Plak!
Mulut Disha menganga lebar seketika melihat Enzy di tampar oleh tamu perempuan asingnya. Dilihatnya perempuan yang berkacak pinggang dengan perut yang membola besar membuat matanya memicing seketika. Diliriknya Enzy yang terasa gugup juga sedikit kesal.
" Buk ibuk kenapa? Apa yang salah dengan Enzy? " tanyanya tidak terima melihat perlakuan tamu kepada Enzy.
" Salah apa? Kamu gak sadar kalo kamu itu orang ketiga dalam hubunganku! Kamu tega mas ninggalin aku yang berbadan dua! Lihat ini anak mu nendang - nendang perut aku! Gak malu kamu sama anak kamu? Hah! " teriak wanita seumuran Disha yang membuat kericuhan di kamarnya.
Disha kembali mencermati kata - kata yang keluar dari mulut perempuan tersebut. Benar saja perutnya membola besar. Namun, apa benar itu anak nya Enzy. Sudah memiliki istri? Yang benar saja, setahunya Enzy adalah lelaki sebatang kara seperti dirinya. Siapa sebenarnya perempuan ini?
" Bener ini istri lo? " lirihnya tidak percaya dengan apa yang terjadi di hadapannya saat ini.
" Nggak! Gu - gue bisa jelasin semuanya! " balas Enzy yang membuat pikiran Disha berkecamuk. Ia tidak menyangka jika takdir berkata bahwa dirinya menjadi perusak rumah tangga orang.
" Masih mau ngelak? Ini itu anak kamu, mas! Sampai hati kamu melupakanku demi wanita yang lebih cantik ini daripada aku! " lagi - lagi perempuan tadi membentak Enzy tepat di hadapannya.
" Lo nyesel nggak, dengan tingkah lo? " tanyanya mendekati Enzy yang tubuhnya terpojok terhalang dinding yang membuatnya tidak bisa berpindah tempat.
Dengan lantang Enzy menjawab " Nggak! "
Plak!
Suara tamparan menggema di penjuru kamarnya. Lagi - lagi pipi mulus Enzy terkena tamparan yang berbeda pelakunya. Disha tidak habis pikir dengan lelaki di hadapannya itu. Ia merasa sangat bodoh telah mempercayainya sejauh ini.
Kecewa, bertubi - tubi ia merasakan kekecewaan kepada Enzy. Ia masih tidak menyangka akan terjadi seperti ini.
Dari awal yang ia mendengar cerita bahwa Enzy adalah sebatang kara seperti dirinya, namun itu hanyalah kebohongan semata yang di buat - buat oleh lelaki yang dianggapnya bajingan tersebut.
Sumpah serapah berhasil keluar berkali - kali di dalam hatinya. Matanya seakan memanas ingin menghajar habis - habisan namun ia bisa apa. Hanya diam melihat Enzy yang tidak merasa bersalah.
Ingin menyalahkan Enzy? Ia sadar jika ini semua tidak sepenuhnya salah lelaki itu, dia sendiri sudah salah mau menerima orang baru yang jelas - jelas ia tidak tahu menahu asal - usul lelaki tersebut.
Membuatnya menyesal berkali - kali. Namun, nasi sudah menjadi bubur. Ia tidak bisa memutar waktu yang di inginkannya. Ia hanya bisa menyesali dan berharap tidak mengulangi kesalahannya lagi.
" Gue nggak nyesel karena bukan gue yang ngehamilin, dia! " teriak Enzy yang kini membuka suaranya.
Disha hanya bisa menggeleng - gelengkan kepalanya. Tidak untuk ke- dua kalinya ia akan tertipu dengan kebohongan yang selama ini di rancang lelaki bajingan itu.
" Astaga, kamu masih ngelak, mas? Jelas - jelas ini anak kamu, kamu masih nggak percaya? Coba pegang, kalau nggak percaya! " teriak wanita tadi yang menarik - narik tangan Enzy agar memegang perut besar itu.
" Buat apa sih lo masih bohong sama gue? Ini istri lo lo yang ada disini? Tega banget sih lo ninggalin istri lo yang lagi ngandung! " ujarnya habis - habisan menahan air mata juga menahan kesal.
KAMU SEDANG MEMBACA
Eksibisionisme
Random•Cerita ini semi dewasa, harap bijak dalam membaca ya:))) " ANJING! BANGSAT! BAJINGAN LO BANGKE!" Disha yang mempunyai kesepakatan rela harus tinggal bersama lelaki yang tidak dikenalinya demi penyakit yang di deritanya. Penyakit yang membuatnya di...