29. Rencana.

156 35 0
                                    


Entah aku yang selalu mengundangnya untuk datang atau memang dirinya yang selalu datang di pikiranku tanpa ku undang

RIP. Jaylangkung:)

🌸🌸🌸

Happy Reading><

"Mau kemana?"

"Ke tempat yang seharusnya sudah ku tuju dari lama."

"Jangan bertindak bodoh Ai!"

"Sebenarnya kau ini kenapa Kak? Kau melihat dengan matamu sendiri disaat kedua orang tua kita lebih memilih nyawa para Rubah biadab itu di banding nyawa mereka sendiri!" Pekik Gadis yang di panggil Ai tadi.

"Aku tau! Dan aku ingat betul kejadian itu!"

"Lalu kenapa? Seharusnya kakak membalaskan dendam kita! Karna mereka kita menjadi yatim piatu kak!" Marah Gadis

"Apa yang harus kita lakukan?" Tanya sang kakak mulai jera karna sifat keras kepala adiknya.

"Apa lagi? Tentu membuat mereka hancur! Bahkan mereka menuduh kakak menjadi penghianat! Padahal kakak hanya korban disini," Jelas gadis itu dengan mata yang mulai berkaca-kaca karna mengingat sang kakak yang di perlakukan tidak adil.

"Aku harus hidup sendiri selama lima tahun kak, Bahkan tak ada satu orng di luaran sana yang mengetahui kalo sebenarnya aku yatim piatu." Mendengar curahan sang adik, pemuda itupun semakin tak tega. Dirinya tau! Sang adik memang sangat menderita selama dirinya pergi.

"Dan di saat kakak kembali, hanya tatapa kebencian yang kita terima. KAKAK HANYA MENANGGUNG KESALAHAN YANG TIDAK PERNAH KAKAK PERBUAT!" Teriak gadis itu lalu segera keluar berlari keluar rumah.

"Aigeo!"

***

"Pangeran, ada seseorang yang ingin menemui anda"

"Hm,"

"Silahkan masuk Nona," Ucap sang pengawal lalu segera pergi dari tempat itu

"Lama tidak berjumpa, pangeran Arfael," Sapa Gadis itu dengan senyum khasnya

"Ah, ternyata itu kau." Ucap pangeran yang bernama Arfael itu

"Ya, ini aku. Tidakah kau merindukanku?" Tanya gadis itu sambil merentangkan tangannya seolah mempersilahkan Arfael untuk memeluknya.

"Jangan bermimpi." Dingin Arfael

"Tidak pernah pernah berubah," Cibir gadis itu saat mendapat jawaban pedas Arfael

"Padahal aku membawakan informasi yang akan sangat berharga bagimu," Terang gadis itu membuat Arfael penasaran.

"Kali ini apa rencanamu untuk membuat dunia ini hancur? Tidakah puas dengan mengambing hitamkan kakakmu sendiri? Sungguh gadis manis yang licik." Tukas Arfael dengan smirk nya

"Hah..., kau benar. Aku sangat sangat belum puas! Aku akan puas jika mereka benar benar hancur! Dan aku yakin, rencana kali ini akan benar-benar menghancurkan mereka," Jelas gadis itu, sangat terlihat ambisi nya untuk membalaskan dendam

"Sepertinya Ambisimu sangat besar ya tentang hal ini,"

"Menghancurkan mereka adalah tujuan ku, bukan ambisiku."

"Baiklah, lalu apa rencanamu yang kau agung agungkan sedari tadi? Apakah rencanamu kali ini akan melibatkan orang lain lagi?"

"Yeah, Manusia..."

Mendengar kalimat yang di ucapkan Gadis itu membuat darah Arfael berdesir, matanya yang memang semula merah menjadi semerah darah, seketika taring nya pun memanjang seolah siap menerkam mangsa di hadapannya.

"Manusia?" Tanya Arfael memastikan, sebab setahunya bangsa manusia sudah punah dan itu karna dirinya.

"Sepertinya kau sudah lama tidak meminum darah dari tubuh mereka secara lansung, lihatlah dirimu! Begitu mendengar kata manusia jiwa vampire mu seakan ingin melahapku," Ejek Gadis sambil terkekeh.

"Aku memang vampire!" Kesal Arfael.

"Dan aku sudah tau itu,"

"Lalu di mana manusia itu?" Tanya Arfael tidak sabar.

"Ada di pelukan Zoferus, dan kau harus mengambilnya." Jawab Gadis itu dengan raut wajah datar.

Mendengar jawaban Gadis itu Arfael berfikir sejenak, dan benar saja dugaannya. Gadis di depannya ini sangat menginginkan kehancuran Dunia Galaxias.

"Karna inilah kau memang pantas di sebut gadis penghancur, aku jadi kasian dengan mereka yang sudah masuk kedalam jebakanmu dengan berkedok wajah yang polos," Sinis Arfael

"Dan karna itu aku menyukaimu," Jawab gadis itu dengan senyum manisnya.

"Baiklah, waktunya aku kembali. Dan pastikan rencana kita berhasil! Aku akan mendapatkan kehancuran mereka dan kau mendapatkan manusia itu. Ah iya, kurasa aku juga akan mendapatkan dirimu, pangeran." Jelas gadis itu lalu melenggang pergi meninggalkan ruangan.

"Gadis gila!" Gumam Arfael

"Aigeo lagi?" Tanya seseorang yang tiba-tiba sudah berada di samping Arfael

"Kau masih sudi menyebut namanya?" Heran Arfael.

"Oh ayolah pangeran, dia tidak seburuk itu. Dia seperti itu hanya karna tidak mendapatkan keadilan dari kerajaannya," Jelas pemuda tadi.

"Ya, setelah itu menciptakan peperangan besar yang nantinya akan menghancurkan Galaxia," Sinis Arfael.

"Ya..., kalau itu sepertinya berlebihan. Tetapi tentang manusia tadi sepertinya cukup menggiurkan," Ucap pemuda tadi dengan binar di wajahnya.

"Manusia itu hanya miliku!" Tegas Arfael lalu pergi.

"Serakah!" Teriak pemuda itu.

"Entah Dunia ini akan berakhir seperti apa, tapi Aigeo adalah pemicu kehancuran yang seharusnya di musnahkan, meski dia memang tak sepenuhnya salah."

Tbc....
Gimana guys part nya? Maaf kalo pendek yah badan masih kurang fit soalnya, jangan lupa vote sama komennya yah.
Dan aku berharap masih ada reades yang baca cerita si Asteri.

See you...

Long A dream [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang