Chikara.
Pukul 6 sore Mira dan Chika baru sampai di rumah. Tadi setelah Mira menyusul Chika dan Vivi, Mira langsung mengikuti kemana perginya dua gadis itu. Meng-iyakan apapun yang Chika inginkan selagi masih di batas wajar.
Dan kini Mira merasa tubuhnya sangat lelah. Tulang-tulangnya mendadak berubah menjadi lemas seperti loli legal. Ia mengistirahatkan tubuhnya di sofa ruang tamu Chika, sedangkan Chika sendiri sudah masuk kamarnya.
"Gini amat kerja." Keluh Mira dengan mata terpejam.
Mira merubah posisinya dari duduk menjadi tiduran di sofa itu. Ia memejamkan matanya mencoba lebih mengistirahatkan tubuhnya.
Baru matanya terpejam, jantung nya berdetak dengan normal, nafas nya mulai teratur, dan pikirannya menuntunnya untuk berhalu. Benar-benar baru saja semua itu terjadi pada tubuh Mira namun goyahan Chika pada bahunya berhasil membawa Mira bangun dan harus merelakan istirahatnya.
"Ka Mira capek yah?" Tanya Chika saat melihat Mira duduk dengan lemas.
"Engga, kenapa?"
"Aku pengen kue putu."
"Sekarang banget?"
"Heem."
Mira menghembuskan nafasnya sebelum menatap Chika kembali.
"Aku mandi dulu ya. Kamu juga mandi dulu sana"
"Iya ka Mira."
Mira hanya menggeleng gemas saat melihat mata berbinar Chika. Ia mengusap pucuk kepala Chika sebelum menuju kamarnya untuk mandi.
Chika yang belum mandi itu memutuskan untuk mandi sebelum para setan kembali merayunya untuk rebahan.
"Emang ka Dey kemana sih?" Tanya Chika setelah menelan kue putu nya.
"Ada kerjaan lain, sama Ara juga." Jawab Mira.
Kali ini Chika dan Mira tengah duduk di depan teras rumah Chika setelah tadi pusing mencari pak Hardi si penjual kue putu terenak menurut Chika.
"Kerjaan apa?"
KAMU SEDANG MEMBACA
The Bodyguard
Teen FictionNgga jago bikin Deskripsi. Langsung baca aja yah, hehe.