Ochi baru saja kembali ke kantornya Setelah melihat apa yang sebenarnya tak ingin dia lihat.
Cukup sakit di hatinya, tapi dia juga tak ingin egois. Ini adalah yang terbaik untuk nya.
Brak
"OCHI-YA GAWAT!!!".
"YA!! ADA APA?".
"Dia mengajak ku bertemu, aku tak tau harus berbuat apa, a-aku gugup".
Ochi spontan membuka mulutnya dan menatap malas pria yang tengah berdiri di depannya dengan wajah tidak bersalahnya.
"Astaga guanlin-ssi, ya Tuhan kenapa aku memiliki teman seperti mu?". Ucap Ochi kesal.
"Marah nya nanti saja, sekarang beri tahu aku! apa yang biasanya gadis lakukan saat bersama pacarnya?".
Terpercik ide usil dia kepala Ochi.
"Duduk disana". Ucap Ochi menunjuk sofa.
Guanlin hanya mengikuti perintah ochi dan duduk di sofa itu. Ochi mendekat dengan senyum miring di wajahnya.
"Ya! Apa yang ingin kau lakukan?".
"Aish, anggap aku ini kekasih mu itu dan aku akan mempraktekkan yang biasa kami lakukan bersama pacar kami".
Guanlin mencoba berpikir keras untuk mencerna maksud dari perkataan Ochi barusan, sampai sampai kerutan di dahinya tampak begitu jelas.
Belum selesai dia berpikir, Ochi telah duduk di pangkuannya dan memeluk leher nya sembari tersenyum manis.
Dia tau Ochi manis, tapi ini tidak benar, perasaan nya tidak enak.
"Kau mengerjai ku ya?".
Ochi langsung memamerkan cengirannya dan sedikit kekehan membuat guanlin menggeleng.
"Waw, haha".
Keduanya terkejut dengan suara yang berasal dari pintu. Dan disana berdiri seorang pria dan wanita di belakangnya.
"Kim Taehyung, a-aku bisa menjelaskan nya". Gelagap guanlin yang panik karena tiba-tiba Taehyung datang.
Taehyung diam dan memutar pandangannya ke seluruh penjuru ruangan dengan smirk dan lidahnya yang bermain main di dalam mulutnya itu.
"Ochi, kau harus-
"Keluarlah".
"Tapi-
"Keluarlah guanlin-ssi".
Akhirnya guanlin keluar dari ruangan itu. Jisoo yang mengerti kemudian ikut menjauh dari ruangan itu.
Ochi mendekati Taehyung dan menggandengnya pelan menuju sofa.
Tak ada penolakan dari Taehyung, namun dia tetap diam sampai dia duduk di sofa itu.
Tak ada yang bicara, bahkan kedua nya hanya menatap ke depan.
Taehyung yang merasa sangat kecewa dengan apa yang dia lihat barusan dan Ochi yang merasakan perih di hatinya.
"Aku mencoba menepis pikiran buruk ku terhadap mu, tapi ternyata-
- wah, lucu sekali".
Ochi tetap diam, tak ada kata yang terucap dari mulutnya untuk melakukan pembelaan.
"Kenapa kau diam? Apakah apa yg ku pikirkan itu benar? Apa kau bermain di belakang ku?".
"OCHI-YA JAWAB AKU!!".
Taehyung mulai kesal karena tak ada jawaban dari Ochi sama sekali. Sampai Ochi tiba-tiba berdiri dan mengunci pintu ruangannya.
Lalu berjalan kembali ke arah taehyung, berdiri di depannya dan menatap mata suami nya itu.
"Maafkan aku".
Terdengar tawa renyah dari bibir Taehyung. Kemudian Taehyung berdiri dan ingin pergi namun Ochi menahan nya.
Taehyung tetap melanjutkan langkahnya dan menepis tangan Ochi. Melenggang keluar dari ruangan itu dan pergi begitu saja.
Yah, bahkan dia melupakan jisoo yang tadi kesana bersama nya.
Jisoo masuk ke dalam ruangan ochi. Dia melihat ochi yang tengah berdiri di dekat jendela melihat Taehyung pergi dengan mobil nya.
"Kau keterlaluan, ochi-ya. Kenapa kau tega sekali?".
Ochi hanya diam
"Lihat sekarang! Taehyung sangat kecewa padamu. Kau berselingkuh di belakang nya? Ayolah, jangan seperti pelacur yang sana sini mau".
Perkataan jisoo barusan membuat Ochi cukup terkejut.
"Apa kau bilang? Pelacur? Kau menyebut ku pelacur?". Ochi berbalik dan berjalan ke arah jisoo. Menatap wanita itu dengan mata yang menyipit.
"Hai nona, jika aku pelacur, lalu kau apa? Aku berselingkuh dengan lelaki yang tak punya istri, tapi kau? Kau bahkan merusak rumah tangga orang lain, apa kau bangga dengan itu?".
"Ya!! Jaga bicara mu ochi-ssi!!".
"Kita ini sama sama pelacur, jadi aku tidak perlu nasihat dari pelacur seperti kau, urus saja anak haram mu itu".
Jisoo jelas terkejut dengan perkataan ochi barusan. Hanya karena 1 kata yang terucap dari mulutnya, ochi membalasnya hingga menusuk sampai kehati nya.
Sakit, sungguh itu yang jisoo rasakan saat ini. Matanya menatap lurus pada wajah ochi yang tengah tersenyum tak merasa bersalah.
~••~
Taehyung pulang, bukan ke rumah tapi ke apartemen lama nya. Bersyukur dia tidak menjual nya dulu.
Dia langsung menuju ke ruang tv, dan langsung menyalakan televisi nya. Duduk di sofa dengan tangannya yang bergerak melepas dasi juga melepas 2 kancing bajunya.
"Lelah nya, kenapa semua ini harus terjadi pada ku?". Ucapnya lirih
Diraihnya ponsel yang berada di jas nya. Tidak ada, tidak ada notif dan ochi. Ketika itu hembusan nafas kasar keluar spontan.
"Apa dia tidak berniat menjelaskan pada ku? Menelfon ku saja tidak?".
Tbc
KAMU SEDANG MEMBACA
My husband KTH 2 ⟨ON GOING⟩
Fanfiction-SLOW- Sequel Dari cerita "My Husband Kim Taehyung" "Biarkan dia berpikir begitu" "Tapi- "Kau yang memulai, maka akhiri lah" "Akan ku lakukan jika itu membuat mu senang" "Aku harus mengakhiri ini" 📢Bukan konten 18+ 🔞Tapi ada sedikit adegan mature...