"Aku suka kamu"
"Ha?"
Kirishima membelalakkan matanya tidak percaya. Ini pertama kalinya ia berada dalam situasi aneh seperti ini. Pria berambut merah itu bahkan tak sadar sejak kapan suasana kantin mendadak berubah menjadi hening.
Gadis dihadapannya tetiba mengatakan suka padanya, ditengah kunyahan soba dingin yang belum ditelan, diiringi tatapan terkejut dari anak seangkatan. Kirishima bahkan yakin, topik berita sekolah besok pasti memuat namanya di bagian halaman paling depan. Dicetak dalam huruf capital berjenis Time News Roman dengan font 30-48.
'Seorang Kirishima Eijiro ditembak seorang gadis ketika tengah makan dikantin dengan ribuan orang sebagai saksi percintaan'
Ah, memalukan sekali.
Kirishima berdehem pelan setelah menelan sobanya yang tadi nyaris tersangkut ditenggorokan. Ia merasa amat gugup mengingat semua mata anak UA tengah menatapnya menunggu jawaban. Bukan, bukannya ia tak suka menjadi pusat perhatian. Tapi kan tidak begini juga. Tidak dengan ditembak oleh seorang wanita dengan wajah datar saat berujar suka padanya. Kirishima kan jadi bingung harus menjawab apa. Pria itu takut jika ketika diterimanya ternyata si gadis tengah melakukan dare permainan. Kan tidak lucu.
"Sebentar, ayo bicara berdua" kata Kirishima seraya berdiri dari duduk. Ditariknya lengan sang gadis sebelum dibawanya keluar ruang. Pipi sang pria memerah, bersamaan dengan sorai-sorai menggoda dari punggung mereka.
***"Nah sekarang katakan--" kata Kirishima seraya menghadap pada si gadis. Genggamannya dilepas, berganti mengusap pelipisnya yang basah "--apa maksudnya tadi"
Mereka kini tengah berada dibelakang sekolah, berdiri disamping dinding, menghadap pohon. Bel masuk beberapa menit lagi berbunyi.
Gadis dihadapan Kirishima mengulurkan sapu tangan. Mata karamelnya menatap Kirishima dingin, wajahnya tak berekspresi. Raut yang sama saat bibir mungil gadis itu mengatakan suka padanya tadi.
"Aku suka kamu--" ulang gadis itu seraya meraih lengan Kirishima yang masih lemas disamping badan. Di jejalkannya saputangan biru itu ditangan. "--ini bukan dare siapapun, dan aku tidak meminta jawaban"
"Sebentar, tunggu.." kata Kirishima seraya memejamkan mata sejenak. Ia bingung. Maksudnya, ini pertama kalinya ia mendapatkan pernyataan cinta. Pemuda itu bingung harus bereaksi bagaimana. "--pertama, siapa namamu?"
"Hmmm apa itu perlu?"
"Apa?"
"Namaku.. Apa itu perlu?"
Nah loh?
Jujur saja Kirishima tidak tau pasti siapa gadis didepannya ini. Pemuda itu memang pernah berpapasan dengan gadis ini beberapa kali, namun hanya sebatas itu. Nama, kelas, alamat dan tetek bengeknya ia tidak tahu. Makanya kan aneh sekali tiba-tiba ia mendapat pengakuan cinta, padahal ia sendiri tidak seterkenal Todoroki.
"Tentu perlu--" kata Kirishima sambil menggaruk pipi. "--aku kan juga ingin tahu namamu"
Samar, semburat merah muda nampak dipipi gadis berwajah datar itu. Tidak terlalu kentara, namun Kirishima yakin gadis itu tersipu. Netra karamel itu beralih pandang pada pohon didepan mereka.
"---ame)"
"Apa?"
"Namaku, (Fullname)"
Kirishima tersenyum lalu mengulurkan tangan.
"Salam kenal (Surname)-san"
****Ficlet dulu lah yaa
Aslinya sudah ditulis lama, mau ditambahin tapi idenya mandek
Entah kenapa aku kepincut sama Kirishima. Dia imoetz banget
19/10/20
KAMU SEDANG MEMBACA
Oneshoot BNHA X Reader
Randomhanya kumpulan wansyut atau drabel antara Chara BNHA dengan Reader