8. Para Makhluk Mitologi?.

388 66 17
                                    

Akankah mimpi ini membawaku menuju kebahagiaan?, atau malah akan membawaku menuju kesedihan?

~🌸~


Happy Reading><


Saat ini Asteri sedang menginterogasi Early dan Zoferus. Setelah mendengar penjelasan Early yang singkat belum bisa membuat Asteri merasa puas, dan sekarang dia berada di rumah Early untuk mempertanyakan tentang para makhluk-makhluk aneh itu.

"Sekarang jelasin lebih detail tentang dunia Galaxias!"

Zoferus dan Early hanya menghela nafas lelah mendengar pertanyaan Asteri. Bagaimana tidak lelah, saat di perjalanan pulang tadi Asteri tak pernah berhenti menanyakan hal yang sama. Zoferus dan Early sampai pusing mendengarnya.

"Ish, cepet jelasin Zoferus! Early!" geram Asteri karna pertanyaannya tidak kunjung di jawab oleh dua makhluk di depannya ini. Sejujurnya Early merasa bingung, tidak seharusnya Asteri merasa kaget dengan hal ini. Bukannya seluruh makhluk di dunia Galaxias sudah mengetahui hal itu? Ingin bertanya tetapi Early takut akan Tuannya. Lebih baik Early diam saja daripada nyawanya terancam.

"Kalian jadi bisu dadakan?" tanya Asteri sinis. Apakah dua makhluk di depannya ini mendadak terkena penyakit bisu?

Mendengar hal yang di ucapkan Asteri Zoferus pun mendengus kesal. Dari pada mendengar ocehan Asteri yang tidak bermutu, lebih baik dia menjelaskan tentang dunia tempat tinggalnya ini. Toh, tidak ada ruginya.

"Dunia Galaxies, dunia yang menampung lima kerjaan," jelas Zoferus

"Lima kerajaan?" tanya Asteri masih tak mengerti.

"Ya, lima kerajaan. Kerajaan Rubah, Kerajaan Vampire, Kerajaan Werewolf, Kerajaan Demon dan Kerajaan Fairy," jelas Zoferus yang membuat Asteri tercengang. Apakah dunia ini di penuhi para makhluk Mitologi? Ah, Asteri tidak bisa membayangkan bagaimana nasibnya jika berlama-lama tinggal di tempat ini.

"Lalu kerajaan Avexia?" tanya Asteri terlihat sedikit ketakutan. Apakah ia tinggal di dalam kandang rubah?

Mengerti apa yang di maksud Asteri, Zoferus dengan tenangnya menjawab, "Ya, kami adalah bangsa Rubah,"

Mendengar jawaban Zoferus, Asteri mendadak pusing. Dia benar-benar takut saat ini. Apa yang akan terjadi selanjutnya? Apakah Asteri akan menjadi santapan mereka? Karena itu Zoferus menolongnya? Ah, tidak-tidak! Asteri tidak ingin menjadi santapan bagi para Rubah tampan itu. Hei, apakah para Rubah ganas itu masih bisa di sebut tampan? Ah, Asteri semakin bingung memikirkannya.

Seolah mengerti apa yang di pikirkan Asteri, Zoferus pun terkekeh. Sungguh lucu sekali gadis ini. Pikirannya selalu hal yang negatif, ingin rasanya Zoferus mengerjai Asteri tetapi melihat keringat yang mulai bercucuran di dahinya, membuat Zoferus merasa tidak tega.

"Hei, tenang saja. Meski kami Rubah, kami masih memiliki selera yang cukup tinggi. Jadi tidak mungkin kami memakan daging Manusia seperti mu," ucap Zoferus membuat Asteri sedikit tersinggung. Apa maksudnya memiliki selera yang tinggi? Apakah manusia sebuah makhluk rendahan? Ingin rasanya Asteri mencakar wajah tampan Zoferus. Meski tak urung dia juga bahagia, berarti nyawanya masih selamat bukan?

"H-hei tunggu, apa maksudmu dengan kita? Apakah seluruh rakyat di sini adalah Rubah?" tanya Asteri sambil menatap tajam Zoferus.

"Ya, kau satu satunya manusia di dunia ini. Dulu sempat ada bangsa Manusia, tetapi umurnya yang bisa di bilang pendek dan pembantaian yang terjadi di wilayahnya membuat semua kaum Manusia tiada," jawab Zoferus yang membuat Asteri semakin terkejut.

"J-jadi ... Asteri adalah Manusia?" tanya Early setelah berdiam diri cukup lama.

"Ya, dan ku harap kau bisa menyembunyikan rahasia ini dengan baik. Jangan sampai bangsa lain mendengar hal ini terutama bangsa Vampire." Zoferus tidak ingin Asteri menjadi incaran para bangsa Vampire yang haus akan darah itu. Bahkan Zoferus masih ingat betul bahwa bangsa Vampire lah yang membantai bangsa Manusia agar bisa menghisap darahnya.

"Lalu kamu siapa? Kenapa Early dan Bu Maria memanggilmu Tuan?" Tanya Asteri pada Zoferus

"Aku hanya salah satu keluarga bangsawan disekitar sini!" Jelas Zoferus

"Eh, ternyata kalian sudah pulang," ujar Maria yang berada di ambang pintu sambil tersenyum manis.

"Ah iya, Bu. Kita sudah pulang," jawab Early lalu mengambil alih keranjang yang di bawa Maria untuk dibawanya ke dapur. Setelah melihat Early pergi Maria pun beranjak duduk di sebelah Asteri.

"Ibu dari mana?" tanya Asteri saat melihat Maria baru datang.

"Ibu habis panen buah dan sayur. Lumayan untuk bahan kita nemasak," jawab Maria dan tidak lupa senyum teduhnya itu.

"Kenapa Ibu tidak mengajak kami berdua? Kan kami bisa membantu." Asteri merasa tidak enak, sebab ia tidak mungkin hanya berdiam diri di sini bukan.

"Ibu melihat kalian tadi keluar. Lagi pula kamu pasti sangat ingin tahu wilayah ini bukan?" jawab Maria sambil mengusap surai Asteri.

"Tapi kan Bu, besok masih ada waktu untuk berkeliling," jawab Asteri cemberut. Melihat itupun Maria semakin merasa bersalah. Meski baru mengenal, Maria sudah menganggap Asteri seperti anaknya sendiri. Begitupun Asteri yang sudah menganggap Maria seperti ibunya sendiri.

"Ya sudah, besok kita panen bersama, ya. Tadi Ibu belum panen semuanya," saran Maria yang membuat Asteri tersenyum senang.

Melihat interaksi kedua perempuan dia hadapannya membuat Zoferus tersenyum. Zoferus tak menyangka bahwa Asteri akan secepat ini untuk bisa Akrab dengan keluarga Maria. Zoferus pun salut dengan Asteri, apakah benar yang di katakan Early bahwa Zoferus tertarik pada Asteri?

"Bu, Asteri, Tuan, mari makan. Aku sudah menyiapkan makanan," ucap Early tiba-tiba yang mengagetkan kedua makhluk dan satu manusia itu.

"Loh, Early sudah memasak? Kenapa tidak mengajakku sih! Kan aku bisa bantu," ucap Asteri sambil cemberut.

"Tadi aku ingin mengajakmu, tapi kau terlihat seru mengobrol bersama Ibu. Jadi aku merasa tidak enak jika memotong obrolan kalian," jawab Early sambil tersenyum kikuk. Mendengar jawaban Early, Asteri pun menyengir sambil mengucap maaf.

"Ya sudah, lebih baik kita makan dulu. Mari Tuan," ajak Maria kepada mereka bertiga yang di balas anggukan. Lalu mereka segera melangkah menuju meja makan dan memulai makan malam dengan khidmat.

Tbc...
Jangan lupa vote and comen di setiap paragraf!.

Long A dream [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang