"chiara awas nak!!" pekik sosok paruh baya dari seorang anak yang bernama chiara ini.
Tinn!
Bruk!
seorang ibu berhasil menyelamatkan anaknya, tapi tetap saja, ibu dari anak ini bertaruh nyawa melintasi mobil hitam yang berpapasan dengannya. hasilnya, cucuran darah berhasil keluar dari tubuh perempuan ini. sedangkan sang anak yang terlempar karena di dorong ibunya ini berteriak juga mengeluarkan air dari matanya sambil berlari ke arah ibunya yang tidak sadarkan diri.
ditengah kehujanan, chiara si gadis berusia genap ingin menaiki 15 tahun, menangisi ibunya seraya berteriak kencang. tak menyangka hal yang dulu terjadi pada ayahnya kini terulang kembali pada ibunya. ia trauma, karena chiara sempat kehilangan salah satu dari kedua orang tuanya karena kejadian yang sama.
sementara mobil yang menabrak sudah hilang dari depan mata chiara. sampai banyak orang berkerumun mengintari chiara dan ibunya, orang-orang itu mengangkat ibu chiara dan mengantarkan kerumah sakit terdekat.
•••
hujan masih deras, dan ibu chiara belum juga sadar di kediaman ruang
unit gawat darurat. chiara masih saja menangis sedari tadi tanpa berhenti.
chiara hanya berharap dan berdoa agar kejadian lampau tidak terjadi lagi, dan ibu anak ini selamat hingga pulang ke rumah nanti.tidak lama chiara bermonolog pada dirinya sendiri, chiara langsung menyadari ketika lampu tiba-tiba padam. chiara langsung berdiri, dihampiri oleh dokter yang bertugas.
sekarang chiara sendiri, orang-orang yang menolong nya dan ibunya tadi sudah pamit pergi setelah menelpon keluarga terdekat chiara."gimana dok?" tanya nya pada dokter dengan nada sangat halus dan senggugukan.
dokter menghela nafas berat, lalu menyampaikan semuanya pada chiara. "maaf nak, kami sudah berusaha semaksimal mungkin, tapi ibu kamu tidak bisa kami selamatkan." dokter menghela nafas lagi setelah mengatakan itu pada chiara.
chiara tersenyum getir, perlahan air matanya yang tak lagi keluar seketika keluar tanpa seizin pemiliknya. dunia seakan tidak pernah mengasihaninya, chiara sudah tidak mempunyai harapan lagi untuk berharap. dirinya tak mempunyai siapapun lagi untuk bercerita. pada siapa ia akan mengadu?
chiara menangis, kembali duduk di tempatnya tadi menunggu. jenazah ibunya sudah diurus oleh para perawat. ingin dia melihat wajah ibunya, tapi sungguh tidak sanggup. mata dan tubuhnya seperti di sandarkan pada badan kaktus. bukan satu, rasanya beribu-ribu. padahal chiara sudah menyiapkan cerita yang panjang untuk sang bunda. tapi apalah yang terjadi sekarang, chiara sama sekali tidak memiliki semangat hidup. jika tahu seperti ini, lebih baik chiara memeluk ibunya sebelum ditabrak, agar bisa bersama dengan ibunya.
chiara merasa lelah menangis, sampai chiara menangis dalam diam. tidak mengeluarkan suara, hanya terdengar sesenggukan yang keluar juga tanpa persetujuan dari yang punya.
tidak sampai setelah suasana diatas, keluarga chiara, tante, om, serta anak laki-laki mereka yang seusia nya nya sampai menghampiri chiara.
mereka melihat chiara menangis, ibu dari anak bernama jafar itu langsung membangunkan chiara dari tangisnya. "tante udah tau semuanya, tante tau bunda udah nggak ada, tante juga shock waktu nanya ke perawat dibawah katanya bunda barusan ninggalin kita semua." ucap mama jafar sambil meneteskan air mata sama seperti chiara.
perlahan chiara menangis mengeluarkan suaranya menatap kakak dari bundanya yang disebut tante. mama jafar memeluk erat chiara. dia tahu ini sangat berat bagi chiara. menjadi yatim piatu ketika usianya memasuki 15 tahun. tidak hanya mereka yang menangis, itu semua diikuti oleh orang yang berdiri di belakang mereka, jafar dan ayahnya.
didalam batin chiara tidak akan memaafkan siapapun yang membuat ibunya meninggal.
•••
satu minggu berlalu sejak kepergian sang ibu. chiara kini tinggal dirumah jafar dan keluarga. chiara sudah mengikhlaskan kepergian ibunya. tapi rasanya seperti chiara benar-benar tidak akan memaafkan orang di mobil yang menabrak ibunya. chiara masih memikirkan kejadian seminggu lalu. harusnya dia sudah tidur tenang sekarang. jika orang-orang seperti itu, maka chiara tidak. padahal tante zea sudah berbicara pada chiara untuk memaafkan orang itu. chiara berusaha, hanya sisa sedikit rasa bencinya pada orang tersebut.
chiara sekarang berada di kamarnya. duduk di sisi ranjang menatapi foto ibunya yang terletak di samping sisi ranjang tempatnya duduk. inilah yang dilakukannya selama satu minggu. berdiam diri dikamar hanya menghabiskan waktu nya setiap saat untuk memandangi foto ibunda.
kamar chiara berada dilantai atas, bersebelahan dengan kamar jafar. tidak jarang juga jafar menghibur chiara, menyuruhnya makan, karena anak itu sangat berat untuk makan. ya, chiara dan jafar memang sungguh dekat, jafar sering ke rumah chiara juga, begitupun sebaliknya. chiara betah di kamarnya, karena ini memang kamar khusus untuknya jika menginap dirumah jafar.
terdengar suara ketukan pintu dari luar kamar chiara, chiara yakin itu jafar, karena dia sudah makan siang bersama keluarga jafar dibawah, tidak ada jadwal apa lagi yang harus ia kerjakan, ia yakin jafar datang untuk menghibur chiara sekarang.
"masuk," ucap chiara untuk orang diluar.
terbuka nya pintu menampakkan sosok tante zea yang menyunggingkan senyuman manisnya, chiara juga ikut tersenyum. "kamu ngurung diri terus dikamar," ucap zea sambil mencubit kecil hidung chiara.
chiara tidak bersuah, menatap zea dengan tatapan kosong. "tante kan udah bilang sama kamu, ikhlasin semuanya, kalo orang yang nabrak bunda itu orang baik, mereka pasti tanggung jawab." lanjutnya dengan senyuman tulus.
"ara udah ikhlasin tante, tapi.."
chiara menggantungkan kalimatnya."hm?" balas zea.
"menurut tante ara harus maafin orang itu?" tanya nya meminta pendapat pada tantenya itu.
zea tertawa kecil, "harus dong,"
"emangnya kamu belum maafin?" lanjut zea lagi.
"ga tau tan, tapi ara bakal berusaha ngelupain masalah ini kok," jawab ara lalu tersenyum, dibalas anggukan serta senyuman kembali oleh zea.
"ya udah yuk turun, itu om sama jafar nungguin kamu loh dibawah," ajak zea, chiara hanya mengangguk dan beranjak berdiri, zea melihatnya dengan sangat senang. dia merangkul keponakan nya dan mereka berjalan ke bawah beriringan.
(🔐-🔐-🔐-🔐)
13 juli 2021
KAMU SEDANG MEMBACA
KAK GEVAN
Romance"Emangnya kamu mau jadi pacar aku?" "Maaauuuuu!!!" "Jeva sakit, kita perginya besok aja gimana?" "Hm, ya udah ga papa kak," "Kak Gevan pergi sama kak Jeva kenapa gak kasih tau Ara?" "Kenapa harus bilang? Lagian disitu ada Jafar juga kok." "Ara mau p...