14. Terbongkar

739 18 2
                                    



" Puas sudah mainin gue? Hmm. " ucap Disha tanpa menunjukkan ekspresi apapun. Ia yang datar membuat orang lain tidak faham dengan ekspresinya.

" Enggak! Lo pasti salah dengar! Emang lo sejak kapan disitu? " elak Enzy dengan nada tidak ada kegugupan sedikitpun yang nampak.

Disha terkekeh pelan, " Padahal gue kira dengan kehadiran lo di kehidupan gue, gue bakal merasakan surga yang sesungguhnya. Haha! Bodoh banget ya gue. Entah gue yang bodoh, atau acting lo yang perfect? Pantesan gue nggak sadar dari awal! "

" Nggak, Sha! Lo itu salah denger! Kalaupun lo denger semuanya, gue bisa jelasin semuanya juga ke, lo! "

" Gue nggak nyangka bisa kenal sama orang se- bajingan kayak, lo! Owh, atau di kehidupan sebelumnya lo jadi anjing, atau jadi babi yang tak punya akal? Maybe? "

Disha tidak mendengarkan ucapan Enzy. Ia terus mengucapkan kata - kata yang tertanam dalam benak setelah mendengarkan percakapan antara Enzy dengan mamanya tadi.

" Gue rasa anjing lebih baik daripada lo, secara,,, lo bukan manusia juga bukan hewan ANJING! " lanjut Disha menekankan kata 'anjing'.

Ia terus nerocos tanpa memberikan waktu untuk Enzy berkata - kata lagi. Sudah cukup semua kata - kata sampah yang keluar dari mulut kotor lelaki itu. Disha muak dengan semuanya.

" Enak ya rasanya mainin hati cewek? Lo bawa gue terbang setinggi - tingginya, dan disaat gue sudah nyaman dengan suasana luar angkasa lo malah jatuhin gue di jurang yang curam tanpa adanya perantara! Nggak habis pikir gue sama otak lo yang isinya uang, uang dan uang! "

" Di bayar berapa lo sama nyokap gue? " tanya Disha yang tanpa merubah posisinya sama sekali.

Enzy diam menunduk tak bergeming sama sekali. Disha yang sudah muak mengeluarkan semua amarahnya.

" DI BAYAR BERAPA LO, ANJING?! " teriak Disha dengan nafas yang masih netral seperti biasanya.

Awalnya yang hanya berbicara dengan nada pelan, kini ia mengeluarkan nada kerasnya berteriak kencang tidak mempedulikan jika ada orang lain yang mendengarkannya.

" Gue nggak tau di bayar berapa, gue cuma disuruh dampingin lo sampai lo sembuh, awalnya usaha gue bangkrut tapi perusahaan nyokap lo nolongin perusahaan gue dan semua biaya yang gue keluarin buat lo, itu semua di ganti 5x lipat sama nyokap lo! "

Akhirnya yang di tunggu - tunggu pun datang. Lelaki itu menjawab pertanyaan darinya yang membuatnya penasaran tingkat akut.

" Lo bahkan rela tinggal sama orang yang lo sendiri jijik lihatnya hanya demi uang? Anak mana sih lo sebenarnya?! Kolong jembatan kali, yak? "

" Kalau pun lo marah ke gue, silahkan! Lo nggak bisa pergi dari rumah ini karena lo masih ada kontrak sama gue! " lanjut Enzy yang menunjukkan keangkuhannya.

" Kebongkar kan semua kebejatan lo! Gue nggak peduli sama kontrak abal - abal yang lo buat! Gue jijik tinggal serumah sama orang yang nggak ngotak kayak, lo! Mending tinggal sendiri daripada setiap hari makan hati cuma gegara melihat lo! "

" Iya awalnya gue jijik sama lo yang suka ngeluarin payudara lo di tempat umum, tapi gue merasa beruntung ada di samping lo yang bisa senantiasa lihat payudara lo! Lo tau pepatah 'sekali dayung 2 pulau terlampaui'? Itu yang gue lakukan, sudah mendapatkan uang masih mendapatkan kesukaan pria! " ucap Enzy dengan nada yang tak bisa di artikan.

" ANJING! BANGSAT! BUSUK BANGET LO BANGKE! Owh gue lupa! Karena lo sangat sangat sangat membutuhkan uang, gue akan transfer uang ke lo! Ya,,, anggap saja itu tebusan karena melanggar kontrak sampah lo itu! "

EksibisionismeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang