"Kamu tahu berita terbaru tentang kematian para hero akhir-akhir ini?"
"Ku dengar pro hero sedang dalam masa krisis"
"Bagaimana jika setelah para hero, para villain berganti menyerang kita?"
"Bukankah itu menyeramkan sekali?"
Aku mengeratkan peganganku ketali tas. Sengaja mengabaikan percakapan teman-teman ku yang membahas tentang kematian para prohero yang merebak akhir-akhir ini. Kemarin, hero simbol perdamaian, Endeavor, ditemukan tewas dengan tubuh nyaris remuk tak terkenali.
Jujur saja, berjalan pulang sendirian melewati jalan sempit seperti ini cukup menantang nyali. Ya tapi mau bagaimana lagi. Dibandingkan dengan anak-anak U.A lainnya hanya aku yang tidak tinggal di asrama. Ditambah lagi suasana sekolah yang semakin mencekam setelah hilangnya Midoriya, membuat orang tuaku berpikir dua kali untuk membiarkan aku tinggal disana.
Biasanya sih ayah dan ibu akan menjemputku. Namun akhir-akhir ini nampaknya mereka tengah sibuk meneliti sesuatu.
Iya, ayah dan ibuku adalah peneliti di laboratorium pemerintah.
"Wah, coba lihat siapa ini?"
Aku reflek menghentikan langkah kaki ketika suara familiar merasuk dalam indra pendengaranku. Mataku terbelalak ketika mendapati siluet familiar seseorang berdiri dihadapanku. Tubuhku gemetar, sedang kakiku membeku.
"Mido--
Bughh
Belum sempat aku menyelesaikan perkataanku, sebuah tendangan menerjang tubuhku keras. Membuatku terpental ke dinding jalan menimbulkan retakan dibeberapa sisi. Tubuhku terasa remuk, akupun terbatuk beberapa kali.
Ku tatap pemuda bersurai hijau yang kini tengah menatapku dengan tatapan tak terbaca. Dia Midoriya Izuku, teman satu kelasku yang menjadi bahan bullyan teman masa kecilnya, Bakugou Katsuki. Ini adalah kemunculan pertamanya dipublik setelah ia menghilang selama beberapa waktu setelah berita tentang kematian pahlawan kesukaannya, All Might.
Aku berusaha untuk bangun, bagaimanapun aku tidak bisa mati disini. Tak peduli ia masih Midoriya yang dahulu atau sudah berubah menjadi villain, yang utama adalah aku harus melepaskan diri. Midoriya menarik kerah seragamku, memaksaku mendongak menatapnya. Dari dekat, wajah Midoriya nampak lebih kurus dari terakhir kali. Raut mukanya pias, tanpa ekspresi.
"Mido.. riya"
"Apa kabar?"
Midoriya tersenyum miring menatapku yang nyaris kehabisan napas. Dibantingnya tubuhku ke tanah. Belum sempat aku menetralkan napas ia kembali menginjak punggungku keras. Suara retakan terdengar dari dalam telingaku, bersamaan dengan nyeri yang menjalar ke paru-paru. Aku sesak napas, namun sepertinya pemuda itu tidak peduli.
"Bukankah menyenangkan melihat orang lain kesakitan karenamu?" tanya Midoriya seraya menekan ujung kakinya dipunggungku. Suara retakan demi retakan terdengar dari dalam tubuhku beriringan dengan rasa ngilu.
Sebenarnya kenapa?"Kamu ingat (Name)? September lalu ketika suasana tengah dingin-dinginnya karena hujan. Ingat saat kamu meninggalkan aku yang tengah sekarat di bully Kacchan?"
"..Ugh"
"Mungkin benar kata Kacchan. Aku tidak bisa jadi hero--" Midoriya menunduk, menyamakan padangannya dengan netraku "--tapi ia tidak bilang jika aku gagal menjadi villain kan?"
Tidak, jangan begitu!
Aku terbatuk berulang kali. Lama-lama ada bau darah memenuhi tenggorokan dan kerongkonganku. Dadaku terasa panas luar biasa. Pandangku memburam namun aku memaksakan diri untuk tetap siaga.
Midoriya menarik rambutku keras. Membuat beberapa helainya tercabut dari akar. Samar-samar aku mendengar suara derap langkah dari kejauhan. Kuharap mereka adalah bantuan.
"(Name)!!!"
Aku tidak tau itu suara siapa, yang jelas hatiku sudah sedikit lega. Tidak apa-apa, sebentar lagi aku akan selamat. Sebentar lagi, rasa sakit yang membuatku sekarat ini akan menghilang.
Kesadaranku perlahan memudar, suara berisik disekitarku terdengar semakin jauh seiring dengan pandanganku yang menggelap. Tubuhku mendadak ringan, seolah tak lagi terikat oleh gravitasi. Sesak di dadaku lenyap dan aku tak lagi mengingat apa-apa.
***I'm a villain.. 😆
Note
*Villain = Penjahat
*Hero= Pahlawan
*Nomu = Manusia buatan yang disuntik dengan 4 quirk yang berbeda bentuknya seperti manusia namun otaknya terlihat. (Villain)
* Quirk = Kekuatan
* U.A = Sekolah kepahlawanan setingkat SMA
19 okto 2020
KAMU SEDANG MEMBACA
Oneshoot BNHA X Reader
Randomhanya kumpulan wansyut atau drabel antara Chara BNHA dengan Reader