4. Percobaan

4.4K 35 0
                                    

Met malam manteman...
Jangan lupa vote dan komennya😉
Happy reading!

°°°°

Selesai berkonsultan ke psikolog, Disha dan juga Enzy pergi ke mall yang ada didaerah Bandung.

Disha sedari tadi hanya memilah-milah deretan kemeja yang ada disana. Ya, Disha sangatlah suka dengan kemeja yang menurutnya bisa dipakai untuk kemana-mana.

Flashback onn

Selama diperjalan Disha hanya menatap luar jendela mobil tanpa bersuara sama sekali. Enzy sendiri yang tidak ada pembahasan hanya menghela nafas pasrah

yang membuat keheningan diantara mereka.

" Ayo kita coba! " ide Enzy yang tiba-tiba muncul dibenaknya. Disha mengernyitkan dahi tidak tahu maksud dari ucapan Enzy barusan.

" Kita ke mall, kita lihat anu lo nanti gatal atau nggak. Barangkali lo bisa nahan karena ada gue! " jelas Enzy mengangkat kedua alisnya berkali-kali.

" I'm lazy! "

Disha memang jarang keluar jika ia tidak ada jam kuliah. Jika ingin beli sesuatu aja ia selalu lewat online agar tidak keluar dari rumah. Penyakit yang dideritanya membuatnya sulit bersosialisasi dengan orang lain. Membuatnya menjadi seorang yang pemalas dan juga pendiam.

" Apa salahnya sih, kita coba?! Gue beliin apapun yang lo beli ntar! " pinta Enzy.

" Argh terserah! "

Flashback off

" Kalau lo gak mau beli kemeja, ya cari aja yang lain! " ujar Enzy yang membuat Disha berdecak kesal.

" Gue bilang gue gak mau kesini! Lo aja yang ngotot ngajakin gue kesini, " kesal Disha mengambil beberapa kemeja tanpa melihat-lihat ukuran maupun warna.

Saking kesalnya ia mengambil awur kemeja yang ada disana. Tak peduli perlu uang berapa untuk membayarnya nanti. Disha ingin memberi pelajaran kepada lelaki yang telah membuat moodnya berantakan.

Selesai mengambil beberapa kemeja yang diambilnya awuran tadi, saat ini mereka sedang mengantri di kasir untuk membayar belanjaan tersebut. Tiba-tiba payudaranya kembali merasakan gatal.

Disha berkali-kali menatap Enzy dengan tatapan gelisah. Hal yang dinantikan Enzy pun akhirnya terjadi. Dengan tiba-tiba juga Enzy menggenggam tangan Disha yang membuat Disha sedikit tersentak dengan perlakuan Enzy kepadanya.

" Lo 'ngingkari janji? " tanya Disha yang masih menahan gatal dipayudaranya.

" Urgent! " jawab Enzy dengan entengnya.

Karena gatal yang ada dipayudaranya semakin merajalela, Disha memberontak mencoba melepaskan genggaman tangan Enzy namun tenaganya kalah kuat dengan tenaga Enzy. Enzy yang tahu semua itu terus menggenggam erat tangan Disha agar Disha tidak melakukan hal tak senonoh lagi.

Selesai membayar belanjaan yang dibelinya, Enzy segera membawa Disha menuju ke mobilnya yang berada diparkiran mall yang ada disana. Disha sendiri sedari tadi mengikuti langkah Enzy tanpa memberontak sekecil apapun.

" Sudah gak gatal! " gertak Disha menghempaskan tangan Enzy yang sedari tadi menggenggamnya.

" Berarti lo sukses? " tanya Enzy dengan mata berbinar. Disha menjawabnya hanya dengan anggukan kecil sambil tersenyum malu. Dengan antusias Enzy memeluk tubuh mungil Disha sangat erat karena saking senangnya.

EksibisionismeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang