Bahagia yang Double.
"Semalem berhasil Ra?" Tanya Dey setelah menelan donat nya.
"Iya."
"Mana liat."
Ara merogoh kantong jas nya dan mengeluarkan kalung berlian dengan bandul angsa kembar.
"Gila keren banget." ucap Mira dengan mata berbinar.
"Jangan di sentuh." tukas Ara saat tangan Dey terulur mendekat.
"Pelit amat lu jadi makhluk idup."
"Gue ga ada kotak nya, kalo ada kalian boleh pegang ini. Selama ga ada kotak nya yang boleh pegang ini cuma gue."
"Dih kenapa gitu?"
"Di kalung ini sensor nya Mir, takut nya nanti lu ke lacak kalo sampe sidik jari lo nempel di kalung ini."
"Terus kalo ke lacak kenapa?"
"Mati."
"Serem amat Ra kalung lu."
"Makanya itu Dey gue ga bolehin kalian pegang."
"Oke-oke kita nurut, dah masukin lagi kalung lu itu."
Ara hanya mengangguk lalu memasukkan lagi kalungnya ke dalam saku.
"Selain kalung lo balik, semalem lo dapet apa aja Ra?" Tanya Mira penasaran.
Ara melepas jas nya dan menaikkan lengan kemeja kanan nya. "Ini." ia menunjukkan luka sayatan yang cukup panjang di sana.
"Gapapa itu?"
"Gapapa, udah di obatin juga tadi sebelum gue balik."
"Ra gue penasaran banget ini, cuma pengen tau ga ada maksud apa-apa ya."
"Apaan?"
"Kalung lo kalo dijual bisa dapet berapa duit?"
Ara diam sejenak mencoba berfikir. "Kurang lebih setara sama gaji Presiden selama 1 dekade lah."
KAMU SEDANG MEMBACA
The Bodyguard
Teen FictionNgga jago bikin Deskripsi. Langsung baca aja yah, hehe.