9. Angkringan Rakha

14 1 0
                                    

•BAB 9•
Angkringan Rakha

SELAMAT MEMBACA

"Kamu beneran sayang sama dia?"

Pertanyaan yang terlontar dari mulut orang dihadapan Rakha membuat Rakha menghela nafas berat. Mulutnya tertutup erat. Bingung ingin menjawab apa.

"Gak bisa jawab?" sindir orang itu kemudian berdecak. Orang itu berdiri tepat di hadapan Rakha, "Kalo sampe akhir semester ganjil nanti Kamu masih gak bisa jawab, jangan salahin Aku kalo Aku berbuat hal yang nekat!"

Rakha menunduk. Sibuk memikirkan bagaimana cara mengakhiri masalah ini.

"Kamu paling tau Aku, Rak. Jangan sampe salah pilih. Tau kan kalo salah pilih bakalan gimana?" tegas orang itu sarat ancaman.

Mata Rakha menatap orang dihadapannya. Rakha benar-benar sudah lelah sekarang, "Kamu sendiri yang nyuruh Aku ngelakuin hal ini. Kenapa sekarang berubah pikiran?"

"Karena dia berpotensi jadi pelakor di hubungan kita!" jawab orang itu dengan mata memerah. Orang itu menarik nafas, mencoba mengontrol emosinya yang memuncak.

"Aku kasih waktu lumayan lama buat Kamu. Biar Kamu mikir, pilih Aku apa dia!" celetuk orang itu. Dia kembali menatap Rakha yang terlihat frustasi, "Inget. Aku tunggu sampe akhir semester ganjil nanti. Kalo lebih dari itu Kamu masih gak bisa milih, terima akibatnya!" ancam orang itu.

Orang itu mengecup bibir Rakha pelan, "Dah, sayang!"

Rakha terdiam. Tidak menolak kecupan itu. Tapi dia juga tidak menikmatinya. Dia mengacak rambutnya saking kesalnya, "Argh!"

Jika ada nominasi orang terbodoh sedunia, Rakha pasti jadi juaranya.

🛡️🛡️🛡️

"Cepetan kek, Sa!"

"Sabar anjir! Ini anak Gue gak mau ditinggal."

"Halah anak kucing ini lah. Buruan! Keburu rame jalanan nya."

"Ya emang tiap hari rame mau diapain?!"

"Kampret Lo!"

"Daripada ngedumel, mending bantuin Gue naroh Rasa ke kandang!"

"Astagaaa. Gak bisa ngerawat kucing tapi sok-sokan adopsi ya gini nih."

"Gua sambit mulut Lo ya! Cerewet banget tinggal bantuin aja."

Dua gadis cantik yang berstatus sahabat itu terus adu mulut. Sejak Saka mengiyakan ajakan Hanna untuk nongkrong di angkringan Rakha, keduanya belum juga berangkat.

Awalnya Saka bilang, "Nanggung bentar lagi magrib. Lo sholat dulu aja." Tapi sampai adzan isya hampir berkumandang, keduanya belum juga berangkat. Banyak sekali penghambatnya.

Selepas sholat magrib berjamaah tadi, Hanna sibuk sendiri bikin konten tiktok. Cewek ekspresif itu terus memaksa Saka agar mau membuat video berdua dengannya. Biar ala-ala bestie gitu. Padahal bagi Saka, Hanna itu bestai nya.

Saka yang keras kepala tentu tidak semudah itu mengiyakan ajakan Hanna lagi. Dia bersikukuh untuk tidak mau membuat konten tiktok. Hanna pura-pura ngambek. Sok-sokan tidak jadi pergi ke angkringan padahal sebenarnya dia ingin sekali pergi keluar dengan sahabatnya itu. Sedangkan Saka diam saja, tidak berusaha membujuk Hanna. Toh sebenarnya Saka malas keluar rumah.

Pada akhirnya Hanna yang mengalah. Dia tak jadi ngambek dan segera mengajak Saka ke angkringan. Saka ngelus dada, harus sabar punya temen ajaib modelan Hanna. Setelah drama ngambek gak jelas berakhir, mereka akhirnya bersiap ke angkringan. Dengan motor papa Saka yang dipinjam oleh Saka. Saka yang menyetir pasti.

RAKSAKATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang