21. Perdebatan.

221 43 10
                                    

Terkadang ,berharap pada orang
Yang kita sayang, hanya akan menambah rasa kecewa yang nantinya akan kita Terima.

~From WithoutAName For you~

~💔~

"Bagaimana? Apa masih kurang?"

"Tidak, itu sudah cukup,"

"Baiklah! Berarti tugasku sudah selesai kan Pangeran Zoferus!" girang Early. Memang sedari tadi Zoferus duduk dengan nyaman di atas pohon sambil mendengarkan pembicaraan Early dan Asteri.

"Iya tugasmu sudah tuntas. Dan kau boleh pergi sekarang" Jelas Zoferus membuat Early segera menyusul Asteri.

"Huh! Menyatukan dua kekasih yang memiliki ego yang tinggi itu hal yang melelahkan." Gumam Early.

Zoferus yang mendengar gumaman Early hanya terkekeh. Menang benar apa yang di ucapkan Early, Ia dan Asteri memang memiliki Ego yang sama sama-sama tinggi. Dan entah kapan Zoferus bisa memahami perasaannya sendiri.

***

"Ish! Early nyebelin! Kenapa tadi Gue ngaku kalo kangen ama tuh tengil sih!" Rutuk Asteri pada dirinya sebagai.

"Asteri Goblok emang! Kebanyakan nonton si spons keknya Gue. Tau gitu dulu Gue nonton detektif Conan, kan lumayan otak gue sedikit berkembang," Keluhnya.

"Gue juga nyesel Nonton adit sopo jarwo, kalo ujubg ujungnya Gue cuma bisa ngehalu kek si Denis! Pakyu lah!" Marah Asteri sambil loncat loncat tak jelas.

"Ekhem."

"Eh ayam!" Kaget Asteri

"Kamu sedang apa?" Tanya Zoferus yang tiba-tiba sudah berada di sampingnya.

"Lagi Berak! Ngapa lu." Ketus Asteri.

Zoferus yang mendengar jawaban Asteri pun mengernyit. Entah bahasa asing apa yang Asteri gunakan, sampai sekarang Zoferus masih belum mengerti satu kata pun. Ingin belajar pun tak bisa.

"Aku tidak paham" Keluh Zoferus, agar Asteri memahami kekurangan Zoferus.

"Bodoamat!" Ketus Asteri lalu meninggalkan Zoferus.

"Apa, otaknya sudah tergeser karna terlalu lama menahan rindu padaku?" Tanya Zoferus pada dirinya sendiri.

Zoferus akhirnya kembali mengejar Asteri, karna ingin meminta maaf. Sebenarnya bukan hanya itu, Zoferus juga ingin menggoda Asteri karna telah merindukannya secara diam diam.

"Arghhhhh! Gue bener bener ketularan depresotnya Squidward!" Pekik Asteri. Sepertinya Asteri benar benar gila saat ini. Apakah semalu itu untuk mengakui kerinduannya kepada Zoferus?.

"Apa otakmu benar-benar tergeser?" Tanya Zoferus tiba-tiba sambil memegang dahi Asteri.

Asteri yang mendapatkan perlakuan Zoferus yang tiba-tiba, seketika tersipu malu. Lihatlah pipi Asteri benar-benar memerah, sangat mirip tomat busuk. Karna kondisi yang semakin awkward Asteri segera menjauhkan dirinya dari Zoferus sebelum jantungnya kembali berdisko.

"Apa kamu baik baik saja? Wajahmu memerah! Apa perlu ku ambilkan obat herbal?" Tanya Zoferus dengan wajah khawatir yang kentara.

Long A dream [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang