DETIK-22

212 28 1
                                    


Happy reading!!

***

Kegiatan pembelajaran untuk jam ke tiga di kelas XII IPS 2 adalah olahraga. Guru yang mengajar pada pembelajaran ini akan langsung menunggu murid-muridnya di lapangan. Lima belas menit setelah bel pertukaran jam pelajaran, diberikan untuk para murid mengganti pakaian. Tapi tidak untuk Kay sekarang. Gadis itu tampak ragu untuk mengikuti jam pembelajaran ini. Masalahnya, fisiknya tidak bisa digunakan untuk melakukan aktivitas yang berat. Mengingat materi saat ini adalah bola basket yang pastinya akan dilakukan di lapangan yang panas.

Ini adalah pembelajaran olahraga ketiga setelah Kay dinyatakan mengidap leukimia. Kay berhasil melewati dua pekan tanpa mengikuti olahraga di lapangan.

Untuk minggu pertama, seperti yang dikatakan Arya dulu, bahwa guru yang mengajar tidak masuk karena sakit.

Minggu lalu, pembelajaran olahraga  terpaksa dilakukan di dalam kelas. Hanya mempelajari materi-materi saja karena di luar hujan. Lalu hari ini akan mempraktikkan teknik-teknik yang dipelajari minggu lalu. Dan untuk minggu depan, akan dilaksanakan pengambilan nilai.

Untuk upacara juga Kay tidak pernah mengikuti dengan alasan pusing.

"Kay, lo belum ganti? Bu Nula udah nunggu di lapangan loh." tanya Lyla memasuki kelas. Tadi Kay meminta Lyla berganti pakaian duluan dengan alasan Kay akan berganti pakaian di toilet yang berbeda agar tidak kelamaan memunggu.

Kay menggaruk tengkuknya, "Emm ... gue kayaknya nggak ikut olahraga dulu, deh. Gue nggak enak badan, ini mau istirahat di UKS aja." ujarnya dengan senyum kikuk.

Lyla mendekat lalu meletakkan punggung tangannya pada dahi Kay. "Nggak panas. Apa yang sakit?"

"Emang nggak panas. Cuman pusing sedikit."

"Oke, deh. Nanti gue izinin."

***

Kay memasuki UKS putri yang sepi. Ia merebahkan diri di salah satu ranjang dengan kasur bersprei putih di dalam UKS itu.

Pembelajaran sejarah tadi yang hanya diisi penjelasan materi dari Bu Sari, serasa dongeng sebelum tidur menambah rasa kantuknya. Ia mulai memejamkan matanya. Lengan kanannya ia taruh untuk menutupi matanya. Lumayanlah, tiga jam pelajaran olahraga bisa ia gunakan untuk tidur. Beberapa menit kemudian, Kay benar-benar terlelap.

Seorang cowok tiba-tiba masuk ke dalam, meletakkan sekotak minuman sari kacang hijau dan dua bungkus roti tawar berselai strawberry di nakas yang kebetulan terletak di samping ranjang yang ditiduri Kay.

Ia meraih bolpoin dan sticky note yang memang tersedia di nakas itu, lalu menuliskan sesuatu di satu lembar paling atas yang kebetulan berwarna biru muda. Tak lupa, ia mensetting tulisannya seberbeda mungkin dari tulisan aslinya agar sang pembaca tak mengenalinya. Selesai dengan coretannya, ia mencopot lembar tersebut dari lembar lainnya lalu menempelkannya pada salah satu bungkus roti yang telah ia beli.

Dirasa cukup, cowok itu melangkah lebar keluar dari UKS sebelum aksinya tadi kepergok. Pengecut memang!

Satu jam berlalu, suara notifikasi HP Kay bergetar tiga kali membuatnya terbangun dari tidurnya. Dengan kesadaran yang baru seperempat terkumpul, ia merogoh saku roknya untuk mengambil benda pipih yang berhasil mengusik tidur nyenyaknya.

DETIKTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang