The Bodyguard 12

6.4K 857 71
                                    

Sebuah Awal

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sebuah Awal.

"Ampun dah kuliah makin kesini bukannya makin ngerti tapi malah makin susah."

"Ngeluh mulu Nin."

"Gimana kalo semester depan gue ngulang? Bisa dipotong uang jajan."

"Belajar."

"Lu ga tau Chik–"

"Engga."

"Gue belum kelar ngomong."

"Yaudah apa?"

"Gue tuh udah belajar dengan sangat rajin, tapi tetep aja ga ngerti."

"Ah elah Nin, lu mah belajar sambil main ML mana bisa ngerti."

"Ehe, soalnya lagi banyak adek tingkat yang ngajakin mabar Chik. Lumayan kan bisa gendong gue."

"Pantes aja lu ga ngerti-ngerti."

"Lagian kenapa lu masuk jurusan Matematika kalo lu begini?"

"Tau Niel, dulu kayanya gue mabuk deh. Nyesel banget, tau gitu masuk Sastra aja yak gue."

"Udah deh Niel, dia tuh ga jelas emang. Tinggalin aja."

Chika menarik tangan Oniel dan meninggalkan Anin.

Kini ketiganya sudah berada di kantin kampus, dengan Anin yang terus menggerutu karena ditinggalkan.

"Chik, itu Ara ajakin gabung sini dong." Bisik Anin.

"Gak."

"Dih pelit, lumayan Chik bisa cuci mata gue."

"Gue ga mau, kalo lo mau lo aja sana duduk sama dia."

"Bole– eh dia siapanya Fiony?"

Chika dan Oniel kompak menoleh kebelakang dan melihat Fiony yang duduk di hadapan Ara.

"Mana gue tau, ga peduli juga." Jawab Chika tak acuh.

"Ah hancur harapan gue." Drama Anin.

"Eh Chik, lu sama ka Vivi gimana sekarang? Kok gue jarang liat yah."

"Iya nih, ka Vivi lagi sibuk banget kayanya sama skripsian. Bahkan chat gue dua hari lalu baru dibales pagi tadi."

"Buset, ngeri amat."

"Ya gitu deh Niel, tapi gue juga ga masalah si soal dia ngabarin gue apa engga. Yang penting dia sehat. Gue kasih dia waktu banyak buat dia biar bisa selesain skripsi nya cepet."

The BodyguardTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang