Baby | Shinsou Hitoshi X Reader

2K 279 40
                                    

"Kenapa saya?"

Aku menatap Aizawa-sensei yang masih memasang raut malas. Sesekali aku melirik anak kecil yang kini berada di gendongannya. Anak itu nampak ingin menangis, tangannya terbuka kearahku. Seolah memintaku untuk menggendongnya.

"Ya kamu lihat sendiri, ia hanya mau dengan kamu. Dan lagi kamu pacarnya."

Aku memejamkan mataku erat. Kepalaku mendadak pening luar biasa. Kutatap wajah melas anak yang masih menatapku dengan genangan air di kelopak matanya. Tanpa sadar, aku menghela napas kesal.

"Hanya satu hari" kata Aizawa-sensei seraya menyerahkan anak itu kepadaku. "Lagi pula Shinsou tidak semerepotkan itu"

Aku hanya mampu memasang senyum terpaksa. Ini semua karena Midoriya yang tak sengaja mendorong Shinsou hingga menabrak seorang wanita dengan kekuatan pemakan waktu. Ketika itu, kami tengah study wisata dipantai pinggir kota. Peristiwa ini berimbas pada Shinsou yang berubah menjadi anak kecil yang hilang ingatan.

Yang merepotkan adalah Shinsou akan menangis jika bukan aku yang menjaganya. Bahkan Aizawa-sensei yang menjadi idola anak itu, mendadak diabaikan.

"Astaga, apa yang harus aku lakukan?"

Aizawa-sensei melirikku. Ia tiba-tiba mengangkat kepalan tangannya keatas.

"Semangat"

"Haa~..."

***
"Maafkan aku (Name)-san... Aku benar-benar tidak sengaja.. Maafkan aku juga Shinsou-san.."

Aku menepuk bahu Midoriya lalu meremasnya. Permintaan maaf beruntun dari Midoriya malah membuatku tambah pusing. Ku benarkan gendonganku pada tubuh Shinsou sebelum menatap tajam Midoriya.

"Yang sudah terjadi sudahlah. Sekarang jika kamu memang merasa menyesal. Tolong bantu aku merawat Shinsou"

Midoriya mengangguk cepat mendengar permintaanku. Ia nampak sangat merasa bersalah sekali.

"Apa yang harus aku lakukan?"

"Pertama kamu harus--

***

Setelah seharian aku merawat Shinsou dengan dibantu Midoriya. Sekarang adalah waktu bagi pria mungil untuk tidur. Shinsou mengenggam kain bajuku erat, seolah mencegah aku pergi dari sampingnya.
"Ayo tidur"

"Bubu?*"

*bahasa bayi (?)

"Tidur"

Aku membaringkan Shinsou dikasurku. Aku juga ikut membaringkan diri disebelahnya. Punggung mungil Shinshou ku tepuk pelan. Lagu selamat tidur yang diajarkan ayah saat aku kecilpun aku senandungkan. Perlahan, netra ungu milik Shinsou tertutup. Disusul dengan dengkuran halus dari bibirnya.

Aku mengecup kening Shinsou lembut. Bagaimanapun wajah polos milik Shinsou terlihat menggemaskan buatku. Aku perlahan menguap, nampaknya rasa lelahku seharian membuat kantukku datang lebih cepat dari biasanya.

Aku membenarkan selimut, kemudian perlahan memejamkan mata.

"Selamat malam Shinsou"

****

Aku mengerutkan dahiku ketika aku merasakan ada seseorang menatapku lama. Perlahan aku membuka mataku yang terasa lebih lengket dari biasanya.

Dugh

"Aduuh"

Aku meringis ketika kepalaku terbentur laci yang berada didekat kasurku. Perlahan aku memfokuskan mata pada objek yang kini terkekeh pelan seraya masih memandangiku. Itu Shinsou, ia sudah kembali ke tubuhnya yang semula.

"Selamat pagi~"

"Kenapa kamu melakukan itu?"

"Apa maksudmu?"

"Memandangiku saat tidur"

Shinsou terkekeh, ia mengulurkan tangannya lalu mengelus rambutku pelan. "Kenapa kamu percaya diri sekali?"

Aku mengerutkan dahi seraya memundurkan wajahku, mencoba menghindar. Shinsou yang melihat aku nyaris terbentur lagi meletakkan tangannya di belakang kepalaku.

"Hati-hati" kata Shinsou sembari menarik lenganku, memaksaku untuk duduk. Aku baru sadar sesuatu, pria berambut ungu itu ternyata telah memakai sweater kebesaran milikku, yang entah kenapa terlihat pas ditubuhnya.

Melihat Shinsou yang sudah kembali ketubuh semula, ada rasa kehilangan yang tiba-tiba merasuki dadaku. Rasanya sayang sekali, aku tidak bisa melihat wajah bayi Shinsou lebih lama.

"Kenapa menatapku seperti itu?"

"Tidak ada"

"Jangan bilang kamu merasa sayang karena tidak bisa melihat wajah bayiku"

Aku membolakan mataku mendengar dugaan Shinsou. Dengan segera aku mengalihkan pandang dari netra ungu itu. Kasurku bergetar, pertanda ada seseorang yang bergerak diatasnya. Aku memundurkan tubuhku ketika menyadari Shinsou mendekatkan wajahnya ke wajahku.

"Kita bisa membuat little Shinsou jika mau?"

"Ha?!"

****

OOC banget gila
Ok google how to fix my mood?

19/11/20

Oneshoot BNHA X ReaderTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang