31 ㅡ i know i love you.

319 43 6
                                    

Setelah Yerin selesai bercerita, ia menghela napasnya lagi dan menundukkan kepalanya.

"Andai saja aku memeriksa ke dalam, bisa saja eomma masih bisa diselamatkan, tapi aku..."

Taehyung tersenyum dan meraih tangan Yerin, ia mengusap tangan Yerin lembut.

"Pasti eomma-mu bangga padamu, keputusanmu sudah tepat," ujar Taehyung.

"Kenapa kau berpikir seperti itu?" tanya Yerin.

"Kau sudah menyelamatkan nyawa seseorang, orang tua mana yang tidak bangga?"

Mendengar itu, Yerin tersenyum dan memutuskan untuk memeluk Taehyung.

"Oh ya, jadi apa yang membuatmu fobia terhadap api?" tanya Taehyung.

Setelah Taehyung melontarkan pertanyaan itu, Yerin melepaskan pelukannya dan menatap mata Taehyung.

"Rasa bersalah. Bukankah sudah jelas?"
"Untuk apa kau merasa bersalah? Aku kan sudah bilang, eomma-mu pasti bangga padamu."
"Ketika aku tahu eomma ada di dalam, aku malah lari, sebenarnya aku menyelamatkan anak itu untuk membuat diriku aman, aku takut jika aku masuk, aku akan berada dalam bahaya, aku takut dengan api, semenjak aku meninggalkan eomma begitu saja, aku semakin takut dengan api, aku benar-benar putri yang tidak berguna."
"Yerin-ah, kau tidak bersalah, waktu itu, kau hanya berusia tujuh tahun, aku yakin eomma-mu senang kau tidak masuk, ia pasti akan sedih jika kau terluka."
"Apa kau tidak cemburu?"
"Kenapa?"
"Aku menyelamatkan laki-laki lain..?"
"Untuk apa aku cemburu jika laki-laki itu adalah aku?"
"..mwo??"
"Kenapa kau tidak pernah memakai kalung yang kuberikan padamu?"

---

Ibu Umji melihat sekelilingnya dan merasa sedih karena Umji tidak datang akhir-akhir ini, kemudian ia mendengar seseorang mengetuk pintunya dan masuk.

Orang itu menunjukkan tanda pengenalnya dan berkata, "Saya detektif Kim, saya ingin memberikan beberapa pertanyaan soal putri Anda, Kim Umji, mohon kerjasamanya."

"Ada apa dengan putri saya?"

Mingyu menghela napasnya dan dengan ragu menjawab pertanyaan ibu Umji.

"Dia.. adalah pelaku percobaan pembunuhan," jawab Mingyu.

"Mwo???"

"Kami yakin bahwa dia melakukan itu atas perintah seseorang, jika dia melakukan itu, dia akan mendapatkan imbalan."

Ibu Umji segera meraih tangan Mingyu dan menggenggamnya erat, ia menghadap ke arah Mingyu dan menatapnya.

"Detektif, tolong ringankan hukumannya, pasti dia melakukan itu untuk membiayai biaya pengobatanku, aku yakin itu."

"Baiklah, tapi tolong jawab pertanyaan saya sejujur-jujurnya."

---

[3 hari kemudian]

Irene datang menemui Umji dan duduk di depannya, ia tersenyum dan melambaikan tangannya.

"Annyeong!"
"Untuk apa kau ke sini?"
"Aku hanya ingin melihatmu."
"Apa kau merindukanku?"
"Tentu saja!"
"Dasar wanita gila."
"Ck, jangan berkata seperti itu, kau lebih gila, rela membunuh orang hanya untuk membiayai pengobatan eomma-mu, pft..."
"Tapi kenapa kau belum memberiku uangnya?"
"Dia belum mati, bagaimana mungkin aku memberinya? Ah... Apa kau sengaja? Kau pikir dengan mencegahnya mati, aku akan memberimu uangnya? Lalu jika kau ketahuan, hukumannya akan lebih ringan, wah.. kenapa aku baru terpikir sekarang?"

Setelah mengatakan itu, Umji tersenyum menyeringai, ia menatap mata Irene tajam.

"Karena kau bodoh..."

"Mwo? Apa yang barusan kau katakan? Kau pikir kau siapa?"

"Dia Kim Umji," ucap Mingyu.

Mingyu berjalan mendekati Irene dan memborgolnya sembari mengatakan, "Bae Irene, kau ditahan atas percobaan pembunuhan, kau berhak mendapatkan pengacara dan membela dirimu sendiri."

---

Persidangan dimulai hari ini, Yerin dan Taehyung memutuskan untuk hadir, selain mereka, banyak juga yang hadir dalam sidang itu.

Irene tampak percaya diri, ia sangat yakin bahwa ia akan dibebaskan karena tidak adanya bukti, namun wajahnya memucat ketika sebuah video ditayangkan.

"Tapi kenapa kau belum memberiku uangnya?"

"Dia belum mati, bagaimana mungkin aku memberinya? Ah... Apa kau sengaja? Kau pikir dengan mencegahnya mati, aku akan memberimu uangnya? Lalu jika kau ketahuan, hukumannya akan lebih ringan, wah.. kenapa aku baru terpikir sekarang?"

Mata Irene melebar, ia segera bangkit dari kursinya, namun pengacaranya segera menyuruhnya kembali duduk.

"Tenanglah," ucapnya.

"Bagaimana aku bisa tenang? Itu adalah bukti yang sangat kuat!"

Pengacara itu bangkit dan mengangkat tangannya, "Yang Mulia, kami keberatan, bukti yang seperti ini seharusnya tidak diperbolehkan."

"Kenapa tidak? Ini adalah bukti yang kuat," ucap sang hakim.

"Duduklah! Kau sangat memalukan!" teriak Irene.

---

Sidang selesai, Yerin menghela napasnya lega, akhirnya ia bisa menjalani hidupnya dengan tenang, Irene dinyatakan bersalah dan dipenjara selama tiga tahun mengingat bahwa ia masih di bawah umur, sedangkan hukuman Umji dikurangi menjadi dua tahun.

"Yerin-ah, semuanya sudah berakhir," ucap Taehyung sembari tersenyum.

Yerin menghadap ke arah Taehyung dan tersenyum, ia menganggukkan kepalanya dan menghela napasnya.

"Kau benar.. Oh ya, bagaimana dengan drama-mu?" tanya Yerin.

"Besok aku disuruh hadir ke lokasi syuting," ucap Taehyung.

"Jinjja? Chukhahae!" teriak Yerin sembari memeluk Taehyung.

Taehyung tersenyum melihat kalung pemberiannya akhirnya dipakai oleh Yerin, ia pun mencium bibir Yerin lembut, kemudian ia menatap mata Yerin.

"Saranghae," ucap Taehyung.

Yerin tersenyum, "Nado saranghae..."

Taehyung kembali mencium Yerin tanpa memedulikan orang-orang yang melihat mereka, walaupun ia kehilangan banyak penggemar, ia tetap senang karena bisa menemukan gadis seperti Yerin.

ㅡ 𝙩𝙝𝙚 𝙚𝙣𝙙 ㅡ

hai, ini author save me, makasih bgt buat kalian yang udh mau nungguin book ini sampe akhir dan yg udh mau support author dengan follow akun author + vote dan comment di book ini.

aku juga minta maaf krn aku jarang up, trs klo ada kesalahan penulisan kata atau typo, maaf ya...😭

jadi book ini udh end, mungkin aku ga bakal bikin book baru lagi karena abis ini aku bakal sibuk bgt, trs aku skrg juga udh makin ga mood buat nulis, tapi aku bakal usahain bikin book baru, cuma ga janji.

jadi kalian bisa unfoll aku karena aku gamau php.

thanks once again!
ㅡ💜

SAVE ME [KTH × JYR] ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang