DETIK-29

172 24 3
                                    

HALLOOWW!!

Vote vote!!

Tinggalkan jejak

HAPPY READING!!

***

Kalyluf
Keluar, La. Aku di luar
Aku bawain nasi padang kesukaan kamu

Gilang kemudian menyimpan kembali ponselnya ke saku celana. Menunggu sang kekasih keluar untuk menemuinya.

Ia memang sengaja datang mendadak ke rumah Lyla. Selama ini, Lyla tak mengizinkannya untuk berkunjung ke rumah gadis itu. Hanya beberapa kali saja mengantarkan Lyla pulang, lalu Lyla menyuruhnya untuk bergegas pulang juga dengan berbagai alasan yang membuat Gilang curiga.

Gilang menoleh ke arah pintu rumah Lyla ketika gadis itu keluar dengan takut-takut. Bahkan Lyla celingukan seperti memastikan keadaan aman. Senyumnya merekah lalu ia turun dari motornya berniat menghampiri sang kekasih, namun Lyla sudah lebih dulu berlari ke arahnya seolah mencegahnya untuk masuk lebih jauh.

"Kamu ngapain ke sini?" Hal pertama yang terucap dari bibir Lyla membuat Gilang sedikit kecewa. Ia berharap Lyla menyambutnya dengan senang, namun kenyataannya malah sebaliknya.

Gilang masih tersenyum, berusaha berpikir positif. "Aku pengen ketemu pacar aku dong. Liat nih, aku bawa nasi padang buat kamu."

Lyla tersenyum ragu, dan itu sangat ketara di mata Gilang. "Makasih, Lang. Kenapa nggak ngabarin aku dulu? Maaf, Lang, tapi mending kamu pulang,"

"La, ada apa? Kamu ngusir aku?"

"Lang, kamu jangan ke rumah aku tanpa persetujuan aku." ucap Lyla dengan halus. Takut menyakiti hati Gilang.

"Kamu nggak pernah izinin aku ke sini," Gilang berkata dengan sinis membuat Lyla terdiam. "Kenapa, La? Ada apa? Kasih aku alesan biar aku bisa ngertiin kamu."

Gadis itu menunduk. "Aku nggak bisa bilang sekarang, Lang. Maaf."

"Terus kapan kamu bisa bilang ke aku? Aku nggak boleh dateng ke rumah kamu, tapi cowok lain boleh?" Gilang terkekeh sinis.

Lyla mendongak bingung menatap manik mata Gilang. "Maksud kamu apa?"

"Kemarin kamu kemana?"

Sorot mata Lyla berubah gugup. "Aku... Kemarin di rumah kok."

Lagi-lagi Gilang terkekeh. "Jangan pikir aku nggak tahu, La. Kemarin aku ke sini karena Shaka nanyain Kay yang dia pikir pergi sama kamu. Aku kasih alamat kamu ke dia. Dan karena aku penasaran, tumben banget kamu pergi nggak bilang ke aku, handphone kamu juga nggak aktif, aku dateng ke sini. Kamu tahu apa yang aku liat?" jeda yang dibuat Gilang membuat suasana semakin mencekam. Gilang menatapnya dengan penuh kecewa.

"Aku liat kamu pulang sama cowok, La." lanjutnya membuat jantung Lyla serasa ingin lepas dari tempatnya.

"Lang?"

"Bisa kamu jelasin siapa cowok itu?"

"Dia temen aku, Lang."

"Temen? Temen kamu bisa dateng ke sini seenaknya, tapi aku nggak boleh?"

"Lang, dia temen aku."

"Aku nggak ngelarang kamu temenan sama siapapun, La. Tapi kenapa kamu harus bohong tadi? Kamu pergi sama dia, La. Kenapa kamu bohong?" desak cowok itu.

"Lang, maaf," tangan Lyla berkeringat dingin. Ia menunduk, tak sanggup menatap Gilang yang terlihat sangat kecewa atas tindakannya.

Gilang menghembuskan nafas berat. Ia memegang kedua pundak Lyla. "Kemarin kamu kemana?" tanyanya lagi dengan nada yang lebih lembut.

DETIKTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang