40. Seorang Penghianat.

122 26 1
                                    

Holla! Long A Dream come back!
Jan lupa tinggalin jejak!


Happy reading guys><

🌸🌸🌸
🌸🌸
🌸

Berjalan tak tentu arah dengan pandangan yang terus menyapu tempat di sekelilingnya, tiga kali! Ini sudah ketiga kalinya Asteri tersesat!

"Good! Gue nyasar lagi. Keknya pas Gue pindah Dunia kesini nasib baik Gue ketinggalan di kelas deh," Memilih beristirahat Asteri segera mencari pohon yang cukup besar untuk ia sandari.

"Kalo aja tadi Gue ngajak Early buat jalan-jalan, mungkin Gue gabakal nyasar kek Gini!" Dengan putus Asteri hanya bisa berceloteh tanpa ingin berusaha mencari jalan keluar.

"Hei, Asteri? Kamu sedang apa di dalam Hutan? Dan apa kamu sendirian?" Tanya seseorang itu yang menatap Asteri dengan bingung, sebab Asteri sedari tadi hanya menunduk sambil bermain tanah tak lupa dengan bibirnya yang terus berceloteh tidak jelas.

Sedangkan Asteri hanya bisa mengusap dadanya dengan pelan sambil menatap tajam sosok di depannya, sungguh Asteri sangat terkejut dengan sosok di depannya ini.

"Xio.Ai! Kamu Mengagetkanku!" Ketus Asteri sambil menatap Xio.Ai sangat tajam

"Untung aja Gue gapunya Riwayat penyakit jantung," Gumam Asteri

"Ah, maaf Asteri aku tidak menyangka kalau kamu akan sekaget ini," Sesal Xio.Ai dengan raut wajah menyesal.

"Huh! Aku kira siapa tadi, hampir saja aku mati muda hanya karna terkejut!" Sinis Asteri masih kesal

"Lagipula kamu sedang apa sendirian di tengah hutan seperti ini? Memangnya Early kemana?" Tanya Xio.Ai penasaran

"Early sedang memanen buah, dan aku sendirian di rumah, karna bosan aku memutuskan pergi keluar untuk sedikit mencari udara segar dan berakhir aku tersesat lagi." Jelas Asteri dengan sesekali menghela nafas kasar.

"Yasudah, ayo aku tunjukkan jalan pulang," Ajak Xio.Ai lalu dengan gesit menarik tangan Asteri agar segera mengikutinya.

"Memangnya kamu hafal jalan di hutan ini?" Tanya Asteri tak yakin, bagaimana kalau nantinya mereka berdua malah makin tersesat? Oh! Asteri tidak akan pernah bisa membayangkan nasibnya jika sampai itu terjadi.

"Kamu ini lucu sekali! Bagaimana bisa aku tidak hafal tempat yang letaknya di wilayahku sendiri," Jawab Early sambil terkekeh.

"Di wilayah mu?! Apa maksudnya ini sudah masuk wilayah kerajaan Horlex?!" Tanya Asteri tak percaya, tidak mungkin Asteri berjalan sejauh itu!

"Kau sudah berjalan sangat jauh Asteri! Dan untung saja aku yang menemukan mu, jika orang lain yang menemukanmu mungkin kamu sudah tiada saat ini." Heran Xio.Ai sambil terkekeh karna berhasil menakut-nakuti Asteri.

Dan benar saja, Asteri sudah gemeteran sekarang.

"Hei, tidak usah takut Asteri! Manusia bukanlah sebuah makanan yang enak bagi kami bangsa Fairy," Jelas Xio.Ai sambil merangkul pundak Asteri.

"Setan!" Umpat Asteri.

Di sisi lain mereka masih terus berjalan menyusuri hutan, dan tentu saja hari sudah mulai semakin gelap karena tak segera menemukan desa Asteri mulai merasa janggal

"Sebesar apa hutan ini sebenarnya? Sedari tadi kita masih belum menemukan desa, aku lihat lihat hutan ini makin lebat saja, tidakah ini semakin memasuki hutan?" Tanya Asteri beruntun, sungguh perasaannya tidak enak sekarang.

Tak mendengar jawaban dari Xio.Ai Asteri hanya bisa terdiam sambil tetap mengekor, tidak mungkin Xio.Ai memiliki niat jahat kepadanya bukan? Lagipula mereka adalah teman.

"Asteri," Dengan tiba-tiba Xio.Ai berhenti dan segera menghadap kearah Asteri.

"Iya? Apakah kita sudah sampai?!" Tanya Asteri tak sabaran, sungguh dia sangat takut sekarang.

"Tidak, hanya aja aku lupa membawa obat obatan herbal yang ku cari tadi, aku meninggalkannya di tempat kamu beristirahat," Jelas Xio.Ai dengan wajah panik

"Aish! Lalu bagaimana? Jangan bilang kamu akan meninggalkanku sendiri disini?" Tanya Asteri tepat sasaran

"Aku harus mengambil obat itu! Kakak ku sedang terluka, dan aku benar-benar membutuhkan obat itu!"

Mendengar jawaban Xio.Ai Asteri hanya mendengus kesal, sungguh buruk sekali nasibnya

"Aku tidak akan lama!" Ucap Xio.Ai lalu segera pergi meninggalkan Asteri yang sedang di landa kepanikan

Sudah sangat lama Asteri menunggu Xio.Ai kembali, namun gadis itu tak kunjung datang. Dan yang bisa Asteri lakukan sekarang hanyalah meringkuk di bawah pohon sambil bersandar, hingga akhirnya Asteri mendengar langkah seseorang yang membuatnya segera mendongak

"Xio.Ai! Kenapa kamu la-" Melihat sosok didepannya Asteri segera bangkit, raut wajahnya berubah menjadi pias, sungguh ini hal yang sangat ia takutkan!

"Wahh, disini ada manusia rupanya,"

"Si-siapa kamu?!" Sentak Asteri saat sosok itu semakin mendekat

Dengan senyum miring sosok itu berbisik "Aku adalah orang yang nantinya akan mengirim mu pada sang ajal."

Mendengar bisikan itu Asteri pun seketika menegang.

Sedangkan Xio.Ai sedari tadi terus berkeliling, mencari sosok yang akan membantunya.

"Pangeran! Pangeran Zoferus!" Panggil Xio.Ai saat melihat Zoferus sedang berbincang dengan salah satu bangsa Fairy

"Xio.Ai? Sedang apa kau disini?" Heran Zoferus saat melihat Xio.Ai detang dengan wajah panik dan penampilan yang bisa dibilang sangat berantakan.

"Asteri pangeran!"

"Ada apa dengan Asteri?!" Sentak Zoferus

"Asteri hilang! Dan mungkin saja bangsa Vampir sudah berhasil menangkap Asteri," Jelas Xio.Ai dengan mata yang mulai meneteskan air mata

"Sialan!" Desis Zoferus, tanpa banyak fikir Zoferus segera pergi untuk menyelamatkan Asteri.

Melihat kepergian Zoferus dengan pelan Xio.Ai menghapus air matanya, wajah yang semula suram itu mulai menerbitkan senyuman manis yang selama ini tertutupi oleh wajahnya yang lugu.

"Pergilah pangeran, pergilah. Tindakan bodohmu ini akan mempercepat kehancuran Gakaxias." Lirih Xio.Ai

"Sekarang waktunya Werewolf bergerak."


Tbc...
Jangan lupa tinggalin jejak!
See you next part 👉

Long A dream [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang