

" Aw kit ? kenapa ? " Seraya berjalan menuju kearah krist
" Bagaimana keadaanmu ? apakah masih ada yang sakit " Lanjut singto sambil meletakan telapak tangannya di dahi krist .

.
" Ayo makan siang phi " Ucap krist sambil menyingkirkan tangan singto dari dahinya dan tanpa menjawab semua pertanyaan singto .

Singto bingung dengan sikap krist barusan , tidak biasanya krist begitu , tapi mungkin krist masih tidak enak badan , pikirnya .

Krist dan singto makan siang di meja makan , tanpa ada percakapan , ya makan sambil berbicara itukan hal yang tidak sopan .

Selesai makan krist membereskan semuanya ,
selesai dengan tugasnya , krist langsung hendak kembali ke kamarnya , dia masih merasakan seperti ada sesak di dadanya .

" Kit , kau tidak apa apa kan " Ucap singto memecah keheningan diantara keduanya .

" Tidak phi , aku hanya ingin beristirahat " Jawab krist tanpa melihat kearah singto dan langsung melangkahkan kakinya ke lantai atas .

Singto hanya mengangguk mendengar ucapan krist , dan langsung kembali keruangan kerjanya .

Saat di kamar , krist merasakan sesak di dadanya , sangat sakit rasanya tau bahwa singto belum menerimanya , bahwa singto masih mencintai mantan kekasihnya , tanpa di sadari air matanya mengalir di pipi mulusnya , lelah menangis , akhitnya krist tertidur .

.

Keesokan paginya , krist bangun terlambat , dia langsung berlari kebawah mencarari suaminya , tapi yang di dapatinya adalah seorang wanita paruh baya . Krist menghampiri wanita tersebut dan bertanya " Khun ? " ucapnya
" Tuan krist ya , maaf tuan , saya Eye , Maid dari rumah tuan singto , sekerang saya diminta untuk bekerja disini " jawabnya
Krist mengangguk paham dan tidak bertanya lagi , karena dia ingat singto pernah bilang bahwa akan ada maid yang nantinya akan bekerja di rumah mereka .

" Bi ? apakah singto sudah pergi ? " Tanya krist kepada Bibi eye

" Sudah tuan , pagi pagi sekali tuan singto sudah pergi ke kantor " Jawab bibi eye

" Bibi bisa memanggil ku krist bi , jangan tuan , aku tidak terbiasa di panggil seperti itu " Ucap krist sambil tersenyum renyah

" Ah baik tuan , eh maksudnya Nong krist " Ucap bibi eye sedikit tersenyum

Krist hanya tersenyum menanggapinya .

Krist berencana ke kantor singto siang ini , dia akan mengantarkan makan siang untuk singto , karena rasa bersalahnya tidak menyiapkan sarapan untuk suaminya . Dia juga akan meminta maaf dengan suaminya .

Do You Love Me ? Please !!!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang