DETIK-09

210 29 1
                                    

HAPPY READING!!

Jangan lupa vote dan komen yaa... Bantu share juga kalau kalian sukaa🌞

***

"Dari hasil pemeriksaan yang telah saya lakukan, saya menemukan fakta bahwa putri bapak dan ibu menderita leukimia atau kanker darah jenis Leukimia Limfonlastik Akut."

Selesainya kalimat itu bersamaan dengan keluarnya air mata Kay. Tubuhnya menegang. Bagaimana bisa ia mengidap penyakit itu?

Dan setelah itu, Kay tidak bisa lagi memdengar suara percakapan mereka. Lebih tepatnya Kay tidak peduli apa yang mereka katakan. Kay sibuk dengan pikirannya sendiri.

Tak lama Glen dan Farah masuk. Mereka saling bertukar pandang saat melihat Kay sudah sadar. Tatapan Kay kosong menerawang ke langit-langit kamar itu. Kemungkinan Kay mendengar percakapan mereka di luar.

"Sayang kamu nggak papa, kan? Ada yang sakit?" tanya Farah lembut namun tidak ada jawaban.

"Kay, itu handphone kamu bunyi terus daritadi. Kayaknya temen-temen kamu banyak yang ngucapin selamat ulang tahun buat kamu." Glen menunjuk handphone Kay yang tergeletak di atas nakas. Tetap tak mendapat jawaban. Mereka memilih untuk diam.

Kay menatap Farah dan Glen bergantian dengan tatapan sendu. "Ma, Pa, yang diomongin dokter tadi bener?"

Farah mengelus rambut panjangnya Kay. Berusaha agar tak mengeluarkan air mata lagi. Wanita berumur 38 tahun itu tersenyum, "Iya, sayang. Tapi nggak papa. Kamu pasti sembuh kok,"

"Eh, iya hari ini kamu jangan ke sekolah dulu, ya? Istirahat dulu."

Kay mengangguk. Memilih untuk tidak membicarakan lagi soal penyakitnya itu. Jika terus menerus dibicarakan, Kay pasti akan menangis lagi di hadapan Farah dan pasti Farah akan ikut menangis. Kay tidak mau itu.

"Ma, tolong jangan kasih tau siapapun soal penyakit Kay, ya?"

***

Lyla menatap cemas layar ponselnya. Pasalnya sejak tadi pagi, Kay tidak menjawab telponnya. Bahkan pesannya belum dibaca sama sekali oleh Kay. Jangan-jangan Kay masih tidur? Masa Kay lupa sih hari ulangtahunnya sendiri?

Lyla dan teman-teman sekelasnya sudah bersiap untuk memberi kejutan untuk Kay.

Mereka sengaja berangkat pagi-pagi hanya untuk mempersiapkannya. Mulai dari kue ulangtahun hasil iuran sekelas, hingga hiasan-hiasan beserta balon yang sudah tertempel di dinding kelas. Kelas yang semula monoton kini berubah seperti pesta ulangtahun.

Dan kini mereka menunggu di dalam kelas dengan pintu tertutup menunggu Kay masuk. Biasanya Kay akan datang sebelum pukul tujuh. Tapi hingga kini jam menunjukkan pukul 07.10, Kay belum juga datang. Bel akan berbunyi 5 menit lagi. Tidak biasanya Kay terlambat.

Lyla mencoba untuk menghubungi Kay lagi, namun hasilnya tetap sama. Tidak di angkat.

"Pacar gue mana sih?!" tanya Vano mulai kesal.

Tak Tak Tak

Suara langkah kaki itu menghentikan aktivitas mereka. "Sssstt ... Itu kayaknya Kay dateng." peringat Lyla berbisik. Lalu mereka semua bersembunyi di samping pintu kelas yang tertutup. Sehingga, jika Kay masuk mereka bisa langsung mengejutkan Kay. Lyla membuka kamera handphonenya dan mulai merekam.

"Satu..."

Wina mulai menghitung dengan kedua tangan yang memegang kue.

"Dua..."

Langkahnya terdengar semakin mendekat.

"Tiii... gaa..."

Ceklek

DETIKTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang