18. Penjelasan.

263 41 3
                                    

Hidup itu memang singkat.
Dan tak banyak memikat.
Namun banyak menyimpan nikmat.
Hingga manusia lupa akan akhirat.

~From WithoutAName For you~

~💔~


Happy Reading ><

Zoferus yang melihat Asteri memasuki kamar pun kembalu menunduk. Apakah dia salah berbohong meski itu juga demi kebaikan Asteri sendiri?. Apakah Zoferus harus meminta maaf dan menjelaskan semuanya?.

"Sudah? Seperti ini saja?" Tanya Efkalia tak habis pikir.

"Lalu apa?" Ketus Zoferus.

"Oh ayolah kakak! Aku paham jika di posisi kak Asteri! Mana ada yang mau berhubungan di atas kebohongan. Aky sendiri pun tak akan mau" Jelas Efkalia. Sebab dia memang mengerti kondisi Asteri, entah sebagus apa alasan yang di buat Zoferus jika di memang berbohong itu sudah cukup melukai hati Asteri.

"Lalu aku harus bagaimana?" Pasrah Zoferus. Yang terpenting saat ini Zoferus harus mendapatkan maaf dari Asteri.

"Sejak kapan kau mulai khawatir dengan perasaan perempuan lain?" Tanya Efkalia curiga. Zoferus memang tak pernah mau di dekatkan dengan perempuan manapun, dia selalu bilang kalau wanita itu merepotkan. Dan sampai saat ini Efkalia belum berhasil mendapatkan satu gadis pun yang cocok untuk Zoferus. Tapi ternyata Zoferus sudah dekat dengan orang lain tanpa sepengetahuan Efkalia.

"Bukan urusanmu! Katakan saja aku harus bagaimana" Melas Zoferus.

"Haishh. Kau sangat lucu kakakku! Tentu saja kau kesana dan beri penjelasan kenapa kau memilih berbohong!." Jelas Efkalia sambil geleng-geleng kepala melihat kelakuan Zoferus.

"Kau memang tidak ada peka peka nya sebagai lelaki!" Ketus Efkalia lalu pergi kehalaman belakang, meninggalkan Zoferus yang masih di rundung rasa bersalah.

"Ibu..., bisakah kau membantuku?" Melas Zoferus kepada Maria.

"Mungkin benar yang di katakan putri Efkalia, pangeran harus memberi penjelasan" Saran Maria

"Tapi Bu...," Ragu Zoferus.

Maria yang melihat tuannya ragu pun segera mendekat. Pangeran..., ibu tau apa yang pangeran rasakan. Dan benar kata Putri Efkalia tadi, meski sebagus apapun alasan pangeran berbohong hati nak Asteri sudah terlanjur kecewa. Jadi lebih baik selama beberapa hari kedepan Tuan jangan temui Nak Asteri dulu, Ibu dan Early akan mencoba meminta maaf.

"Lalu sekarang aku harus bagaimana?" Tanya Zoferus setelah mendengar penjelasan Maria.

"Pergilah! Berikan penjelasan pada Nak Asteri, setidaknya nak Asteri akan mengerti kondisi Pangeran." Lembut Maria sambil mengusap pundak Zoferus.

"Sekarang?" Ragu Zoferus.

"Apa pangeran ingin membuat nak Asteri semakin kecewa?" Tanya Maria.

"Tidak" Lirih Zoferus kembali menunduk.

"Lalu apa lagi? Pergilah sekarang pangeran!." Tegas Maria yang di balas anggukan Zoferus.

Zoferus pun segera bangkit dari duduknya, dan segera melangkahkan kakinya menuju kamar Asteri. Zoferus akui dia memang salah! Dan sebagai pihak yang salah Zoferus harus meminta maaf bukan.

"Baru kali ini Early melihat pangeran gelisah karna seorang gadis" Ucap Early sambil terkekeh. Karna memang seumur hidup Early tak pernah melihat Zoferus segelisah ini karna seorang gadis.

"Ya, kamu benar Early. Ibu semakin yakin kalau pangeran sudah mulai menyukai nak Asteri." Jelas Maria sambil tersenyum simpul.

"Menyukai belum tentu mencintai kan Bu...?" Tanya Early.

"Ya, mungkin saat ini Pangeran hanya menyukai nak Asteri. Tapi pasti akan ada saatnya Pangeran mencintai nak Asteri." Jelas Maria.

"Lebik baik kalian memikirkan cara meminta maaf kepada kak Asteri, lagipula kalian ikut terlibat kan." Ucap Efkalia tiba-tiba.

"A-ah iya benar Tuan Putri" Gugup Early karna tak menyadari Efkalia sudah berada di belakang mereka.

Saat ini Zoferus masih berdiam diri di depan pintu Asteri. Dia masih ragu, Zoferus takut Asteri malah akan membencinya. Sungguh saat ini Zoferus tidak memiliki keberanian untuk masuk dan memberikan penjelasan pada Asteri.

Tapi jika Zoferus tidak memberikan penjelasan pada Asteri, Asteri akan semakin kecewa padanya dan berakhir membencinya juga!. Kenapa sangat membingungkan sekali?. Setelah beberapa menit berfikir Zoferus kembali memberanikan diri untuk meminta maaf.

"Tidak ada salahnya meminta maaf! Jika alasanmu untuk melindunginya Zoferus!" Ucapnya pada diri sendiri. Lalu Zoferus segera mengetuk pintu Asteri.

Asteri yang sudah menunggu penjelasan Zoferus pun segera membuka pintu dan mempersilahkan Zoferus masuk. Saat ini Asteri harus benar-benar bersikap dewasa! Jika tidak salah satu di antara mereka akan terluka dan Asteri tidak mau itu terjadi.

"Jadi...?" Tanya Asteri menuntut penjelasan dari Zoferus.

"Aku minta maaf" Maaf Zoferus yang di balas gelengan Asteri.

"Aku tidak meminta maafmu" Datar Asteri.

"Lalu?"

"Aku meminta penjelasanmu! Jadi jelaskan sekarang atau tidak sama sekali!." Tegas Asteri untuk pertama kalinya.

Zoferus yang melihat perubahan Asteri pun kembali merasa bersalah. Benar kata Efkalia Asteri sudah sangat kecewa padanya atau bahkan Asteri sudah membencinya.

"Aku berbohong demi kebaikanmu! Aku tak ingin kamu menjadi di incar karna dekat denganku" Jelas Zoferus sambil menatap manik Asteri.

"Tapi kenapa harus dengan berbohong?" Tanya Asteri sambil membalas tatapan Zoferus.

"Karna itu cara terbaik yang aku pikirkan saat itu!" Jelas Zoferus masih dengan menatap Asteri.

"Itu mungkin bagimu! Bukan bagiku. Dan mungkin ini adalah masalah sepele bagimu! Tapi tidak bagiku! Kepercayaan yang selama ini aku bangun kokoh! Harus hancur hanya karna kebohonganmu!" Marah Asteri.

"Mungkin menurutmu sebuah kebohongan itu tak penting atau bahkan kamu sudah sering berbohong. Tapi tidak menurutku! Karna semua kebahagiaan yang selama ini kita dapatkan akan seketika lenyap karna adanya suatu kebohongan!" Marah Asteri dengan mata yang mulai berkaca-kaca.

"Rasa kecewa yang kamu beri dan rasa kebahagian yang kamu beri itu tidak sebanding! Tapi untuk sekarang rasa hanya kecewa itulah yang saat ini aku rasakan" Luruh sudah pertahanan Asteri, air mata yang sedari tadi ia tahan sekarang telah menetes membasahi pipinya.

Zoferus yang melihat Asteri menangis pun semakin gelisah. Apakah sebesar itu kesalahannya? Lalu apa yang harus Zoferus lakukan Agar Asteri memaafkannya?.

"Apa kau membenciku?" Lirih Zoferus

"Aku tidak membencimu, aku hanya kecewa dengan kebohonganmu." Jelas Asteri.

"Apa yang harus aku lakukan agar kau memaafkanku?" Tanya Zoferus berharap Asteri mau memaafkannya.

"Pergilah, badanku masih belum pulih lukaku juga masih basah. Dan kamu malah menambah luka di hatiku dengan kebohongan ini!. Seakan kau memberikan aku alas jarum lalu kembali menimbunku dengan ribuan jarum. Jika kamu lupa, semua luka yang aku dapat itu karna dirimu!" Jawab Asteri lalu mendorong Zoferus agar segera keluar dari kamarnya.

Zoferus yang mendengar jawaban Asteri pun tak kalah terkejut. Memang benar, semua luka yang Asteri dapat itu karna dirinya. Memilih mengalah Akhirnya Zoferus keluar dari kamar Asteri dan membiarkan Asteri sendiri untuk sementara waktu.

Melihat Zoferus yang sudah keluar Asteri segera mengunci kamarnya. Asteri benar-benar kecewa!, meski Zoferus berbohong untuk kebaikannya tapi itu tetap saja sebuah kesalahan! Dan andai waktu itu Asteri tau kalau Efkalia adalah adik Zoferus, Asteri tak akan tersesat dan berakhir dengan puluhan luka di kakinya!.

"Kenapa di bohongi orang yang kita sayang itu sesakit ini?" Lirih Asteri sambil menahan sesak di dadanya.

Tbc...
Jangan lupa Vote and Komen!.
See you next part!

Long A dream [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang