28. Nikah?

201 34 4
                                    

Halo guyss, maaf aku lama gk up karna sibuk ama my tugas–>– maklumin lah ya guyss. Dan sekarang aku sempetin up buat kalian, masih adakah yang menunggu Asteri up? Aku berharap ada sih.

❤❤❤

Hargai selagi ada.
Sebelum penyesalan kembali malanda
Karna hidup bukan sekedar bercanda.
Namun menunggu kepastian yang ada.

~From WithoutAName For you~

~💔~

Happy Reading><

"Nak, kenapa melamun? Apa makanannya tidak enak?" Tanya Maria yang melihat Asteri hanya mengaduk ngaduk makanannya sambil melamun.

"Mungkin dia lagi memikirkan kejadian bersama Pangeran Zoferus tadi bu," Goda Early mencoba mencairkan suasana, Early tau apa yang di pikirkan Asteri sedari tadi.

Asteri yang di bicarakan hanya menanggapinya dengan senyuman kecil,

"Aku sudah selesai," Ucap Asteri lalu segera membereskan piringnya dan pergi kekamar. Maria yang melihat ada yang aneh dari Asteri hanya bisa menghela nafas pasrah.

"Ibu tenang saja yah, Early bakal coba bicara dengan Asteri," Ucap Early menenangkan Maria yang terlihat kawatir.

Early pun segera beranjak menghampiri Asteri, Early merasa bersalah atas kejadian di kereta tadi. harusnya Early tidak membicarakan masalah itu! Sekarang Asteri pasti sedang melamun memikirkan ucapannya, Bahkan sejak turun dari kereta sampai selesai makan malam, Asteri selalu diam. Karna memang sejak di pesta tadi mereka tak sempat makan. Dan lihatlah tadi! Saat Early menggodanya Asteri hanya menanggapinya dengan senyuman.

Setelah sampai di kamar, Asteri segera menjatuhkan badannya ke ranjang. Lalu segera menutupi wajahnya dengan bantal. Dan berteriak sekencang kencangnya, sambil memeluk dengan erat bantal diwajahnya guna melepaskan kekesalannya.

"Kalo Gue gak bisa nikah ama Zoferus gimana?" Rengek Asteri dengan mata yang mulai berkaca-kaca.

"Mama! Mau nikah ama Zoferus!" Lihatlah! Tangis Asteri sudah pecah sekarang, Early yang mendengar tangisan Asteri segera memasuki kamar dan memeluk Asteri dengan erat.

"Kamu kenapa? Ada yang luka? Mana yang sakit? Atau ada yang menyakiti kamu? Bilang sama aku!" Kawatir Early sambil membolak balikan badan Asteri.

Asteri yang kaget karna pelukan Early bertambah kaget dengan pertanyaan-pertanyaan yang di lontarkan Early. Lihatlah raut wajah Early sekarang! Sungguh lucu.

"Pffttt"

"Kenapa kamu?" Tanya Early mengalihkan atensinya saat mendengar Asteri mencoba menahan tawanya.

"Adu duh Early! Aku nggak kenapa kenapa!" Jelas Asteri sambil terkekeh karna melihat Early yang sangat khawatir dengannya.

"Kamu ini! Lalu kenapa kamu menangis seolah akan mati saja." Ketus Early karna merasa di permainkan Asteri, menyebalkan memang! Padahal Early sudah sangat khawatir tadi.

Mendengar pertanyaan Early, Asteri kembali berkaca-kaca dengan wajah murung seolah benar-benar tak ada semangat untuk hidup!.

"Iyah...., aku mau mati Early!" Rengek Asteri kembali menangis membuat Early benar-benar bingung.

"Kamu ini sebenarnya kenapa sih?!" Tanya Early sambil menarik rambutnya dengan kasar.

"Hehe, mo nikah ama Zoferus," Jawab Asteri dengan terkekeh.

Early kembali terdiam setelah mendengar jawaban Asteri, sepertinya otak Asteri benar-benar sudah geser! Percuma saja Early mengkhawatirkannya seperti tadi. Merasa tak ada hal yang penting, Early memilih pergi dari kamar Asteri tanpa mengatakan sepatah katapun.

"Salahku dimana?" Monolog Asteri yang tak menyadari kebodohannya senang.

"Emangnya salah ya kalo Gue minta nikah ama Zoferus? Padahal permintaan Gue gk sulit sulit amat." Kesal Asteri karna Early tak menanggapi keinginannya.

"Kalo aja Gue ketemu ma Zoferus di Bumi! Udah Gue ajak nikah lari beneran!" Kesal Asteri sambil melemparkan bantalnya ke arah pintu.

***

"Kapan kamu menikah?" Tanya Megalos sambil menatap sang putra dengan intens

"Uhuk"

"Uhuk"

"Uhuk"

Mendengar pertanyaan Megalos, ketiga orang diruangan itupun mendelik sambil terbatuk karna tersedak makanan.

"Ayah!" Tegur Eftychia

"Kenapa? Ayah salah?" Tanya Megalos dengan tatapan polos yang membuat ketiga keluarganya geram.

"Raja mana pernah salah," Sinis Efkalia yang sepertinya sudah belajar banyak gaya bicara dari Asteri.

"Anak Ayah memang pintar!" Heboh Megalos yang membuat mereka semua geleng-geleng.

"Oh iya, gimana? Kapan kamu nikah?" Tanya Megalos kembali.

"Belum tau," Singkat Zoferus

"Kenapa? Kan calonnya sudah ada" Kekeh Megalos.

"Sudahlah, biarkan Zoferus sendiri yang memilih," Saran Eftychia.

"Dengerin tuh yah! Biar Kak Erus yang menentukan!" Setuju Efkalia.

"Kamu ini bicara apa sih?" Heran Megalos mendengar gaya bicara anaknya yang aneh.

"Ah, Aku belajar sedikit gaya bicara dari kak Asteri, bagus kan!" Jelas Efkalia sambil menepuk dadanya bangga.

"Memangnya Asteri spesies apa?" Tanya Eftychia penasaran. Mendengar pertanyaan Eftychia, Zoferus segera menatap tajam Efkalia agar tidak membongkar identitas Asteri. Tapi sepertinya Zoferus lupa dengan sifat Efkalia.

"Manusia," Enteng Efkalia. Bahkan Efkalia belum sadar kalau raut wajah Zoferus saat ini sudah merah padam.

"Efkalia!" Geram Zoferus.

Efkalia yang merasakan aura tak enak pun segera memperhatikan sekitar, dan saat melihat kearah Zoferus, Efkalia baru tersadar dengan apa yang ia ucapkan barusan.

"Ups,"

"MAAF!" Teriak Efkalia lalu segera keluar dari ruangan.

Zoferus yang melihat itupun semakin geram! Efkalia memang harus di beri pelajaran! Dan saat Zoferus ingin beranjak, suara Magelos dan Eftychia menghentikannya.

"Duduk, Pangeran." Tekan Megalos dan Eftychia secara bersamaan.

"Mati aku,"




Tbc...
Jan lupa vote and komen.
S

ee you next part guys...

Long A dream [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang