1

16.9K 69 23
                                    

Jadi ini itu cerita pertama aku guys

Komen yaa kalau ada typo nya!!!

Semoga kalian suka!

Happy reading🤗

🅴 🅺 🆂 🅸 🅱 🅸 🆂 🅸 🅾 🅽 🅸 🆂 🅼 🅴

Ayudisha Clarisa Ghea. Siapa tidak kenal dengan perempuan yang dianggap gila oleh semua orang. Tidak ada yang mau berteman dengannya. Bahkan keluarganya sendiri menelantarkan dengan mengirimnya ke Indonesia yang semulanya tinggal di Australia.

Dikampus, ia menjadi seorang yang introvert. Tidak pernah berkerumun walaupun hanya sekedar menyapa. Penyakit yang dideritanya membuat orang lain menjauhi dirinya.

Karena sakit yang dideritanya, membuatnya harus serba mandiri. Banyak yang ilfeel karena eksibisionis yang dideritanya.

Ya, dia mengidap eksibisionis sudah dari beberapa bulan yang lalu. Ia sudah periksa ke doter ternama namun dia tetap kalah dengan hawa nafsu yang selalu membuatnya menampakkan payudaranya saat berada ditempat umum.

Berkali-kali ia menerima banyak hinaan karena perilakunya itu. Namun, apa bisa buat, ia melakukannya dengan refleks bukan dengan kemauannya sendiri.

Saat berada dikantin kampus, tiba-tiba payudaranya gatal. Dengan refleks ia mengeluarkan payudaranya tersebut dan menggaruknya didepan semua teman-temannya.

Seolah dunia hanya miliknya, ia tidak menganggap jika disekelilingnya ada beberapa orang yang menatapnya dengan tatapan jijik.

Banyak yang mengira perempuan tersebut sudah hilang akal dan tidak punya rasa malu. Wajar saja jika orang lain berpikiran sedemikian, karena perempuan lain akan menutupi bahkan melindungi sesuatu yang intim dari dirinya sendiri. Lain dengan Disha yang mengumbarkan sesuatu yang intim tersebut ditempat umum.

"Hei, orang gila! Lo masih gak malu ya, ngeluarin 'tu susu ditempat umum?! " Teriak salah satu mahasiswa yang ada disana.

" Masukin di tiktok aja biar tambah malu sekalian! "

" Malu-maluin kampus tau nggak! "

" Untung gue gak punya saudara cewek! "

" Susu kok diumbar gratisan! "

Disha sendiri yang sudah berkali-kali dihujat habis-habis oleh orang lain tidak pernah menghiraukan perkataan orang lain tersebut. Selesai menggaruk payudaranya yang gatal, ia melangkah menuju toilet. Disana lah ia menumpahkan semua air matanya.

Setelah melakukan hal tak senonoh tersebut, ia selalu pergi ketoilet untuk menangis disana. Seolah menjadi saksi bisu melihatnya menangis tersedu-sedu hingga membentur-benturkan kepalanya kedinding toilet.

Kebiasaan buruk saat ia sedang frustasi, menyakiti dirinya sendiri dengan benda apapun yang ada disekitarnya.

"Sampai kapan gue kayak gini? " lirihnya disela-sela isakan tangisnya.

Tok tok tok

"Woy, antri! Lo kira ini toilet lo sendiri apa? Cepetan! " teriak seseorang menggedor-gedor pintu toilet yang ditempatinya.

Disha yang kelalapan segera menghapus air matanya sebelum keluar dari toilet tersebut.

Byur!

Merasakan dingin dibagian wajahnya, Disha memejamkan kedua matanya erat mengusap wajahnya yang barusan disiram air oleh orang yang dirasanya menggedor-gedor pintu toiletnya tadi.

Menangis. Tidak, ia tidak pernah menangis jika dihadapan orang lain. Tidak pantas orang sepertinya jika harus menangis didepan orang lain dengan apa yang selalu ia perbuat.

"Kalau lo mau jual diri ya gak disini tempatnya, dek. Club malam lo digelar, kok kamu jual diri dikampus. Gak malu, ya? Ooo atau 'udah putus urat malu lo? Bitch! "

"Iya. Gue gak punya malu, kakak bisa apa? " ucapnya tanpa rasa bersalah dan takut.

"Gue antar deh, ke club malam. Mau? " tanya mahasiswi tadi yang tahunnya lebih dulu daripada Disha. Bisa dibilang orang tersebut adalah seniornya.

"Lo pikir gue mau ngelakuin itu? Hah! Coba lo rasain jadi gue, gimana rasanya! Nggak ada yang mau jadi cewek eksibisionis kayak gue! Kalaupun gue bisa milih, gue pasti milih jadi cewek biasa seperti kalian! " gertaknya dengan nada keras, membuat orang dihadapannya ciut nyali seketika.

Berjalan melewati orang tersebut tanpa rasa bersalah. Itulah yang dilakukan Disha saat ini. Baru beberapa langkah ia melewati orang tadi, ia harus terjatuh karena ada yang menjegal kakinya saat sedang berjalan. Tersungkur dilantai dan dihina banyak orang, sudah menjadi sarapannya setiap pagi. Sampai membuatnya lupa cara untuk menangis.

"Harus berapa kali gue dapet hinaan ini?! " batinnya yang tetap pada posisi terduduk dilantai sambil memejamkan kedua matanya rapat-rapat.

"Cewek kok gak punya malu! " teriak seseorang yang tadi menjegal kakinya. Membuat seluruh mahasiswa maupun mahasiswi yang ada disana menatapnya jijik. Tatapan yang sama sekali tidak dihiraukan olehnya.

Berdiri perlahan menghampiri orang yang menjegal kakinya tadi, yang ternyata teman sefakultasnya.

Plak!

Suara tamparan menggema dipenjuru kampus. Banyak mulut yang menganga melihat aksi Disha yang dengan lihainya menampar orang yang telah menghinanya barusan.

"Kalau gak tau apa-apa,,, shut up! Mulut sampah! " gertaknya meninggalkan banyak orang yang menatapnya dengan tatapan sinis.

°°°°


Gimana-gimana?
Kalau kalen di posisi Disha berani nggak nampar temen mulut limis tu?

Jangan takut bertindak selama kalian ndak melakukan kesalahan!

Jangan lupa kasih vote dan tinggalin jejak ya, guys!

Kritik dan saran kalian sangat aku butuhkan!

EksibisionismeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang