ini hari keenam ara sekolah jika dihitung tanpa hari munggu. masalahnya dengan gevan dan aksa waktu itu belum ia ceritakan pada siapapun. bahkan ketika malam itu zea bertanya, ara terpaksa menjawab bohong. sudah pasti tahu alasannya.
"mampus gue ra! pr indo gue!! gawat gawat," laurel mengadu pada ara yang baru saja masuk, bahkan ara menjadi terhenti di depan pintu dengan dahi mengernyit.
"ih, lo minggir kek ah, gue keter nih, boneng!" ucap laurel pada lelaki yang sekarang tengah menggaruk kepala kebingungan apa salahnya.
ara masih berdiri di depan pintu melihat laurel yang ingin berpapasan dengannya.
"lo diem aja? belum siap pr kan?" ara hanya menggeleng tak mengerti.
"lo mau kemana?" tanya ara yang sejak tadi bingung tingkah laurel.
"aduh ra, ga ada waktu lagi, ntar buk indah hukum kita hormat bendera," laurel mengekspresikan sedih yang dibuat-buat.
laurel tiba-tiba teringat tujuan utamanya, anak itu menggapai tangan ara dan menariknya ke luar kelas. ara yang belum meletak tas nya memberhentikan langkah.
"ara, lo kenapa sih? mau dijemur bu indah di bawah matahari?" ucap laurel setelah berhenti di depan kelas XI IPA 1.
"emang lo mau kemana laurel???" tanya ara yang dari tadi sudah tidak mengerti jalan pikiran laurel.
"minjem buku kelas lain."
"ha?"
"ah, udah ayooo," laurel menarik tangan ara lagi. ara ingin memberontak karena dari tadi gadis itu ingin mengatakan bahwa ia sudah menyelesaikan pekerjaan rumah nya.
pada saat ara ingin melepaskan tangannya yang ditarik laurel, tubuhnya malah hampir menabrak seorang laki-laki tinggi yang seperkiraannya ingin masuk ke dalam kelas IPA itu.
ara dan lelaki itu berhadapan cukup lama sampai laurel menjentikkan jarinya.
"helloow?"
ara tersadar dan terlihat gelagapan, sementara orang itu biasa saja, malah dia langsung masuk ke dalam kelas yang di belakangi ara itu.
sekitar 3 detik setelah itu, bel berbunyi membuat laurel membelalakkan matanya panik setengah mati.
"aduh ra, ini gara gara lo, sih!" kesal laurel.
"laureeel," seru ara.
"gue udah ngerjain tugasnya," tambah anak itu.
kali ini laurel benar-benar melotot kan matanya.
"WHAT?!"
"YAAMPUN ARA, LO KENAPA GAK BILANG DARI TADI SIH?!" pekik laurel cukup deras membuat ara menutup kedua telinganya. untung saja tidak ada guru, tapi ara yakini pasti orang di dalam kelas 11 IPA 1 itu sport jantung dengan teriakan laurel.
"gue mau bilang tapi lo gak ngasih gue ngomong dari tadi." balas ara.
laurel kicep sedetik, laurel menarik tangan ara lagi untuk pergi ke kelas mereka, takut bu indah sudah datang dan akan memarahi mereka.
•••
"bagus.. kerja kamu di rumah itu ngapain aja sih? tugas kamu bukan banyak banyak tapi gak satu pun pernah kamu kerjain. mau jadi apa kamu? sekolah cuma minta uang jajan? bersihin wc sana!"
"hah? buk yang bener aja? saya aja gak pernah pipis disitu, kok jadi saya yang harus ngebersihin?!" laurel tidak terima.
"protes kamu? mau ibu tambahin hukumannya? memang salah kamu, kenapa gak kerjain tugas ha?" bu indah mendongakkan kepalanya untuk menonton jawaban laurel kali ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
KAK GEVAN
Romance"Emangnya kamu mau jadi pacar aku?" "Maaauuuuu!!!" "Jeva sakit, kita perginya besok aja gimana?" "Hm, ya udah ga papa kak," "Kak Gevan pergi sama kak Jeva kenapa gak kasih tau Ara?" "Kenapa harus bilang? Lagian disitu ada Jafar juga kok." "Ara mau p...