DETIK-02

296 36 0
                                    

Happy reading!

Vote-nya jan lupss❤️

***

Di sinilah Kay saat ini. Taman Cemara. Taman yang letaknya di pertigaan komplek perumahan tempat tinggalnya.

Hari sudah mulai petang tapi Kay masih tak mau beranjak dari tempat itu. Sepulang sekolah tadi, Kay langsung berhenti di taman ini. Bahkan seragam sekolah masih melekat di tubuhnya.

Sudah menjadi kebiasaannya untuk sekedar singgah di taman ini. Semenjak hampir 10 tahun lalu. Sesibuk apapun dirinya, pasti akan meluangkan waktunya untuk pergi ke taman ini. Hanya duduk diam. Memandangi orang-orang yang berlalu lalang di sekitar. Di bangku yang sama saat dia bertemu seseorang.

Ia rindu dia.

Dia yang Kay sendiri pun tak tahu dimana keberadaannya. Berharap orang itu akan menemuinya lagi di taman itu. Tapi sepertinya mustahil.

Kay mengambil ponselnya yang bergetar. Menampilkan nama 'Mama' di layar itu. Kay menggeser tombol hijaunya lalu mendekat benda pipih itu ke telinganya.

"Halo, Ma? Kenapa?"

"Halo, sayang. Kamu di mana?"

"Kay di taman, Ma. Bentar lagi Kay pulang kok."

"Kay, tolong sekalian beliin tepung terigu sama gula pasir setengah kilo, ya?"

Malas sebenarnya. Tokonya terletak di komplek sebelah. Tapi ya sudahlah, "Oke, Ma. Nanti Kay beliin."

"Kay cepet pulang, ya? Udah mau gelap, nih."

"Iya Mama." dan setelah itu panggilan terputus. Kay kembali menyimpan handphonenya ke dalam tas.

Kembali mengedarkan pandangannya. Menghela nafas berat lalu beranjak meninggalkan taman itu.

Kay melajukan mobilnya dengan kecepatan sedang menuju komplek sebelah perumahannya. Mulai memasuki daerah komplek itu, matanya menyipit saat melihat seorang laki-laki yang mengenakan seragam sekolah sama dengan Kay, sedang keluar dari sebuah rumah kosong. Kay tahu rumah ini kosong sejak lama. Ia sering melewati rumah ini dan tidak ada tanda-tanda kehidupan di dalamnya. Tapi kadang ada juga orang yang membersihkan rumah ini.

Lelaki itu seperti sudah tak asing di penglihatan Kay. Ia menghentikan mobilnya di dekat rumah itu. Lalu menghampiri lelaki itu.

"Shaka?" sapa Kay memastikan lelaki itu adalah Shaka.

Lelaki itu menoleh. Dan benar dugaan Kay. Lelaki itu adalah Shaka.

"Kamu ngapain di sini?" tanya Kay.

"Bukan urusan lo!" jawab Shaka ketus.

"Ini kan rumah kosong? Ini rumah kamu?" tanya Kay lagi masih kepo. "Oh iya rumah aku deket dari sini loh." lanjutnya membuat Shaka menghentikan aktivitasnya. Namun, cowok itu masih tetap bungkam.

Setelah berhasil menggembok pagar besi rumah itu, Shaka memasukkan kunci itu ke dalam saku celananya lalu berjalan menuju mobilnya untuk mengambil sesuatu.

Shaka menyodorkan kotak makan dan botol minum yang sudah kosong.

Kay tersenyum senang saat melihat nasi goreng yang dia berikan tadi pagi telah habis di makan Shaka.

"Siapa yang makan?" Kay jelas mengetahui siapa yang memakan nasi gorengnya, tapi Kay pura-pura bertanya karena penasaran apakah Shaka akan mengakuinya.

"Gilang sama Rega," tentu saja Shaka akan berbohong. Mana mungkin Shaka akan mengakuinya. Gengsinya selangit.

DETIKTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang