CHAPTER-2

1.3K 120 1
                                    

 

sorry ya kalo jalan ceritanya agak gak jelas ,
hehe tetap semangat diriku....

Setelah selesai menemani khun Saka, Krist bergegas untuk langsung melanjutkan pekerjaannya, dia sudah tidak sabat , karena tinggal setengah jam lagi , waktu bekerjanya akan berakhir.
.
.
Sebelum pulang, krist mendapatakan arahan dari atasannya untuk menemui CEO tempat nya bekerja, krist merasa bingung , apakah dia melakukan kesalahan, atau akankah ia di pecat , sungguh banyak sekali hal yang berkecamuk di kepalanya.
"CEO , apakah itu pak Singto ?" seingatnya Singtolah CEO ditempatnya bekerja saat ini , ya di hotel yang super megah.
.
.
.
"Kau khun krist perawat ?" ucap pria yang sudah paruh baya
"Khap khun" ucap krist sambil memberikan wai dengan sopan dan tersenyum agak bingung
.
" Jangan canggung seperti itu , perkenalkan aku Matahnan Ruangroj" berkata sambil mengulurkan tangannya , "Sahabat dari mendiang ayahmu Tn.yuan sangpotirat" tersenyum sangat ramah
.
.
Krist menerima uluran tangan Mr.ruangroj dengan tetap tersenyum dan sedikit paham ternyata lelaki paruh baya ini adalah Ayah dari Singto Prachya, Mendengar kaliman akhir Mr.ruangtoj yang menyebutkan nama ayahnya , krist menjadi paham . " Maaf pak , Saya perawat sangpotirat, petugas kebersihan disini"
"Ah sahabat pho ternyata, ada apa pak ? krist bertanya agak penasaran kenapa dia di panggil .
.

Mr,ruangroj mengangguk , "Sangat manis,sama seperti ibumu,dan tatapan matamu sangat mirip dengan yuan"
"Krist , aku sudah tau tentang mu , karena aku mendapat tugas dari ayahmu untuk menjagamu, sebelum ayahmu meninggal , dia sempat menelpon ku dan mengatakan hal itu, aku mencari tahu tentang keberadaan mu tetapi tidak ada hasil , beberapa hari yang lalu , keponakan ku Saka , mengabarkan ada pegawai baru di salah satu hotelku, saat dia menyebutkan namamu, aku sangat terkejut dan yakin kalau kau adalah putra yuan"
.
.
"Bagaimana keadaan ibu dan adikmu?" Tanya Mr.ruangroj

.
.
Krist terpaku mendengarkan penjelasan Mr.ruangroj , dan bersedih ketika mengingat betapa pho nya menyayanginya .
" Mae dan Nong Cla sangat baik Pak , sekarang Nong Cla sedang di ciangmai untuk menyelesaikan study nya , sedangkan Mae tinggal bersama tanteku" ucap krist sambil tersenyum
.
.
Mr.ruangroj mengangguk paham dengan penjelasan krist . " Jangan memanggilku seperti itu , panggil aku Uncle krist , atau kau bisa menganggapku sebagai ayahmu"

.
"Krist aku memanggilmu untuk mengatajan jika aku memindahkan mu untuk menjadi sekertaris anak ku, Aku mau kau menerimanya , ini bentuk tanggung jawabku atas janjiku kepada pho mu" Sambil menatap krist untuk meyakinkan .
"Bukan aku ingin menolak pak... umm uncle , aku sangat senang dengan pekerjaan ku saat ini, tawaran uncle sepertinya tidak cocok untuk ku , aku tidak begitu paham dengan pekerjaan menjadi sekertaris" Ucap krist merasa tidak enak .

.
.
"Yakinlah krist , seiring berjalannya waktu kau pasti terbiasa atas jabatan barumu , bukankah kau ingin memberikan kehidupan yang baik untuk Mae dan Nong mu , ku mohon kau mempertimbangkannya dan menerimanya" ucap Mr,ruangroj sedikit memaksa

Krist berpikir dan mencerna perkataan Mr.Ruangroj , ada benarnya, dia sekarang bertanggung jawab atas keluarnga nya , bukan hanya untuknya sendiri.
.
.
"Uncle , aku akan melakukannya" sambil tersenyum dan berkata dengan yakin kepada Mr.ruangroj

.
"Aku senang kau menerimanya krist , kau anak yang baik , perbesok kau sudah bisa masuk dengan jabatan barumu krist" Ucap Mr.ruangroj sambil tersenyum sangat senang .

.
. keesokan harinya ........

. Dengan langkah yakin krist memulai untuk bekerja dengan jabatan yang berbeda, tampilannya pun berbeda, sedikir agak rapi dengan menggunakan kemeja dan celana bahan , lengkap dengan sepatu pantofelnya.
. Tok tok tok , krist mengetuk ruangan singto dengan sedikit keraguan

.
"Masuk"
Mendengar ucapan singto , krist pun memeberanikan diri membuka pintu ruangan tersebut ,
"Sampai kapan kau berdiri seperti itu, masuklah,aku akan menjelaskan tugasmu"ucap singto santai
.
Krist hanya menatap singto dan mengangguk, setelah itu masuk keruangan itu dan menutup pintunya kembali.

.
" Aku sudah tau dari ayahku tentang mu , agak aneh , karena aku terbiasa melakukan pekerjaanku sendiri , tapi mendengar penjelasan ayahku , aku paham" ucap singto datar
.

"Khap khun, lalu apa yang harus aku kerjakan" krist menati tugas pertamanya

" Hmm... Periksalah laporan yang ada di atas meja itu , dan itu adalah mejamu, selesaikan sebelum jam makan siang" ucap singto dengan ekspresi yang tidak bisa di baca

" Khap khun" Krist langsung ke meja yang di arahkan oleh singto dan membuka satu persatu berkas laporan yang dimaksud , sedik mengerutkan dahinya , "Shiiia apa ini , aku tidak mengerti" batinnya.
.
.
.
.

Sedikit mencoba belajar dari contoh berkas berkas sebelumnya akhirnya krist paham, dan berhasil menyelesaikan laporan demi laporan.

.
.
"Permisi khun , semua laporannya sudah selesai ku kerjakan , apalagi tugasku saat ini" Krist masih belum terlalu paham akan tugas dan tanggung jawabnya sekarang
.
"Hmm" hanya deheman yang di keluarkan singto ... "pergilah" dan disusul kata horor tersebut .

" Haa.. umm baik khun" Krist mundur dan melangkah keluar dari ruangan singto .

.
.
.

" Melelahkan" ucap singto setelah kepergian krist dari hadapnya , sungguh singto tidak memerlukan berkas berkas laporan yang dikerjakan oleh krist tadi , dia hanya bingung memberikan perintah terhadap krist , ayahnya menyuruhnya bersikap baik terhadap krist , justru membuat singto prachaya frustasi.
.
.
Saka yang sadar akan perubahan penampilan krist tersenyum sangat lebar .
" Ohooo krist , kau tampak berbeda , sungguh manis" ucap saka yang membuat krist terkejut dan membelalakan matanya ..
" oiii phi, bagaimana itu bisa , aku tampan phi" Sambil terkekeh ke arah Saka

.
.
" Bagaimana menjadi sekertaris dari tuan prachya ?" tanya saka

.
"Umm,,, aku tidak mengerti tugas sekertaris seperti apa phi, dia hanya menyuruhku mengerjakan berkas laporan , itu membuatku pusing" krist berkata sambil berekspresi sangat lucu ,dan membuat saka tertawa ,, "Hahaha.." sambil mengusak rambut krist .

"Jangan menertawakanku phi" ucap krist sambil menyipitkan sebelah matanya sebal
.
" Singto orang yang susah ditebak krist , dingin sepeeti es itulah sifatnya , tapi sebenarnya dia baik dan peduli, kau hanya harus mengecek setiap jadwalnya, misal meeting dengan relasi, mengaturkan jadwal pertemuan, menyiapkan berkas berkas penting untuk keperluan bekerjanya , ku harap kau juga bisa mengingatkannya untuk beristirahat atu hanya sekedar makan, dia selalu melupakan itu " saka berkata sambil tersenyum tipis .

" terimaksih phi saka , aku akan melakukannya dengan baik" krist tersenyum sambil berujar " kau tau banyak tentangnya phi"

Saka mengangguk , dan tersenyum simpul
" Aku tau segala tentangnya" bergumam dalam hati dan seketika saka berhenti tersenyum .

.

.
buat kalian yang punya saran gimana kelanjutan ceritanya , boleh tulis di kolom komentar yaaa•••
sungguh aku minim Ide ternyata ..

.
.

Maafkan masih banyak typo dan gajelas alurnya ...

, Jangan lupa vote ya 😊😊😊

#Peraya as one

Do You Love Me ? Please !!!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang