Oppa

266 11 0
                                    

Ku rebahkan diriku di sofa dan melihat variety show kesukaanku.

"Katanya mau mandi" ucap Jihoon Oppa

"Bentar, abis iklan" jawabku tanpa menatapnya

Jihoon oppa bukan tipe kaka yang cerewet mengatur ini dan itu, dia terlihat masa bodo dan dingin. Tapi saat dia mengatakan sesuatu aku akan langsung melakukannya. Bahkan eomma akan melapor kepadanya jika aku tidak mengikuti apa yang diminta oleh eomma hahaha

Meskipun begitu dia selalu bisa membuatku terkejut dengan hal hal kecil, kami jarang berbicara tapi dia selalu tahu apa yang aku butuhkan, apa yang aku suka, dan apa yang tidak suka. Jihoon oppa terbaik, tapi terkadang dia juga menyebalkan dan jahil.

Mataku tak lepas dari televisi dan sesekali tertawa, namun aku tidak mendengar oppa tertawa. Dia hanya tersenyum atau sedikit tawa kecil, ah itu sudah menjadi pemandangan biasa bagiku.

Seperti janjiku setelah iklan kulangkahkan kakiku untuk beranjak ke kamar mandi, namun aku tidak bisa menemukan handuk ku. Aku mencari kedalam kamar mandi, keruang cuci, ke kamar namun aku tidak bisa menemukannya.

"Katanya mau mandi" kata oppa
"Oppa, liat handuk aku gak?" tanyaku

"Cari dulu yang bener" jawabnya dengan mata masih menatap tv
"Udaaaahhhh... gak liat dari tadi aku mondar mandir cari" rengekku

"Carinya pake mata" ucapnya lagi
"Iya ini aku udah cari pake mata" kataku sambil bicara didepan wajahnya dan melebarkan mataku

Tiba tiba dia menutup wajahku dengan sebuah handuk
"Ini apa?"
"Lohh ini ada dimana?" tanya ku bingung sambil menyingkirkan handuk dari mukaku

"Itu di bahu kamu dari tadi, makanya kalau mau ngapa ngapin tuh jangan di tunda tunda" nasehatnya

Aku tertawa malu, "Hahahaha siap boss" sambil meberikan hormat ala prajurit

"Udah sana minggir gak keliatan ini" usuirnya sambil menendang kakiku

Kulebarkan handukku depan wajahnya "gak keliatan gak keliatan" ledekku

Jihoon oppa mengambil bantal sofa dari belakangnya "mandi gak?" ancamnya sambil bersiap melempar bantal

"Hahahaha wwweeeee" ledekku sambil beranjak pergi

~ Oppa ~

"Oppa, kau liat casanku?"
"Disamping lampu belajar"

"Oppa kau punya jangka dan busur, punyaku hilang"
"Ambil laci kedua sebelah kanan, pastikan kembalikan di tempat semula"
"Okeeeeyyyyy"

"Oppa..."
"Oppa..."
"Oppaaaa"

Kurang lebih begitu suara dirumah kami setiap hari, Jihoon Oppa adalah kaka yang selalu bisa aku andalkan. Meskipun aku ceroboh dan mungkin terkadang sering mengganggunya tapi dia menjaga dan menghadapiku dengan sabar.

Kalau kalian bertanya apakah dia pernah marah? Yaaaaa tentu saja...

Hari itu aku meminjam kameranya untuk mengikuti acara wisata musim panas dari sekolah, dia sudah mengingatkan ku untuk berhati hati karena tahu aku sangat ceroboh tapi dia tidak ragu untuk meminjamkan kamera kesayangannya.

Kamera yang dia beli sendiri dengan uang tabungannya, dia orang yang sangat mandiri dan berbeda dengan ku yang sangat manja dan juga ceroboh.

Waktu itu aku tidak sengaja menjatuhkannya, awalnya aku merahasiakan hal tersebut dan membawanya ketempat untuk perbaikan kamrea, namun mereka mengatakan itu sudah tidak bisa di selelamatkan.

Dengan berat hati aku berusaha mengatakan yang sebenarnya, dan dia marah saat itu juga. Aku sudah menyiapkan hati untuk itu semua, aku tahu aku salah dan aku pantas mendapatkannya. Aku sangat merasa bersalah karena aku tahu seberapa berharganya benda itu baginya, sehingga aku menangis.

Woozi Imagine (one/two-shot)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang