◗12

81 30 19
                                    

"Kenapa sih teriak teriak?"

"Rajas, belok!" Ceplos Jean menjawab Gevan.

"Woi Jean!" Seru Rajas terus berlari ke arah yang dipanggil.

"Sana lo jauh jauh gue bilang." Jean berdrama menyembunyikan tubuhnya dibalik Gevan ketika melihat Rajas yang ngos-ngosan menuju dirinya.

"Apa sih?" Risih Gevan.

"Gue becanda elah Je," Jelas Rajas setelah sampai menyampari Jean.

"Jijik gue goblok." Balas Jean yang masih bersembunyi sambil memegang kecil kerah belakang Gevan.

"Lo juga gak usah di belakang gue." Ucap Gevan yang benar risih dengan keberadaan Jean dibalik badannya.

"Temen lo lesbi monyet."

"Gue becanda goblok. Lagian mana mau tubuh suci gue sama keturunan Sugiono kayak lo."

Masih dibalik tubuh Gevan, Jean memeriksa tubuhnya seperti mencari kesalahan mengapa dirinya di bilang keturunan tersebut. "Gilak lo, meski gue keturunan kakek tercinta itu gue juga najis lesbi lesbi."

"Gay bodoh. Lesbi lesbi," Koreksi Rajas.

"Bagus kalo sadar." Balas Jean.

"Eh Ara, kita belum kenalan lho," Goda Jean dengan menaik turunkan kedua alisnya yang tiba-tiba beralih pada Ara yang seketika terdiam bingung.

"Kayak gak ada cewe lain aja." Ini suara Rajas, bukan Gevan.

"Diem dah lo, belok sama Gevan aja tuh masih single." Ucapan tersebut dibalas tatapan datar nan tajam oleh Gevan.

Tanpa basa-basi untuk menunggu waktu lama lagi, Gevan membawa tangan Ara beserta tubuh gadis itu pergi dari situ.

"Dih, ditolongin juga," Oceh Jean

"Lo ngomong sama siapa?" Bingung Rajas yang masih berada di samping pemuda satu ini.

"Batu." Jean melongos pergi meninggalkan Rajas yang menggaruki kepalanya keheranan.

ᏪᏪᏪ-ᏪᏪᏪ

"Car car, pinjem penggaris lo." Pinta Laurel tanpa memalingkan buku. Maksudnya Laurel sangat sibuk pada pekerjaan nya satu itu, apalagi kalau bukan pekerjaan rumah yang belum ia selesaikan.

"Lo manggil siapa?" Bukan mengambilkan, yang di perintahkan ini malah bertanya.

"Cepetan woi! Bu Sri udah mau masuk," Ujar Laurel.

"Oscar minjem!" Laurel mengambil paksa benda panjang tersebut dari Shinchan yang sedang menggunakan nya.

"Punya gue," Gumam Shinchan yang terdengar menyedihkan.

Lucunya, Laurel menarik benda itu disaat si pemilik sedang menggunakan, juga disaat-saat ia juga heboh karena belum selesai PR.

"Gue balikin. Minjem bentar pelit banget lo. Makasih banyak banyak buat Oscar," Ucap Laurel.

"Oscar siapa njir?" Tanya Shinchan bingung dengan wajah pelongo nya.

"Eh iya, nama lo siapa sih?"

"Shinchan pikun!" Shinchan menggetok pelan kepala Laurel menggunakan pulpennya berupaya mengingatkan gadis itu dari pikun nya.

"Oh iya Shinchan ya? Nama lo nama kartun sih habisnya, lupa gue." Cengir Laurel.

"Hutang akhirat lo sama gue numpuk. Gue gak pernah ikhlas sama barang yang gue pinjemin ke lo,"

KAK GEVANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang