"aku ijin keluar malam ini".
Taehyung membenarkan posisi kacamata nya. Sedikit mengerutkan dahi mendengar perkataan sang istri.
"Kenapa akhir-akhir ini kau suka sekali keluar malam, hah?".
Ochi tersenyum lalu menghampiri taehyung yang berada di sofa panjang di ruang tengah.
Duduk disampingnya lalu spontan bergelayutan di lengan Taehyung. Mengundang tatapan aneh dari sang mpu.
"Oh ayolah sayang, hanya sebentar. Aku akan pulang sebelum tengah malam".
"Aku tak masalah kau mau pergi sampai jam berapa, tapi kenapa harus setiap malam sih?".
"Aku hanya ingin mengunjungi Namjoon malam ini. Sudah lama aku tak kesana".
Memang benar. Sejak setelah Ochi datang kesana dan mengungkapkan semua masalahnya, Dia tak pernah lagi mengunjungi Namjoon hanya untuk sekedar mengobrol biasa.
Taehyung nampak menggelengkan kepalanya sebentar lalu tangannya mengarah mengelus kepala Ochi pelan.
"Baiklah, tapi biar aku yang antar ya".
"HAH?"
"Kenapa?".
"T-tidak, kau tidak perlu mengantar ku Tae".
Kerutan di dahi Taehyung semakin ketara. Melihat gelagat Ochi yang seperti menyembunyikan sesuatu dari nya.
"Kau menyembunyikan sesuatu dari ku ya?".
"B-bukan begitu, a-aku hanya tak ingin merepotkan mu, lagi pula rumah Namjoon tidak jauh dari sini kan".
~••~
Setelah mendapat izin dari Taehyung. Ochi pergi keluar dengan berjalan kaki.
Dia bilang pada Taehyung bahwa di telah memesan taksi online di depan komplek.
"Kau bilang 5 menit, ini sudah 1 jam lebih".
"Maafkan aku, jalanan sangat padat, aku jadi terjebak macet".
"Ya sudah ayo pergi".
Duakk
Omo!!
Baru saja Ochi melangkah, kakinya dengan keras menabrak kaki kursi dan menabrak orang di depannya dan berakhir terduduk di pangkuan nya.
"Guanlin ah -
"Oh, k-kau tak apa?".
Ya, pria yang berada bersama Ochi adalah Lee guanlin.
Bukannya Ochi berbohong pada Taehyung, tapi memang dia juga ada janji dengan guanlin dan setelah itu baru ke rumah Namjoon.Tanpa mereka sadari, Kim Taehyung, pria itu sedaritadi berdiri menatap dua orang tersebut dengan tangan yang mengepal.
Entah apa yang dia pikirkan, tapi kakinya dengan cepat berjalan ke sebalik arah sambil menelfon seseorang.
Sedangkan Ochi dan guanlin sudah sampai di tempat tujuan mereka. Yaitu toko perhiasan.
Mereka berjalan mengelilingi setiap sisi toko. Melihat lihat setiap Kilauan emas yang menyambut mesra mata mereka.
Seorang penjaga toko itu menghampiri mereka berdua dengan senyum yang tak lepas dari wajahnya.
"Selamat malam Tuan, Nyonya, ada yang bisa saya bantu?".
"Ah, aku ingin membeli sebuah cincin dan kalung. Apa aku bisa melihat koleksi terbaru di toko ini? Teman ku bilang perhiasan disini sangat bagus". Ucap Guanlin sambil melirik Ochi.
"Baiklah, mari ikuti saya".
Ochi dan Guanlin mengikuti penjaga toko tersebut untuk masuk lebih jauh ke dalam toko.
~••~
Suara dentingan antara lain gelas dan sendok terdengar dari meja di dekat jendela itu.
Menampakkan sosok pria yang tengah mengaduk secangkir kopi nya sambil melamun.
Entahlah, perasaan di hatinya sangat aneh. Ada rasa terkejut, sedih, kecewa dan bingung menjadi satu.
"Aku tak percaya ini semua".
Ucapnya yang masih setia menatap gelap nya jalanan.
"Apa yang tidak kau percaya, Kim?".
Taehyung mengalihkan pandangannya kepada seseorang yang baru saja datang, Kim Namjoon.
Tanpa menunggu Taehyung bersuara, Namjoon sudah lebih dulu mendudukkan dirinya di kursi.
"Hyung, apa Ochi aja janji dengan mu malam ini?".
Namjoon mengangguk
"Ya, dia janji ke rumah ku malam ini, aku memintanya memasakkan makanan karena besok ibu ku akan pulang dan tidak ada makanan di rumah. Memang nya ada apa? Kau cemburu?".
"Bukan itu, aku hanya...
Taehyung tak melanjutkan perkataannya, dia malah membuang nafas panjang dan menelungkup kepalanya.
"Kau ini kenapa?".
"Apa kau percaya bahwa Ochi selingkuh dari ku, hyung?". Ucap Taehyung seperti bergumam.
Namjoon butuh beberapa saat untuk mencerna perkataan Taehyung barusan.
"Angkat kepala mu dan cerita kan semuanya pada ku". Ucap Namjoon sedikit membentak.
Bukannya bicara, Taehyung malah mengeluarkan ponsel nya dan menyodorkan nya pada Namjoon.
Namjoon yang mengerti langsung melihat ke arah ponsel Taehyung.
Di ponsel tersebut terpampang sebuah foto yang menampilkan Ochi mencium pipi pria asing yang tak terlihat wajahnya.
"Apa kau tau siapa pria itu? Ini jelas terjadi di bar milik mu kan, Hyung?".
Namjoon hanya bergidik lalu menyandarkan tubuhnya di punggung kursi.
"Mungkin selingkuhan nya, anak itu tidak sepolos yang kau kira Tae-ah".
Taehyung melotot bahkan matanya terlihat hampir keluar dari tempatnya menetap.
"Apa maksud mu, Hyung??".
"Bagaimana ya, kau saja bisa bermain bersama jisoo di belakang Ochi, tentu saja Ochi juga bisa melakukannya".
Taehyung diam, mulai menyenderkan tubuhnya pada punggung kursi seperti yang di lakukan Namjoon sebelum ini.
Namjoon menaikkan sebelah alisnya. Cukup puas melihat reaksi taehyung.
Jujur saja, dia juga cukup marah pada Taehyung karena perselingkuhan nya dengan jisoo.
"Antar Ochi pulang ya, Hyung! Aku tak mau dia pulang sendiri di tengah malam".
Taehyung bangkit dan meninggalkan Namjoon disana. Tentu Namjoon merasa cukup senang.
Tbc
KAMU SEDANG MEMBACA
My husband KTH 2 ⟨ON GOING⟩
Fanfiction-SLOW- Sequel Dari cerita "My Husband Kim Taehyung" "Biarkan dia berpikir begitu" "Tapi- "Kau yang memulai, maka akhiri lah" "Akan ku lakukan jika itu membuat mu senang" "Aku harus mengakhiri ini" 📢Bukan konten 18+ 🔞Tapi ada sedikit adegan mature...