•BAB 10•
CurigaSELAMAT MEMBACA
"Gue pake sabun cuci muka ini. Soalnya udah klop gitu bund. Pake yang lain gak cocok."
"Nah abis itu, Gue pake sheet mask. 15 menit aja bund jangan ditunggu sampe kering."
"Udah lima belas menit nih bund. Lanjut step berikutnya ya."
"Udah selesai deh. Oke udah ya video night routine dari Gue. Gak usah nagih lagi Lo semua. Gue tampol kalo masih ada yang nanya skincare malemnya apa kak?"
Saka menatap sahabatnya yang sibuk membuat konten. Gak pagi, gak malem, yang namanya Hanna gak pernah absen buat bikin konten tiktok.
Hanna menoleh ke arah Saka, "Lo ga skincare-an?"
"Lagi mager. Bodo lah," acuh Saka.
"Kebiasaan. Itu jerawat di jidat tuh liat tuh," heboh Hanna. Dia mendekat ke Saka sambil membawa seperangkat alat skincare milik Saka.
"Mau ngapain Lo?"
"Skincare-in muka Lo. Kasian muka cakep-cakep gak dirawat sama pemiliknya," sindir Hanna.
Hanna duduk bersila di atas kepala Saka yang sedang rebahan. Dia mengangkat kepala Saka kemudian dia pindahan ke atas pangkuannya.
"Bukan gak dirawat, Na. Gue lagi males aja," ralat Saka membenarkan ucapan Hanna.
"Iya iya. Kebiasaan Lo kalo lagi dapet kan gitu. Males pake skincare."
Saka diam saja sambil melanjutkan drakor yang belum selesai dia tonton. Wajahnya terasa dingin kala Hanna mengusapkan micellar water di atas wajahnya.
"Merem, Sa!"
"Mingkem dong anjir. Lo ngapain mangap-mangap?"
Saka memutar bola matanya, tapi tetap mengikuti perintah sahabatnya.
"Gue jadi pengen samyang, Na. Beli yuk!" ajak Saka dengan mata tertutup.
"Ngidam Lo? Malem-malem pengen samyang," cibir Hanna.
"Liat doi Gue makan ramen, Gue jadi pengen." Saka menunjukkan ponselnya ke depan muka Hanna.
"Doi Lo si Rakha yeee. Bukan In Guk," ralat Hanna sambil menjauhkan ponsel Saka.
"Cuci muka sono." perintah Hanna. Saka bangkit dari rebahan nya kemudian segera mencuci wajahnya di kamar mandi. Setelah selesai, dia menyeka air di wajahnya dengan tisu dan kembali merebahkan badannya berbantalkan paha Hanna.
"Langsung pake toner trus sleeping mask aja, Na. Gak usah maskeran," perintah Saka. Hanna mencibikkan bibir pelan. Dia menuangkan beberapa tetes toner ke kapas di tangan kirinya, lantas mengusapkan kapas itu di wajah Saka.
Hanna membuka tutup botol sleeping mask milik Saka, "Masih pengen makan samyang?" tanyanya sambil meratakan sleeping mask di wajah Saka.
"Masih. Tapi di dapur gaada samyang. Adanya mie instan biasa."
"Ya udah beli aja. Di depan ada minimarket 24 jam, kan?"
"Ada. Tapi mager."
"Mager mulu hidup Lo, njir!" Hanna mengangkat kepala Saka yang ada di pangkuannya kemudian membantingnya kasar. Saka langsung terduduk, "Sialan Lo!"
"Ayo beli samyang! Mumpung Gue baik hati nih!"
"Idih apaan Lo. Sok iye banget. Nyetir motor aja gak bisa, sok-sokan ngajak beli samyang!"

KAMU SEDANG MEMBACA
RAKSAKA
Fiksi RemajaNisaka Maulida, gadis manis berwajah jutek yang biasa disapa Saka. Disaat remaja seumurannya menikmati masa muda mereka, Saka harus mengubur keinginan itu untuk melindungi keluarganya. Hingga suatu hari ia bertemu dengan Rakha Asad Haritsah. Pemuda...