29 ㅡ make it right.

165 46 2
                                    

"Pyrophobia..." [Pyrophobia: ketakutan pada api secara berlebihan]

Taehyung tampak kaget setelah mendengar pernyataan dari Sowon, matanya melebar.

"Eoh? Maksudmu Yerin adalah penderita pyrophobia?" tanya Taehyung.

Sowon menghadap ke arah Taehyung dan menganggukkan kepalanya, Taehyung menghela napasnya dan mengacak-acak rambutnya.

"Kenapa dia tidak memberitahuku?" tanya Taehyung heran.

"Benar, aku juga merasa heran, bukankah kau adalah kekasihnya?" tanya Sowon.

Taehyung tiba-tiba teringat dengan Yerin ketika ia memakan obat di mobilnya dan menyadari bahwa itu merupakan obat antiansietas, bukan obat penenang.

"Jadi dia berbohong padaku..." gumam Taehyung.

"Eoh?" tanya Sowon.

"Ternyata dia memakan obat antiansietas, tapi dia malah mengatakan padaku bahwa itu merupakan obat penenang..."

"Taehyung-ah..." ucap Sowon, "mungkin dia tidak ingin kau merasa khawatir, jadi dia tidak memberitahumu..."

"Tetap saja.. aku adalah kekasihnya, tapi aku bahkan tidak menghentikannya untuk pergi ke tempat yang sangat dilarang baginya, aku merasa seperti kekasih yang tidak berguna," ucap Taehyung.

Sowon menghela napasnya, ia menoleh ke arah Yerin yang terbaring di kasur tak sadarkan diri dan kembali menghadapkan kepalanya ke arah Taehyung.

"Yerin sangat mencintaimu, Taehyung. Karena itu, dia tidak ingin kau merasa khawatir," ucap Sowon.

Taehyung yang awalnya hanya menatap tangannya, mendongakkan kepalanya dan menatap mata Sowon.

"Aku tahu itu," ucap Taehyung.

Sowon tersenyum, "Baiklah, jangan memarahinya ketika dia sadar nanti, ya..."

Taehyung tersenyum dan beranjak dari sofa rumah sakit, kemudian ia berjalan maju mendekati kasur Yerin, ia meraih tangan kekasihnya itu dan mengusapnya lembut.

"Cepatlah sadar, Yerin-ah," ucap Taehyung. mengusap tangan

---

Sudah hampir satu jam Eunha sampai di rumah sakit dan melihat Jungkook hanya duduk, tenggelam dalam pikirannya, ia tidak mengeluarkan suaranya sama sekali.

"Jungkook-ah, sudah waktunya makan, jangan seperti ini terus," ujar Eunha.

"Aku tidak akan kemana-mana sebelum orang tuaku sadar," tegas Jungkook.

Eunha hanya menghela napasnya, ia sangat mengerti akan sikap Jungkook ini karena ia sendiri pernah mengalaminya. Setelah beberapa lama, ia mendapat sebuah panggilan, ia pun melihat layar ponselnya dan menemukan bahwa itu adalah panggilan dari Taehyung.

"Ada apa?" tanya Eunha.
"Eonni-mu sekarang sedang ada di ruangan Sowon," ucap Taehyung.
"Eonni??? Dia benar-benar pergi? Padahal kami sudah ada di rumah sakit dari tadi..."
"MWO? KENAPA KAU TIDAK BILANG PADANYA BAHWA KALIAN SUDAH ADA DI SANA?"
"Ketika aku ingin bilang padanya, dia sudah mengakhiri panggilannya, jadi aku harus bagaimana lagi?"
"Kau kan bisa meneleponnya lagi!"
"Kau pikir aku tidak melakukan itu? Aku sudah meneleponnya kembali, tapi ponselnya dimatikan, jadi aku harus bagaimana? Lagi pula aku harus menemani Jungkook di sini..."
"Apa kekasihmu itu lebih penting dari eonni-mu sendiri?"
"Mwo? Jaga perkataanmu itu..."
"Wae? Bukankah itu benar?"

Ketika Eunha ingin membalas perkataan Taehyung, Taehyung sudah lebih dulu mengakhiri panggilannya.

Apa kekasihmu itu lebih penting dari eonni-mu sendiri?

Pertanyaan yang dilontarkan oleh Taehyung itu tidak bisa berhenti dipikirkan oleh Eunha, ia menghadapkan kepalanya ke arah Jungkook dan tersenyum kecil.

---

Yerin membuka matanya perlahan, matanya terasa sangat berat, ia melihat ke sekelilingnya dan menyadari bahwa ia sedang ada di ruangan Sowon.

Yerin berusaha bangun dan menemukan bahwa tidak ada siapapun di ruangan itu.

"Ke mana semua orang? Bukankah mereka seharusnya menemaniku? Kenapa mereka membiarkanku sendiri seperti ini? Dasar..." gerutu Yerin.

Beberapa detik setelah itu, Yerin melihat pintu terbuka dan melihat Taehyung membawa sebuah kantong plastik yang tidak ia ketahui isinya.

Taehyung tampak bahagia melihat Yerin akhirnya siuman, ia segera berlari mendekati Yerin.

"Apa kau sudah merasa lebih baik?" tanya Taehyung.

"Sudah.. apa yang kau bawa itu?" tanya Yerin.

Taehyung melirik ke arah kantong plastik yang ia pegang dan kembali menghadapkan kepalanya ke arah Yerin.

"Ah.. ini jjajangmyeon yang kuambil dari kafetaria agensiku," jawab Taehyung.

Yerin terdiam sejenak, ia tidak menyangka bahwa Taehyung akan melakukan hal konyol seperti itu.

"Apa kau serius? Memangnya itu diperbolehkan?" tanya Yerin.

"Tentu saja, siapa yang berani melarangku?" tanya Taehyung.

"Tch.. jangan berbuat hal yang aneh-aneh lagi, itu bukan restoran yang bisa kau bawa pulang makanannya..."

Taehyung tersenyum dan menjulurkan tangannya yang tengah memegang kantong plastik berisi jjajangmyeon ke arah Yerin.

Yerin menatap tangan Taehyung itu dan menghadap ke arah Taehyung, "Apa kau menyuruhku untuk memakan ini sendiri? Kau tidak ingin menyuapiku?"

Taehyung tertawa kecil dan berkata, "Bilang saja kalau kau yang mau..."

---

SAVE ME [KTH × JYR] ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang