MENGULANG KEMESRAAN

3.5K 205 0
                                    

Maria dan beberapa pelayan serta pengawal lainnya terlihat bahagia dan mengharu biru, menyaksikan adegan romantis antara Helian dan Annora di balik layar kaca. Maria tidak menyangka jika pilihan putranya jauh lebih baik dibandingkan wanita-wanita yang pernah dijodohkan dengan putranya itu.

Ia memindahkan pandangannya kepada tubuh mungil yang kini terlelap dalam pangkuannya. “Annora sudah menyelamatkan aset keluarga Andreas, dengan kehadiran pewaris kecil ini. Ingat kalian harus menjaga Tuan Muda Kecil dengan sebaik-baiknya, dia jauh lebih berharga dari apapun, apa kau mengerti Salesa, Mega?” kedua pelayan dan pengawal itu menunduk hormat. Keduanya menerima dengan suka rela tugas berat yang dibebankan kepadanya, yaitu melindungi nyawa pewaris kecil itu.

Jauh dari kediaman keluarga Helian, ada Huan yang sudah berbungkus amarah. Suara pecahan kaca terdengar dari gelas pinot yang dilempar ke lantai, “Sial! Helian berhasil menjawab tantanganku, aku gagal menghancurkan lelaki itu. Sial! Kenapa aku bisa tidak tahu jika dia sudah mendapatkan gadis yang mau melahirkan anak untuknya? Dan lebih aneh lagi gadis itu berhasil melahirkan anak untuknya, laki-laki pula.”

Huan terus merutuki keteledorannya. Jacko, sekretarisnya datang membawa berita, “Tuan, ada nona Merline ingin bertemu anda.” Katanya. “Bawa dia padaku.”

Jacko segera menuntun tamu tuannya. Wanita seksi dan anggun itu tersenyum seringai melihat raut kekalahan di wajah pesaing lelaki gebetannya itu, “Kenapa kamu mesti semenderita itu, Huan? Tenanglah, aku di sini, akan membawamu pada kesuksesanmu.”

“Apa yang bisa kau tawarkan?” Huan kembali menenangkan dirinya. Tubuh Merline semakin mendekat menggoda lelaki penggila wanita itu. Seperti itulah Huan, dia memberi cap playboy kepada Helian yang sama sekali tidak pernah meniduri wanita kecuali Annora. Sementara dirinya sendiri yang benar-benar seorang pemain wanita, ia tutupi. Agar publik berasumsi bahwa Huan adalah pria baik-baik. Setidaknya dia butuh image untuk memenangkan simpaty dewan pemegang saham Atlantis.

“Zec, kita ke Roxy Hotel.” Suara perintah Helian kepada orang kepercayaanya. Annora masih tenggelam dalam cumbuan Helian yang tidak berkesudahan. Dan berita miring tentang keduanya perlahan berangsur-angsur berubah menjadi positif, bahkan sejak ungkapan cinta keduanya, seluruh pasangan pemuda dan pemudi banyak yang meniru cara keduanya.

Annora dan Helian menjadi ikon sebuah tempat romantis yang ternama di kota. Bahkan beberapa film drama mengangkat kisah cinta keduanya. Di manakah Annora dan Helian?

Keduanya berada di kamar presiden suite, tempat saat keduanya pertama kali bertemu, menikmati desahan gelora asmara mereka. Mengulang semua kemesraan mereka, “Helian ….”

“Apa kau sudah mengingat namaku, gadisku?” ucapnya ketika tangan dan mulutnya sudah menjelajahi tubuh Annora. Membuat wanita itu mendesah tanpa henti. “Jangan bicara, Helian, cepatlah, aku sudah tidak tahan.” Helian tersenyum tipis, ia merasa sangat bersemangat begitu mendengar desahan dan rintihan Annora. Ia pun tidak ingin mengulur lagi, laki-laki itu kini benar-benar memainkan semua gaya dengan maksimal. Mencari titik puncak kepuasan masing-masing.

Malam beranjak menyapa, keduanya mengakhiri aksi ranjangnya, “Jadi apakah kau akan menahanku di sini, Helian?” Annora menyandarkan kepalanya di dada bidang Helian yang tanpa helai benang.”

“Selama tiga hari, kita lakukan, aku sudah mengambil cuti kerjaku, jadi untukmu Nyonya Andreas, jangan turun ranjang selama tiga hari.”

“Ya Tuhan, kau ingin membuatku sakit pinggang, lihat saja, setiap kali kau melakukannya, tenagaku terkuras habis, Helian.”

“Benarkah, tapi maaf sekali, tampaknya aku ingin melakukannya sekarang.”

“Lagi? Helian kita baru saja selesai.” Annora tak bisa menahan tubuh Helian, lelaki perkasa itu sudah bergerak menindih Annora dan melancarkan aksinya.

“Mulai sekarang kau harus membiasakan dirimu, sayang.” Sahutnya saat Annora kini sudah mulai mengimbangi tenaga Helian, “Helian … kau … jahat … ahh.”

Benar saja, entah apa dan bagaimana Annora menghadapi Helian. Waktu istirahat yang diberikan lelaki itu hanya makan siang dan mandi, hanya istirahat beberapa menit setelah itu ia akan mengganggu Annora. Annora benar-benar ditahan selama tiga hari di dalam kamar itu.

Zec kini menggantikan tugas tuannya. Sekretaris perfect itu mengetahui benar, jika Tuannya sedang menikmati kemesraan bersama istrinya. Kenyamanan dan keamanan tentu sudah menjadi tanggung jawab Zec, bagaimanapun caranya. Ia tidak ingin apapun itu mengganggu waktu sang Tuan.

“Kau mengetahui persis bagaimana hubunganku dengan Helian, Setidaknya sebagai sahabatnya aku bisa mendekatinya dan membantumu menyelesaikan tugasmu. Sementara aku, aku akan mendapatkan Helian, aku menyukai laki-laki itu, Annora bagiku bukanlah tandinganku.” Merline, kini hadir, namun bukan sebagai sahabat sesungguhnya, seperti yang ia ucapkan, melainkan musuh dalam selimut, sekali mendayung dua sasaran ia dapatkan. Pertama bisa membantu Huan, kedua ia mendapatkan Helian.

“Ide yang cerdas, aku tahu, kau tidak akan mengecewakanku, Merline.” Huan dan Merline mengakhiri perbincangan mereka dengan permainan ranjang mereka.

Annora keluar dari kamar mandi dengan jubah mandinya. Sementara Helian sudah duduk bertopang kaki dengan jubah tidurnya. Laki-laki itu terlihat serius memeriksa beberapa dokumen di layar iPadnya. Di sisi lain ada Annora yang sudah kembali dengan piring kecil berisi kue sifon, gadis itu duduk di sisi Helian, dan menyuapi lelaki yang terlihat acuh itu.

“Makanlah.” Pintanya saat lelaki itu melihat aksinya. Tak menolak Helian seketika menyantap suapan Annora, “Apa ada yang menarik perhatianmu di iPad itu?”

“Sebentar sayang, ada yang ingin aku tunjukkan kepadamu.” Ucapnya menscroll layar iPadnya. Detik berikutnya, sebuah gambar beberapa orang, menampang di layar ponselnya, “Siapa mereka, Helian?” Helian memperlihatkan satu foto keluarganya, “Ini adalah ayahku, Jhon Andreas, ini Mommyku, Maria Andreas, dan ini ….”

“Huan.” Sergah menyelesaikan kalimat Helian yang menjeda. “Aku dan Helian hanya satu ayah. Tapi ibu kami berbeda. Di lain kesempatan aku akan menceritakanmu secara detail. Yang perlu kamu tahu, dialah orang yang sangat ingin melihatku hancur.”

“Bukankah, kalian sudah dikabarkan berdamai? Aku menonton acara kalian, beberapa bulan lalu.”

“Itu hanya drama. Aku menerima berita miring yang disebarkan olehnya, dengan mengecapku sebagai pemain wanita, dan sebagainya. Aku berdamai karena dia mengancamku dengan skandal ayahku di masa lalu.”

Annora terdiam, pandangannya jauh menerawang. Mendengar Helian membahas tentang keluarganya, wanita itu teringat pada apa yang pernah ayahnya lakukan. Pengkhianatan memang menyakitkan. Tangan Helian mengalung di pundak Annora. Mendapati wajah murung gadis itu, hatinya tersentuh ketika gadis itu sudah mengingat masa suramnya.

“Pengkhianatan memang menyakitkan, Helian. Sama ketika ayahku mengkhianatiku dengan sahabatku sendiri. Dan sekarang, gadis yang seumuran denganku itu harus kupanggil ibu. Terasa aneh di bibirku.”

“Aku tahu. Aku tahu saat itu, akulah yang menuntunmu agar kau mengetahuinya.”

“Kau mengetahuinya?” Annora mendongakkan wajahnya, menatap Helian dalam dekapan kuat lelaki itu. “Hm.”

“Mulai sekarang, kau harus kuat, Annora. Percayalah padaku, apapun kesulitan yang kau hadapi. Karena bahaya sudah menunggu kita. Tapi aku akan pastikan, mereka tidak akan bisa meenyentuhmu dan anak kita.”

“Hm, aku percaya padamu, Helian. Aku mempercayakan hidupku kepadamu, sayang.” Helian menyambut kalimat ikrar Annora dengan sebuah ciuman, ciuman yang singkat namun penuh arti. Melepas dari ciumannya, lelaki itu menambahkan kalimatnya,

“Besok kau akan bertemu Mommy ku, dia ingin sekali bertemu denganmu.” Menangkap nama ibu Helian, raut Annora berubah cemas. Ada perasaan khawatir dan prasangka negative merajai pikirannya. Helian tersenyum tipis, ia bisa membaca apa yang dipikirkan gadisnya itu, “Apa kau sangat cemas? Tenang saja, ibuku sangat menyukaimu, bahkan kalian pernah bertemu.” Lirihnya.

Kini giliran kening Annora mengerut. Ia mengulang lagi lembaran ingatannya. Seumur hidup ia mengenal Helian hanya satu wanita tua yang pernah ia temui yaitu, wanita gembel  saat ia berada di Keingstone. Masak iya Helian tega membuang ibunya ke jalanan. Pikir Annora.

Teman Ranjang Tuan MudaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang