8

1.7K 110 22
                                    

Sejak pagi ini Ochi di sibukkan dengan acara masak-memasak nya. Dia memutuskan untuk tak ke kantor berhubung Taehyung akan mengajak Jisoo kesini.

Soal Taera, ochi sudah meminta pak Min untuk mengantar nya ke sekolah hari ini.

Tidak mudah untuk terlihat baik-baik saja dalam keadaan seperti ini. Semua orang juga tau sakitnya di khianati, apalagi oleh suami sendiri.

"Ochi-ya~".

Ochi POV

Pelukan yang seharusnya ku rindukan, aroma parfum yang sama dengan milik ku dan Jennie yang seharusnya ku suka, kini benar-benar terasa memuakkan.

Ku lepas perlahan pelukan Jisoo dari leher ku. Mungkin itu membuatnya cukup terkejut. Karena memang baru kali ini aku menunjukan ketidaknyamanan padanya.

"Duduklah, akan ku susul nanti".

Sebenarnya aku tak berniat berbicara dengan nada sedingin itu. Namun itu adalah reflek yang cocok untuk hal seperti ini.

Jisoo tak bergeming selama beberapa detik, lalu setelahnya mundur perlahan dan duduk di meja makan bersamaan dengan Taehyung yang baru keluar dari kamar setelah membawa Jisoo kemari.

Aku menyusun piring piring dan makanannya di meja. Tentu saja di bantu oleh asisten rumah tangga.

"Ochi-ya, kenapa mengundangku? Apa aku merindukan ku? Hm?".

Wanita ini benar-benar

Ku dudukan diriku di depan nya, tepat di sebelah kanan Taehyung. Ekor mataku menangkap Taehyung yang menatap cemas ke arah ku.

Ochi POV end

10 menit pertama mereka semua terdiam. Taehyung yang menunduk menikmati makanannya. Ochi yang sibuk memotong daging di piringnya. Dan Jisoo yang mencoba menghilangkan pikiran buruk dari kepalanya.

"Permisi nyoya, Tuan Jeon sudah datang".

"Suruh dia kesini"

Tak lama, Jungkook sudah berada di depan Ochi. Duduk bersebelahan dengan Jisoo lebih tepatnya.

"Jadi tujuan ku mengundang kau kesini adalah, aku ingin menggunakan jasa WO mu, Jungkook-ah".

Bukan hanya Taehyung. Jungkook dan Jisoo pun masih mencerna ucapan yang baru saja keluar dari mulut Ochi.

"Ya!! Jangan bilang kau mau menikah lagi, Ochi-ssi. Hey!! Ada suami mu di sini". Sarkas Jungkook

Ochi menghentikan kegiatan menyendok makanan ke mulut nya. Meletakan pisau dan garpunya secara perlahan.

"Ini untuk Taehyung dan Jisoo".

Brak

Taehyung menggebrak meja makan secara tiba-tiba. Membuat Ochi yang tadinya tersenyum menjadi terkejut.

"Apa maksud semua ini, ochi-ya?".

Ochi berdiri, berjalan beberapa langkah menghampiri suaminya. Meraih kedua tangan Taehyung dan menggenggamnya.

"Taera masih kecil. Aku tak bisa egois untuk mengambil keputusan. Mungkin ini langkah yang baik untuk semua orang-

Ochi menghela nafas sebentar. Mencoba meraup oksigen sebanyak mungkin karena rasa sesak menghantam paru-paru nya.

-Aku tau kau marah, aku pun juga marah. Tapi kau harus bertanggung jawab, aku tak akan meminta cerai karena alasan Taera. Jadi menikahlah dengan Jisoo dan hidupi dia bersama anak kalian".

Ochi meluruh, tangan yang menggenggam tangan Taehyung secepat mungkin terlepas dan menjauh

"Jungkook-ah, ku serahkan semua persiapan pada mu-

-dan Jisoo-ssi, terimakasih. Terimakasih telah telah merusak kepercayaan ku pada mu".

Taehyung diam, satu sisi dia lega karena Ochi tak akan meminta cerai. tapi satu sisi, dia tak mau menikah apalagi berbagi hati untuk wanita lain.

Taehyung tak bisa, Taehyung tak mau

Ochi berlari keluar rumah. Mencoba menjauhi mereka semua. Jisoo menyusulnya. Berlari secepat mungkin untuk menghalangi Ochi keluar dari pekarangan rumah.

"Ochi tunggu!!".

Jisoo mencekal tangan halus milik Ochi itu. Tangan yang siap untuk membunuh dirinya saat ini juga.

Ochi tak bergeming sedikitpun. Air matanya terus jatuh meskipun tanpa isakan.

"Aku mohon dengarkan aku..hiks..".

Jisoo semakin menangis saat dengan kasar Ochi menarik tangannya dari genggaman nya.

Ochi memutar tubuhnya dan menatap penuh kekecewaan pada sahabatnya yang satu ini.

"Apa budaya Amerika merubah mu menjadi jalang?".

Jisoo tak bisa menyanggah nya. Ochi telah memandang nya seperti itu. Dia mengaku salah, dia memang salah.

"Ochi-ya maafkan aku..hiks.. aku dan Taehyung tak menginginkan ini. Ini kecelakaan, kau tak bisa hanya menyalahkan ku, aku disini korban-

"Korban kau bilang? Hey, kau pikir aku tak tau? Taehyung memang tak menginginkan ini terjadi, TAPI KAU? kau bahkan sangat menantikan ini".

Ochi tertawa remeh. Memutari Jisoo yang masih menangis. Menatapnya dari agas sampai bawah.

Jisoo benar-benar berubah dari segi penampilan. Jisoo yang Ochi kenal soft dan cool kini bertransformasi menjadi jalang.

Make up tebal, barang-barang mewah yang melekat pada tubuhnya dan baju yang kurang bahan, bahkan di musim dingin begini dia bisa memakai short dress.

"Mulai sekarang, aku akan memperlakukan mu seperti orang asing. Aku tak mau dekat lagi dengan wanita murahan seperti mu-

-aku memang tak bisa menyalahkan mu tentang ini, tapi aku menyalahkan niat buruk mu yang ingin menggoda Taehyung sebelum ini terjadi. Ku harap kau senang dengan apa yang kau dapat".

Ochi kini benar-benar marah. Bahkan dia tak Sudi menatap wajah Jisoo yang sudah basah karena air mata.

Ochi melajukan mobilnya keluar dari rumah. Meninggalkan Jisoo yang terduduk sambil menangis di sana.

~••~

"Kau keterlaluan Hyung".

Jungkook masih tak habis pikir dengan apa yang terjadi di keluarga sahabat nya ini.

7 tahun bukan waktu yang sebentar untuk menjalani kehidupan rumah tangga.

"Huft.. akan ku jalankan perintah Ochi, apapun yang kalian inginkan di pernikahan kalian nanti, akan ku sediakan".

Jungkook berlalu menjauh dari ruang makan. Meninggalkan Taehyung dengan segala gundah gulana nya.

"Maafkan aku, Ochi-ya".

Tbc


Aku ngetik apa sih😭

My husband KTH 2 ⟨ON GOING⟩Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang