Will You? | Aizawa x Reader

1.2K 189 7
                                    

"Sensei, jika saya lulus SMA nanti maukah sensei melamar saya?"

"..."

Aku terkikik dalam hati melihat ekspresi Aizawa-sensei yang masih sama seperti terakhir kali. Pria itu memutar netranya malas, sebelum berlalu tanpa menanggapi kata-kataku.

Menjadi guru muda yang baru masuk beberapa bulan yang lalu di U.A menjadikan Aizawa-sensei sebagai idola. Agak aneh memang jika melihat penampilannya yang dingin dan berantakan itu, namun nampaknya itu adalah salah satu daya tariknya.

"Kamu masih tidak bosan ya menggoda sensei? Apa kamu tidak takut jika beliau memberikan nilai C di raportmu nanti?"

Uruha, teman seperjuanganku menatapku ngeri. Nampaknya gadis berkacamata itu masih belum terbiasa pada tindakanku yang cukup kurang ajar ini.

Tapi ya toh siapa yang peduli. Aizawa-sensei juga tidak bilang apa-apa, jadi seharusnya masih baik-baik saja.

Semoga.

"Sepertinya sensei bukan orang yang seperti itu. Lagipula jika aku gagal di kelasnya, bukankah itu pertanda bahwa aku bisa melihatnya lebih lama"

Benar, ide itu tidak buruk juga.

Hm, apa aku perlu menggagalkan ujianku ya agar aku bisa tinggal di U.A lebih lama.

Aku menganggukkan kepalaku puas. Itu ide yang cukup bagus meski cukup beresiko untuk masa depanku.

Terlalu sibuk berpikir aku tidak sadar bahwasanya Uruha menatapku dengan wajah aneh.

".....dasar sinting"

***

"Apakah kamu tahu jika nilai kamu di mata pelajaran saya turun drastis?"

Aku berusaha keras menahan sudut bibirku agar tidak tersenyum. Setelah berpikir cukup panjang beberapa bulan yang lalu, aku memilih untuk melaksanakan rencanaku.

Mendapatkan nilai C di kelas Aizawa-sensei.

Kali ini, aku tengah digiring di ruang guru dengan Aizawa-sensei tengah menatap malas kearahku.

Aku memasang raut sedih, berpura merasa menyesal pada penurunan nilaiku. Sebenarnya itu tidak terlalu buruk. Hanya berkurang sekitar 5-10 poin dari semester kemarin. Namun persaingan ketat di U.A membuat selisih tersebut berdampak besar pada peringkat individu.

Ya meskipun aku tidak terlalu perduli tentang itu.

"Maafkan saya.."

"... Kamu sengaja melakukannya kan?"

"..."

Aizawa-sensei menggelengkan kepala. Ia nampaknya merasa jengah padaku yang kini hanya diam seraya menundukkan kepala. Ia menghela napas sejenak sebelum menarik tubuhnya kebelakang, menyandarkan diri pada kursi.

Aku meliriknya gugup. Takut jika yang ku lakukan cukup keterlaluan sehingga membuatnya jijik padaku. Rasa percaya diriku yang ku miliki beberapa saat lalu menguap ketika netraku menangkap raut kecewa dari pria dihadapanku.

"Saya tidak tahu apa yang tengah kamu pikirkan. Tapi bertingkah seperti ini hanya akan merugikan diri kamu sendiri. Bahkan meski kamu tidak perduli pada peringkatmu saat ini, itu akan dibutuhkan ketika kamu terjun di masyarakat nanti."

Aizawa-sensei menghentikan pidatonya sejenak. Ia menatapku dengan wajah lelah.

Aku yang ditatap seperti itu semakin menundukkan kepala, perasaanku gundah.

"Dan juga, bukankah kamu bilang kamu ingin dilamar oleh saya setelah lulus nanti?"

Aku refleks menegakkan bahu. Netraku menatap tepat raut Aizawa-sensei yang tetap datar, tidak berubah. Seolah kata-kata yang baru di ucapkannya beberapa saat lalu hanya bagian dari ilusi telingaku. Aku menggigit bagian dalam pipiku. Mencoba menahan diri untuk menahan pertanyaan yang kini mengganjal di tenggorokkanku.

Aku menggenggam erat tanganku yang basah karena gugup. Daun telingaku memanas, seiring dengan keheningan singkat yang melanda kami.

Aizawa-sensei tiba-tiba mengulas senyum tipis. Tidak terlalu nampak memang, namun jika kamu sering memperhatikan bagaimana ekspresinya setiap hari maka kamu pasti yakin bahwa itu adalah ekspresi seseorang yang tengah tersenyum.

Melihat itu, tubuhku menjadi aneh. Jantungku berdegup kencang sampai-sampai aku takut jika itu menjadi abnormal. Perutku melilit seolah ada sesuatu yang berterbangan disana. Aku tanpa sadar mengalihkan pandang seraya mengabaikan rasa panas yang kini menjalar di pipiku.

"Apakah kamu sudah tidak ingin dilamar lagi?"

***


Heyyo guys..
Apa kabar?🙆
*kabor

Oneshoot BNHA X ReaderTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang