Semakin Sulit di Pahami.
"Beneran ga sibuk?"
"Sibuk, tapi aku kangen juga sama pacar aku."
"Kongan kangen chat aku yang kemarin aja belum kamu bales."
"Ga sempet cek hp Chik, maaf ya."
"Kamu boleh ga ngabarin aku tapi aku minta kamu jangan sakit, kalo waktunya istirahat ya istirahat. Jangan terlalu diforsir gitu."
"Iya sayang, aku ga akan sakit. Janji."
Kini Chika tengah berada di kedai es krim bersama Vivi dan tentunya ada Ara di sini. Ara tak mungkin membiarkan Chika pergi tanpa pengawasan darinya.
"Persiapan UAS nya gimana?" Tanya Vivi setelah memakan es krim nya.
"Ga gimana-gimana."
"Belajar yang rajin, jangan main terus."
"Main kemana coba ih."
"Ke tempat joget-joget itu, aku ga suka ya kamu ke tempat kaya gitu."
"Iya ka Vivi, aku tuh udah jarang tau ke tempat kaya gitu. Karena sekarang ada Bodyguard itu juga jadi susah kalo mau ke sana, kamu tenang aja."
"Bagus sih Ara, pertahanin dia jadi Bodyguard kamu biar kamu ga ke tempat begituan lagi."
"Tapi dia tuh ngeselin kak, ngomong nya kaku banget pake saya. Kesel aku kalo ngobrol sama dia." Jelas Chika dengan ekspresi kesalnya.
"Bukannya dari dulu Bodyguard kamu juga gitu yah?"
"Iya sih tapi dia lebih ngeselin lagi, kalo Bodyguard aku dulu ngeselin nya 10% tapi kalo dia tuh 110%."
"Itu mah kamu nya aja yang ga suka sama dia."
"Nah inti dari penjelasan aku emang itu sih."
"Tapi aku suka cara dia jagain kamu, dia profesional banget. Jadi aku aman kalo lagi ga bisa ada buat jagain kamu."
"Ya udahlah ngapain malah bahas dia, kita lagi nikmatin waktu langka loh ini."
"Ya kamu yang mulai."
"Kok aku?"
"Yaudah iya Chik aku yang salah."
KAMU SEDANG MEMBACA
The Bodyguard
Teen FictionNgga jago bikin Deskripsi. Langsung baca aja yah, hehe.